DPRD DKI Sayangkan Pengunduran Diri 2 Kepala SKPD
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokarasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gembong Warsono menyayangkan keputusan dua kepala SKPD DKI Jakarta yang mengundurkan diri di tengah prahara soal anggaran DKI tahun 2020.
Gembong mengatakan, pengunduran diri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Sri Mahendra Satria Wirawan, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Edy Junaidi pada 1 November 2019 menunjukkkan adanya kesalahan dalam roda pemerintahan di Pemprov DKI.
"Saya menyayangkan hal ini, karena hal-hal kritis pembahasan APBD ini seperti dalam medan peperangan. Tapi kok malah mundur," ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta itu, Sabtu (2/11).
Menurut Gembong, apa yang dilakukan oleh dua kepala SKPD DKI kurang elok, karena dalam situasi saat ini sedang 'bertempur' dengan anggota dewan dalam pembahasan anggaran. Bila menganggap kinerja mereka dalam penyusunan anggaran tidak baik, Gembong menyebut, seharusnya kedua kepala SKPD itu mengundurkan diri setelah pembahasan anggaran ini rampung.
"Jika mereka merasa tidak mampu terhadap tugas yang dibebankan kepadanya, ya selesai dulu itu tugas. Apa pun hasilnya, soal baik atau buruk kan pimpinan yang menilai. Selesaikan dulu tugas itu. Sayang saja, di saat pertempuran malah mundur," paparnya.
Terlepas dari itu semua, Gembong menghormati keputusan yang diambil Mahendra dan Edy Junaidi. Gembong memaklumi apa yang tengah terjadi di dalam mengatakan bahwa itu merupakan hak mereka. "Saya mengapresiasi, menghargai, dan menghormati sikap dari yang mengundurkan diri. Itu hak pribadi seseorang. Kita hormati," pungkasnya.
Gembong mengatakan, pengunduran diri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Sri Mahendra Satria Wirawan, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Edy Junaidi pada 1 November 2019 menunjukkkan adanya kesalahan dalam roda pemerintahan di Pemprov DKI.
"Saya menyayangkan hal ini, karena hal-hal kritis pembahasan APBD ini seperti dalam medan peperangan. Tapi kok malah mundur," ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta itu, Sabtu (2/11).
Menurut Gembong, apa yang dilakukan oleh dua kepala SKPD DKI kurang elok, karena dalam situasi saat ini sedang 'bertempur' dengan anggota dewan dalam pembahasan anggaran. Bila menganggap kinerja mereka dalam penyusunan anggaran tidak baik, Gembong menyebut, seharusnya kedua kepala SKPD itu mengundurkan diri setelah pembahasan anggaran ini rampung.
"Jika mereka merasa tidak mampu terhadap tugas yang dibebankan kepadanya, ya selesai dulu itu tugas. Apa pun hasilnya, soal baik atau buruk kan pimpinan yang menilai. Selesaikan dulu tugas itu. Sayang saja, di saat pertempuran malah mundur," paparnya.
Terlepas dari itu semua, Gembong menghormati keputusan yang diambil Mahendra dan Edy Junaidi. Gembong memaklumi apa yang tengah terjadi di dalam mengatakan bahwa itu merupakan hak mereka. "Saya mengapresiasi, menghargai, dan menghormati sikap dari yang mengundurkan diri. Itu hak pribadi seseorang. Kita hormati," pungkasnya.
(wib)