Pelanggar Jalur Sepeda Mulai Ditilang, Banyak Pengendara Ngeyel
A
A
A
JAKARTA - Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur mengakui sedikit kesulitan saat menghalau para pengendara sepeda motor yang masuk ke jalur sepeda di kawasan Jakarta Timur. Kendati begitu, berkat bantuan petugas polisi pihaknya berhasil menilang pengendara yang ngeyel masuk jalur sepeda.
Pengawas Unit Tindak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Erik Triadi Kurniawan mengatakan, pengendara bermotor masih saja memakai jalur sepeda untuk menghindari kemacetan. Tak jarang juga pengemudi ojek online memarkir kendaraan di jalur sepeda karena alasan menunggu orederan penumpang.
"Masih banyak yang lawan arah, ngetem di jalur sepeda," kata Erick kepada wartwan di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, 25/11/2019). (Baca Juga: Diwarnai Adu Mulut, 50 Pelanggar Jalur Sepeda di Jalan Tomang Ditilang)
Selain itu, petugas yang berjaga di lapangan juga kerap dikelabui para pengendara khususnya ojek online yang kerap parkir di pinggir jalan. "Kita udah coba sterilkan jalur sepeda, namu saat tidak ada petugas maka mereka balik lagi ke tempat semula," ujarnya.
Erik menilai, hal itu terjadi lantaran masih kurangnya kesadaran dari para pengendara kendaraan roda dua yang kerap menerobos menggunakan jalur sepeda. "Biasanya yang menerobos jalur sepeda beralasan tidak tahu hingga terburu-buru," tandasnya.
Sebelumnya Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur bersama tim gabungan dari anggota kepolisian melakukan penindakan terhadap para pelanggar jalur sepeda di Jalan Pemuda dan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (25/11/2019).
Dalam penegakkan sanksi terhadap para pelanggar, Dishub berhasil menilang beberapa kendaraan bermotor yang terbukti melawan arus di jalur sepeda hingga sengaja parkir untuk ngetem.
"Kalau di Jalan Pemuda kita tangkap dua bajaj, lima motornya , untuk jalur Matraman raya tadi kita tindak semuanya angkutan umum berjumlah dua," katanya.
Pengawas Unit Tindak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Erik Triadi Kurniawan mengatakan, pengendara bermotor masih saja memakai jalur sepeda untuk menghindari kemacetan. Tak jarang juga pengemudi ojek online memarkir kendaraan di jalur sepeda karena alasan menunggu orederan penumpang.
"Masih banyak yang lawan arah, ngetem di jalur sepeda," kata Erick kepada wartwan di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, 25/11/2019). (Baca Juga: Diwarnai Adu Mulut, 50 Pelanggar Jalur Sepeda di Jalan Tomang Ditilang)
Selain itu, petugas yang berjaga di lapangan juga kerap dikelabui para pengendara khususnya ojek online yang kerap parkir di pinggir jalan. "Kita udah coba sterilkan jalur sepeda, namu saat tidak ada petugas maka mereka balik lagi ke tempat semula," ujarnya.
Erik menilai, hal itu terjadi lantaran masih kurangnya kesadaran dari para pengendara kendaraan roda dua yang kerap menerobos menggunakan jalur sepeda. "Biasanya yang menerobos jalur sepeda beralasan tidak tahu hingga terburu-buru," tandasnya.
Sebelumnya Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur bersama tim gabungan dari anggota kepolisian melakukan penindakan terhadap para pelanggar jalur sepeda di Jalan Pemuda dan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (25/11/2019).
Dalam penegakkan sanksi terhadap para pelanggar, Dishub berhasil menilang beberapa kendaraan bermotor yang terbukti melawan arus di jalur sepeda hingga sengaja parkir untuk ngetem.
"Kalau di Jalan Pemuda kita tangkap dua bajaj, lima motornya , untuk jalur Matraman raya tadi kita tindak semuanya angkutan umum berjumlah dua," katanya.
(ysw)