Usai Demo Pelajar STM, Petugas Bersihkan 14,5 Ton Sampah Bercampur Batu
A
A
A
JAKARTA - Usai bentrokan yang terjadi antara polisi dan pelajar STM yang menggelar demo di gedung DPR, petugas membersihkan 14,5 ton sampah bercampur batu yang berserakan di jalan. Kini lokasi sekitar gedung DPR sudah kembali bersih setelah DKI mengerahkan ratusan petugas kebersihannya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, di Jakarta Pusat, konsentrasi timbulan sampah di belakang Gedung DPR/MPR, Manggala Wanabakti dan Slipi.
"Volume sampah yang dikumpulkan 40 meter kubik atau sekitar 9 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing serta sisa makanan dan minuman," ucap Andono lewat keterangan persnya, Kamis (26/9/2019).
Andono menambahkan, personel yang dikerahkan sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50 orang dari Sudin LH Jakarta Pusat dan 50 orang PPSU.
Adapun Armada yang dikerahkan antara lain; empat unit road sweeper (kendaraan penyapu jalan otomatis), satu unit truk sampah jenis compactor besar, tiga unit truk sampah jenis typer, dan tiga unit pickup pengawas kebersihan kota. Kegiatan penanganan sampah dimulai pukul 22.00 WIB (25/9/2019) dan selesai 05.00 WIB (26/9/2019).
Sementara di Jakarta Barat, konsentrasi timbulan sampah di empat lokasi sekitaran Palmerah, yaitu Jalan Palmerah Utara, Jalan S Parman Bundaran Slipi, Jalan S Parman Tomang Raya, dan Jalan KS Tubun. (Baca Juga: Diultimatum Polisi untuk Bubar, Pelajar STM Malah Acungkan Jari Tengah)
Volume sampah yang dikumpulkan 25 meter kubik atau sekitar 5,5 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing, bekas bakaran, serta sisa makanan dan minuman. Jika ditotal dengan jumlah sampah di Jakarta Pusat, maka keseluruhan menjadi 14,5 ton sampah dari aksi kemarin.
Personel yang dikerahkan sebanyak 100 orang dari Sudin LH Jakarta Barat. Untuk armada yang dikerahkan antara lain; satu unit road sweeper (kendaraan penyapu jalan otomatis), satu unit truk sampah jenis compactor, dua unit truk sampah jenis typer, delapan unit pickup pengawas kebersihan kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, di Jakarta Pusat, konsentrasi timbulan sampah di belakang Gedung DPR/MPR, Manggala Wanabakti dan Slipi.
"Volume sampah yang dikumpulkan 40 meter kubik atau sekitar 9 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing serta sisa makanan dan minuman," ucap Andono lewat keterangan persnya, Kamis (26/9/2019).
Andono menambahkan, personel yang dikerahkan sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50 orang dari Sudin LH Jakarta Pusat dan 50 orang PPSU.
Adapun Armada yang dikerahkan antara lain; empat unit road sweeper (kendaraan penyapu jalan otomatis), satu unit truk sampah jenis compactor besar, tiga unit truk sampah jenis typer, dan tiga unit pickup pengawas kebersihan kota. Kegiatan penanganan sampah dimulai pukul 22.00 WIB (25/9/2019) dan selesai 05.00 WIB (26/9/2019).
Sementara di Jakarta Barat, konsentrasi timbulan sampah di empat lokasi sekitaran Palmerah, yaitu Jalan Palmerah Utara, Jalan S Parman Bundaran Slipi, Jalan S Parman Tomang Raya, dan Jalan KS Tubun. (Baca Juga: Diultimatum Polisi untuk Bubar, Pelajar STM Malah Acungkan Jari Tengah)
Volume sampah yang dikumpulkan 25 meter kubik atau sekitar 5,5 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing, bekas bakaran, serta sisa makanan dan minuman. Jika ditotal dengan jumlah sampah di Jakarta Pusat, maka keseluruhan menjadi 14,5 ton sampah dari aksi kemarin.
Personel yang dikerahkan sebanyak 100 orang dari Sudin LH Jakarta Barat. Untuk armada yang dikerahkan antara lain; satu unit road sweeper (kendaraan penyapu jalan otomatis), satu unit truk sampah jenis compactor, dua unit truk sampah jenis typer, delapan unit pickup pengawas kebersihan kota.
(ysw)