2019, Bekasi Bangun Jalan Baru 4,3 Kilometer

Minggu, 01 September 2019 - 21:28 WIB
2019, Bekasi Bangun...
2019, Bekasi Bangun Jalan Baru 4,3 Kilometer
A A A
BEKASI - Pemkot Bekasi membangun jalan baru sepanjang 4,3 kilometer (Km) pada tahun 2019 ini. Jalan tersebut merupakan proyek lanjutan yang dikerjakan pada tahun 2018 lalu. Rencananya, pengerjaan jalan baru itu bisa rampung dan digunakan masyarakat di akhir tahun ini.

”Akhir tahun sudah selesai dan sudah bisa digunakan oleh masyarakat umum. Untuk pengerjaanya tengah dikebut agar selasai tepat waktu,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Arief Maulana, Minggu (1/9/2019). Menurut dia, penambahan jalan baru ini memang program prioritas pemerintah selama ini.

Apalagi setiap tahun pemerintah menambah luas jalan baru minimal tiga kilometer di titik-titik jalan yang memang butuh pelebaran jalan.

Penambahan jalan baru sepanjang 4,3 Km itu berada di tiga titik. Di antaranya, di Jalan Underpass Sisi Barat, Kecamatan Bekasi Timur, sepanjang 1 Km.

Jalan Pangeran Jayakarta Sisi Barat, Kecamatan Medan Satria, sepanjang 1 Km dan Jalan Sejajar Jakasetia, Kecamatan Jatiasih sepanjang 2,3 Km. Adapun anggaran yang digunakan berasal dari bantuan hibah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat yang kerap memberikan bantuan setiap tahunnya.

Arief menjelaskan, untuk proyek lanjutan itu, pemerintah mendapatkan kucuran dana sebesar Rp71 miliyar. Rinciannya, Jalan Underpass Sisi Barat sebesar Rp10 miliar, Jalan Pangeran Jayakarta Sisi Barat Rp11 miliar dan Jalan Sejajar Jakasetia sebesar Rp50 miliar. "Untuk membangunya kita mengandalkan bantuan DKI Jakarta dan pusat,” katanya.

Sebab, untuk menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Bekasi agak berat dan kondisi keuangan belum tercukupi. Saat ini, terdapat dua jalan yang belum dapat dikerjakan yaitu, underpass Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Bekasi Barat dan Jalan Raya Perjuangan Sisi Barat, Kecamatan Bekasi Utara.

”Dua jalan itu belum, kalau Jalan Perjuangan Sisi Barat kita targetkan 2020 akan dilanjutkan. Di sana kurang lebih jalan yang akan dibangun sepanjang 1 Km. Sementara underpass Jalan I Gusti Ngurah Rai belum dikerjakan,” ungkapnya. Pembangunan jalan baru itu sangat membutuhkan dana sekitar Rp 110 miliyar.

Menurut Arief, anggaran besar akan diserap pada proyek Jalan Underpass I Gusti Ngurah Rai yang mencapai Rp100 miliar. "Untuk jalan raya sisi barat hanya membutuhkan dana sebesar Rp10 miliar. Semua jalan itu untuk mengentaskan macet yang selama ini terjadi di Kota Bekasi,” tegasnya.

Menurut dia, pembangunan jalan baru di sana sangat mendesak. Selain arus lalu lintasnya semrawut karena padat permukiman penduduk, laju pertumbuhan kendaraan juga tidak sejalan dengan penambahan jalan baru. Idealnya, rasio jalan raya terhadap kendaraan yang melintas adalah 0,20 sampai 0,45.

Namun, lanjut dia, fakta di lapangan rasionya telah menembus di angka 0,60 sampai 0,85. Sementara bila menembus angka 1,00 atau lebih, arus lalu lintas dipastikan tidak bergerak alias selalu macet total. "Arus lalu lintas di Kota Bekasi bisa teratasi bila ada pembangunan jalan baru. Hal itu yang tertuang dalam RPJMD lima tahun kedepan,” jelasnya.

Kabid Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Widayat Subroto menambahkan, selain pembangunnan jalan baru, pemerintah juga sedang melanjutkan proyek Fly Over Rawa Panjang dan Cipendawa. Dua flyover itu untuk menunjang akses Truk Sampah DKI Jakarta menuju TPST Bantargebang.

Flyover Cipendawa pada tahap pertama telah dibangun sepanjang 150 meter dari total panjang 800 meter. Adapun flyover Rawa Panjang telah dibangun sekitar 200 meter dari keseluruhan panjang 750 meter. Flyover Cipendawa merupakan akses penghubung Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong.

Flyover tersebut terdiri dari dua arah baik dari Kecamatan Bantar Gebang menuju pusat Kota Bekasi dan sebaliknya. Adapun flyover Rawa Panjang menghubungkan Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Raya Narogong. Flyover Rawa Panjang merupakan jalur satu arah dari Kota Bekasi menuju Bantar Gebang.

”Selain untuk menunjang akses Truk Sampah DKI Jakarta, kedua proyek flyover yang melintasi persimpangan jalan raya itu diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas Bekasi,” katanya. Adapun anggaranya dari bantuan DKI Jakarta untuk fly over Rawa Panjang Rp188 miliar dan untuk Cipendawa Rp372 miliar untuk kontruksi dan pembebasan lahan.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)