Meski Sanksinya Tegas, Pengendara Masih Nekat Terobos Jalur Transjakarta

Minggu, 06 Oktober 2019 - 14:25 WIB
Meski Sanksinya Tegas,...
Meski Sanksinya Tegas, Pengendara Masih Nekat Terobos Jalur Transjakarta
A A A
JAKARTA - Sterilisasi jalur bus Transjakarta (busway) terlihat sia-sia. Pasalnya dari pantauan di ‎beberapa koridor, seperti Koridor VI, XI dan V, tidak terlihat adanya kelancaran di jalur khusus tersebut.Tampak masih banyak kendaraan pribadi, mulai dari roda empat hingga roda dua, bebas melenggang di jalur busway. Seperti di Jalan Raya Buncit, jalur arteri yang macet parah membuat pengendara memilih menerobos masuk busway. "Soalnya enggak keliatan ada bus Transjakartanya, jadi mubazir jalurnya," ujar Kiki, pengendara mobil saat ditemui di kawasan Mampang.

Menurutnya, ada beberapa lokasi yang justru diperintahkan oleh polisi untuk masuk ke jalur busway. Headway yang cukup panjang membuat jalur busway memang terlihat seperti jalan hantu. Pasalnya, dengana diberi pembatas tinggi dan jarangnya bus Transjakarta lewat, maka jalur tersebut sangat kosong.

"Kalau dilihat beda bangat sama jalan umum. Di jalan umum padat tapi jalur busway kosong," kata warga Ragunan, Jakarta Selatan, itu

‎Sementara itu, Polda Metro Jaya mencatat dua koridor bus Transjakarta yang saat ini masih banyak pelanggaran yaitu Koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan Koridor IX Pluit-Pinang Ranti.Kasubdit Bin Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir mengatakan, dua koridor tersebut menjadi perhatian utama dalam penegakan dan sterilisasi yang dilakukan oleh kepolisian. Sampai saat ini koridor VI dan IX yang masih banyak pelanggaran. Kami juga tempatkan ekstra petugas di sana," katanya.
Dalam melakukan sterilisasi tersebut pihaknya juga tidak pandang bulu. Siapapun pelanggarnya akan dikenakan sanksi penilangan, bahkan anggota kepolisian sekalipun. "Aturannya sudah jelas kalau jalur itu hanya boleh dilewati oleh bus Transjakarta," tegasnya.

Dari catatan Ditlantas Polda Metro Jaya, belum sterilnya jalur bus Transjakarta di dua koridor itu dikarenakan disipilin pengguna jalan yang rendah, serta banyaknya mix traffic di kedua koridor tersebut. "Kalau di Koridor IX banyak sekali jalan yang tidak memakai sparator sehingga kendaraan pribadi bisa langsung masuk," tuturnya.

Untuk saat ini, antisipasi yang dilakukan sementara adalah menempatkan petugas di lokasi-lokasi yang rawan penyerobotan. Selain itu, penindakan yang dilakukan berupa penilangan. "Untuk membuat efek jera, kita sudah berlakukan tilang tidak ada lagi teguran," pungkasnya. Adapun adanya sanksi berupa denda maksimal, tidak menyurutkan pelanggaran di jalur bus Transjakarta.
(thm)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1863 seconds (0.1#10.140)