Ingin Gaet Milenial, Museum Harus Dibuat Instagramable

Minggu, 13 Oktober 2019 - 17:11 WIB
Ingin Gaet Milenial, Museum Harus Dibuat Instagramable
Ingin Gaet Milenial, Museum Harus Dibuat Instagramable
A A A
JAKARTA - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) salah satu tempat wisata di Jakarta memiliki lebih dari 21 museum. Namun sayangnya, keberadaan museum tersebut dinilai belum maksimal menarik minat masyarakat, termasuk generasi milenial.

Kepala Museum Maritim Indonesia, Tinia Budiati mengatakan, generasi milenial cenderung menyukai tempat-tempat yang menyuguhkan suasana dan pengalaman baru. "Mereka menyukai destinasi yang instagramable atau bisa dipakai untuk narsis dan swafoto," kata Tinia kepada wartawan Minggu (13/10/2019).

Oleh karenanya, perlu program dari pemerintah agar generasi milenial mendatangi museum. Sejarawan, JJ Rizal mengajak masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial untuk berkunjung ke museum. Alasannya melalui museum, banyak khazanah keilmuan dan wawasan sejarah yang dapat dipelajari

"Kalau mau tahu apa itu prestasi, pergilah ke museum. Sebab di museum disimpan artefak atau benda-benda yang merupakan puncak-puncak pencapaian peradaban dari masa lalu," ujar JJ Rizal.

Menurut dia, berbagai peninggalan tersebut merupakan warisan luhur agar dijadikan pelajaran bagi tatanan bangsa. Sehingga memiliki pedoman dan rujukan dalam perjalanan hidup ke depan. "Sejarah bercerita melalui aneka artefak itu sehingga kita bisa belajar, menarik inspirasi sekaligus menimbang apa yang kita sudah cukup berprestasi dan apa juga telah menjadi generasi yang lebih baik dari generasi lalu," katanya.

Rizal menilai respons milenial terhadap keberadaan museum cukup bagus tetapi tetap perlu didorong. Hal ini salah satunya karena banyak museum yang kondisinya tidak bagus, terutama terkait bagaimana membangun narasi dari artefaknya.

"Orientasinya masih jumlah pengunjung bukan nilai yang didengungkan," katanya. Dia menambahkan, setiap museum harusnya jadi lokasi yang layak swafoto atau instagramable. Sebab memiliki material dari bangunan sampai koleksi bernilai sejarah yang bagus.

Ketua Asosiasi Museum Indonesia Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (AMIDA TMII), Sigit Gunarjo mengatakan, sejak diresmikan 1975, TMII telah memiliki 20 museum dan bertambah satu dengan kehadiran Museum Batik Indonesia. "Dalam rentang 1975-1996, pembangunan 16 museum dikawal langsung oleh pendirinya Ibu Tien Soeharto," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam membuat perencanaan pembangunan museum-museum di TMII, Ibu Tien membentuk tim khusus yang melakukan studi banding dengan museum di negara Eropa dan Amerika. Mereka mengkaji pengelolaan museum, arsitektur, tata pamer, sarana dan prasarana serta program edukasi museum.

"Seiring dengan perkembangan zaman, peran Ibu Tien Soeharto dalam dunia permuseuman membuka cakrawala baru dengan menghadirkan bangunan baru di kawasan TMII,” katanya.

Perubahan ini sangat terlihat pada arsitektur Museum Komodo, Museum Olahraga, Bayt Al Qur’an dan Museum Istiqlal, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Minyak dan Gas Bumi Graha Widya Patra, PPIPTEK dan lainnya."Konsep museum yang dipikirkan Ibu Tien merupakan sumbangan terbesar dalam sejarah perkembangan museum modern di Indonesia. Kemajuan konsep museum museum di TMII, saat itu tidak kalah dengan museum di luar negeri," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6073 seconds (0.1#10.140)