Awal 2020, PT Jasa Marga Buka Exit Tol Jagorawi-Katulampa
Awal 2020, PT Jasa Marga Buka Exit Tol Jagorawi-Katulampa
A
A
A
BOGOR - PT Jasa Marga akan membuka exit tol atau ramp on/off atau interchange Jalan Tol Jagorawi tepatnya di Kilometer 42,5, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, awal 2020 mendatang. Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim seusai melakukan pertemuan bersama jajaran dinas beserta stakeholder terkait di Balai Kota Bogor, Jumat (1/11/2019).
"Rencananya PT Jasa Marga exit tol, on ramp/off ramp, mungkin akan selesai awal tahun depan. Bisa Januari, Februari atau Maret 2020," ujarnya. Dedie menuturkan, saat ini salah satu perusahaan properti tengh membebaskan sejumlah bidang tanah, sehingga pembukaan exit tol tersebut dilakukan 2020 mendatang.
Perusahaan tersebut, lanjut Dedie, saat ini meminta bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengomunikasikan bersama warga yang terdampak."Dari perwakilan perusahaan itu meminta waktu untuk penyelesaian di Jalan Parung Banteng. Di lokasi itu ada 22 bidang tanah yang harus dibebaskan, namun hingga saat ini baru sekitar lima bidang yang sudah di bebaskan," katanya.
Terkait kompensasi yang didapat Pemkot Bogor atas perjanjian kerja sama dengan perusahaan properti tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengaku, sejauh ini belum ada kompensasi apapun.
"Mereka (pengembang) melebarkan jalan di Katulampa. Mereka hanya numpang akses ke Gunung Geulis dan Bogor Raya. Intinya, Pemkot tak keberatan R3 digunakan," tambahnya.
Ade menjelaskan, bahwa sejauh ini Pemkot belum memberikan izin, baru sebatas memorandum of understanding (MoU). "Karena itu direkomendasikan oleh Kementerian, kemudian Bupati sudah membuat rekomendasi. Kalau tidak bisa keluar," ucapnya.
"Rencananya PT Jasa Marga exit tol, on ramp/off ramp, mungkin akan selesai awal tahun depan. Bisa Januari, Februari atau Maret 2020," ujarnya. Dedie menuturkan, saat ini salah satu perusahaan properti tengh membebaskan sejumlah bidang tanah, sehingga pembukaan exit tol tersebut dilakukan 2020 mendatang.
Perusahaan tersebut, lanjut Dedie, saat ini meminta bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengomunikasikan bersama warga yang terdampak."Dari perwakilan perusahaan itu meminta waktu untuk penyelesaian di Jalan Parung Banteng. Di lokasi itu ada 22 bidang tanah yang harus dibebaskan, namun hingga saat ini baru sekitar lima bidang yang sudah di bebaskan," katanya.
Terkait kompensasi yang didapat Pemkot Bogor atas perjanjian kerja sama dengan perusahaan properti tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengaku, sejauh ini belum ada kompensasi apapun.
"Mereka (pengembang) melebarkan jalan di Katulampa. Mereka hanya numpang akses ke Gunung Geulis dan Bogor Raya. Intinya, Pemkot tak keberatan R3 digunakan," tambahnya.
Ade menjelaskan, bahwa sejauh ini Pemkot belum memberikan izin, baru sebatas memorandum of understanding (MoU). "Karena itu direkomendasikan oleh Kementerian, kemudian Bupati sudah membuat rekomendasi. Kalau tidak bisa keluar," ucapnya.
(whb)
Explore More