Kebakaran SMK Yadika 6 Bekasi, Kemendikbud Perlu Evaluasi Sistem Penanggulangan Bencana Sekolah

Rabu, 20 November 2019 - 03:03 WIB
Kebakaran SMK Yadika...
Kebakaran SMK Yadika 6 Bekasi, Kemendikbud Perlu Evaluasi Sistem Penanggulangan Bencana Sekolah
A A A
JAKARTA - Komisi X DPR menyayangkan terjadinya kebakaran di SMK Yadika 6 Bekasi saat kegiatan belajar mengajar yang menyebabkan belasan siswa jadi korban. Untuk itu, Komisi X meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti) mengevaluasi terkait keamanan, pencegahan, dan penanggulangan bencana di sekolah.

“Simulasi untuk antisipasi bencana mestinya jadi program rutin bagaimana sekolah menghadapi kejadian tidak diinginkan sewaktu-waktu,” kata Wakil Ketua komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 19 November 2019.

Selain itu Fikri juga meminta evaluasi atas fasilitas keamanan gedung sekolah, khususnya yang dibangun lebih dari 1 lantai. Musibah di SMK Yadika 6 ini harus jadi pelajaran dan mencegah kejadian serupa terulang di sekolah lainnya.

Fikri menyayangkan, sistem keamanan gedung di SMK Yadika 6 yang tidak sesuai standar. Karena, tidak terdapat tangga darurat di gedung 4 lantai tersebut. Selain itu, satu-satunya tangga terletak di ujung koridor berukuran sempit, menyebabkan antrian siswa dan guru tidak tertampung saat hendak menyelamatkan diri.

“Petugas pemadam pun menyatakan sekolah tersebut tidak memiliki alat pemadam kebakaran yang memadai, maupun hidran, sehingga menyulitkan petugas memadamkan api,” terangnya.

Karena itu, Politisi PKS ini berharap bahwa insiden ini menjadi perhatian berbagai pihak terkait, terutama di bidang sarana dan prasarana Kemendikbud dalam membangun sekolah yang layak. Karena, bencana sifatnya tidak bisa diduga dan diharapkan, pemerintah maupun stakeholder terkait bertanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat dalam mengantisipasi dan melakukan mitigasi bencana ke depannya.

“Bukan hanya kebakaan, Indonesia sudah maklum dikenal sebagai negeri bencana, seperti gempa, gunung api, sampai tsunami. Sudah seharusnya kita budayakan sadar bencana dalam keseharian anak anak kita,” pintanya.

Seperti diketahui, SMK Yadika 6 Pondok Gede, Bekasi terbakar hebat ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung Senin 18 November 2019 sore. Api diduga berasal dari korsleting listrik di laboratorium komputer di lantai 1. Ratusan siswa dan guru yang tengah berada di dalamnya dibuat panik. Mereka berebut turun dari lantai atas untuk menyelamatkan diri.

Naasnya, 14 siswa nekat meloncat dari lantai atas karena panik disebabkan pekatnya asap. Akibatnya seluruh korban dilarikan ke rumah sakit karena beragam sebab, mulai patah tulang tangan dan kaki, patah punggung, sesak napas, hingga luka bakar. Api berhasil dipadamkan setelah 6 jam dengan mengerahkan lebih dari 100 pemadam. Seluruh lantai dan fasilitas sekolah hangus dan menyisakan hanya lantai 4 gedung tersebut.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)