Jelang Pilkada Tangsel 2020, PNS Diduga Terpecah ke Blok B dan M
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Bursa pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel 2020 mendatang mulai berpengaruh terhadap PNS dilingkup Pemkot Tangsel . Beredar informasi sejumlah PNS sudah mulai mengelompokkan diri ke dua blok, yakni Blok M, anonim dari Sekda Tangsel Muhammad, dan Blok B anomim dari kubu Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
Kata Blok M dan Blok B ini mulai menjadi kode, bagi para PNS dilingkup Pemkot Tangsel untuk berkumpul dengan sesama pilihan politiknya dalam Pilkada Tangsel mendatang."Sudah ramai sekarang. Apalagi sejak Ibu (Wali Kota Tangsel,red) kasih komentar di Taman Aurel itu. Makin ramai," ungkap salah seorang PNS yang meminta namanya dirahasiakan di Puspemkot Tangsel, Jumat (25/10/2019).
Untuk diketahui, saat peresmian Taman Aurel di halaman Puspemkot Tangsel, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany memberi sinyal dukungannya kepada Wakil Wali Kota, Benyamin Davnie."Seharusnya selesai saya menjadi Wali Kota, taman ini tetap ada. Karena ini adalah taman untuk masyarakat Tangerang Selatan. Saya titip itu Pak Wakil (Benyamin Davnie)," kata Airin pada Senin, 14 Oktober 2019 lalu.
Sinyal ini membuat dinamika PNS dilingkup Pemkot Tangsel kian menjadi. Para PNS yang tergabung dalam Blok M dan Blok B kian merapatkan barisan masing-masing. Meski demikian, blok-blokan ini hanya ada dilevel bawah. Dalam obrolan warung kopi, suasana blok tampak kentara.
Namun, kinerja aparatur negara itu dalam pelayanan masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi menjelaskan, PNS Tangsel harus tetap solid dan tidak boleh terbelah ke Blok M dan B.
"Tidak ada berbelah-belah, PNS sudah jelas netral. Yang penting bagi saya, PNS itu harus netral didalam pelaksanaan pilkada. Saya tidak mendengar blok-blokan itu yang penting kerja tidak terganggu," jelasnya.
Meski demikian, dia berharap blok-blokan itu tidak mencuat kepermukaan dan tidak mengganggu kinerja pelayanan. Para PNS pun diharap netral di Pilkada Tangsel."Yang berbuat salah akan ada sanksinya, ada teguran lisan, ringan dan berat. Ketahauan merapat atau mengajak ke salah satu blok, kalau ada buktinya, saya akan panggil dan berikan sanksi," tegasnya.
Kata Blok M dan Blok B ini mulai menjadi kode, bagi para PNS dilingkup Pemkot Tangsel untuk berkumpul dengan sesama pilihan politiknya dalam Pilkada Tangsel mendatang."Sudah ramai sekarang. Apalagi sejak Ibu (Wali Kota Tangsel,red) kasih komentar di Taman Aurel itu. Makin ramai," ungkap salah seorang PNS yang meminta namanya dirahasiakan di Puspemkot Tangsel, Jumat (25/10/2019).
Untuk diketahui, saat peresmian Taman Aurel di halaman Puspemkot Tangsel, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany memberi sinyal dukungannya kepada Wakil Wali Kota, Benyamin Davnie."Seharusnya selesai saya menjadi Wali Kota, taman ini tetap ada. Karena ini adalah taman untuk masyarakat Tangerang Selatan. Saya titip itu Pak Wakil (Benyamin Davnie)," kata Airin pada Senin, 14 Oktober 2019 lalu.
Sinyal ini membuat dinamika PNS dilingkup Pemkot Tangsel kian menjadi. Para PNS yang tergabung dalam Blok M dan Blok B kian merapatkan barisan masing-masing. Meski demikian, blok-blokan ini hanya ada dilevel bawah. Dalam obrolan warung kopi, suasana blok tampak kentara.
Namun, kinerja aparatur negara itu dalam pelayanan masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi menjelaskan, PNS Tangsel harus tetap solid dan tidak boleh terbelah ke Blok M dan B.
"Tidak ada berbelah-belah, PNS sudah jelas netral. Yang penting bagi saya, PNS itu harus netral didalam pelaksanaan pilkada. Saya tidak mendengar blok-blokan itu yang penting kerja tidak terganggu," jelasnya.
Meski demikian, dia berharap blok-blokan itu tidak mencuat kepermukaan dan tidak mengganggu kinerja pelayanan. Para PNS pun diharap netral di Pilkada Tangsel."Yang berbuat salah akan ada sanksinya, ada teguran lisan, ringan dan berat. Ketahauan merapat atau mengajak ke salah satu blok, kalau ada buktinya, saya akan panggil dan berikan sanksi," tegasnya.
(whb)