Tolak NKRI Bersyariah, Garda Nawacita Gelar Demonstrasi
A
A
A
JAKARTA - Ijtima Ulama IV telah mengeluarkan rekomendasi yang menjadi pro kontra di masyarakat. Salah satu poinnya, menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Syariah.
Komite Nasional Garda Nawacita (KN-GN) pun secara tegas menolak rekomendasi dari salah satu poin hasil Ijtima Ulama tersebut. Ketua Komite Nasional Garda Nawacita Abdullah Kelrey menegaskan, konsep negara saat ini sudah ideal dan memiliki landasan Pancasila yang tidak bisa diganggu gugat.
"Pancasila sudah final tidak ada embel-embel Pancasila NKRI bersyariah. Makanya kami secara tegas menolak hasil rekomendasi Ijtima Ulama IV karena rentan ditunggangi ideologi khilafah dan NKRI bersyariah yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45," tegas Abdullah Kelrey di Jakarta, Sabtu 11 Agustus 2019.
Hal itu disampaikannya saat menggelar aksi simpatik bersama ratusan massa KN-GN yang mengenakan topeng elite politik di area Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat, Jumat 9 Agustus 2019.
Lebih lanjut, Abdullah Kelrey menyatakan, NKRI sudah memiliki landasan yang dipegang sejak era kemerdekaan yaitu Pancasila. Makanya, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melawan kelompok yang ingin mengembangkan ideologi selain Pancasila.
"Jika tidak sepakat dengan Pancasila, sebaiknya angkat kaki dari bumi Indonesia. Pancasila bukan ideologi impor," ucap Abdullah Kelrey.
Kelrey melanjutkan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-KH. Ma'ruf Amin dan meminta semua pihak mendoakan agar sukses dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Oleh karenanya, Kelrey mengingatkan, kepada masyarakat untuk kembali menjaga persatuan dan kesatuan.
"Masyarakat harus bisa move on melupakan perbedaan saat Pilpres. Elite politik sudah mesra maka masyarakat khususnya para pendukung juga ikutan mesra kembali. Jangan ada lagi kubu-kubuan, baik 01 dan 02, tapi 03 persatuan Indonesia," kata Kelrey lagi.
Selain itu, Kelrey juga memastikan KN-GN akan menciptakan suasana kondusif di wilayah NKRI pasca Pilpres 2019 dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme agar Indonesia menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 74.
"Mari bergandengan tangan membangun negeri, memperkokoh persatuan dan kesatuan. Kami ingatkan sekali lagi bahwa Pancasila selama 74 tahun sudah mengantarkan bangsa kita dalam mempersatukan keberagaman perbedaan yang ada di muka bumi Indonesia. Kita siap membela Pancasila agar masa depan Indonesia semakin baik lagi," tandasnya.
Disela-sela aksinya, massa juga membagikan bunga mawar kepada para pengguna jalan sebagai simbol perdamaian dan ajakan menjaga persatuan dan kesatuan.
Komite Nasional Garda Nawacita (KN-GN) pun secara tegas menolak rekomendasi dari salah satu poin hasil Ijtima Ulama tersebut. Ketua Komite Nasional Garda Nawacita Abdullah Kelrey menegaskan, konsep negara saat ini sudah ideal dan memiliki landasan Pancasila yang tidak bisa diganggu gugat.
"Pancasila sudah final tidak ada embel-embel Pancasila NKRI bersyariah. Makanya kami secara tegas menolak hasil rekomendasi Ijtima Ulama IV karena rentan ditunggangi ideologi khilafah dan NKRI bersyariah yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45," tegas Abdullah Kelrey di Jakarta, Sabtu 11 Agustus 2019.
Hal itu disampaikannya saat menggelar aksi simpatik bersama ratusan massa KN-GN yang mengenakan topeng elite politik di area Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat, Jumat 9 Agustus 2019.
Lebih lanjut, Abdullah Kelrey menyatakan, NKRI sudah memiliki landasan yang dipegang sejak era kemerdekaan yaitu Pancasila. Makanya, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melawan kelompok yang ingin mengembangkan ideologi selain Pancasila.
"Jika tidak sepakat dengan Pancasila, sebaiknya angkat kaki dari bumi Indonesia. Pancasila bukan ideologi impor," ucap Abdullah Kelrey.
Kelrey melanjutkan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-KH. Ma'ruf Amin dan meminta semua pihak mendoakan agar sukses dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Oleh karenanya, Kelrey mengingatkan, kepada masyarakat untuk kembali menjaga persatuan dan kesatuan.
"Masyarakat harus bisa move on melupakan perbedaan saat Pilpres. Elite politik sudah mesra maka masyarakat khususnya para pendukung juga ikutan mesra kembali. Jangan ada lagi kubu-kubuan, baik 01 dan 02, tapi 03 persatuan Indonesia," kata Kelrey lagi.
Selain itu, Kelrey juga memastikan KN-GN akan menciptakan suasana kondusif di wilayah NKRI pasca Pilpres 2019 dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme agar Indonesia menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 74.
"Mari bergandengan tangan membangun negeri, memperkokoh persatuan dan kesatuan. Kami ingatkan sekali lagi bahwa Pancasila selama 74 tahun sudah mengantarkan bangsa kita dalam mempersatukan keberagaman perbedaan yang ada di muka bumi Indonesia. Kita siap membela Pancasila agar masa depan Indonesia semakin baik lagi," tandasnya.
Disela-sela aksinya, massa juga membagikan bunga mawar kepada para pengguna jalan sebagai simbol perdamaian dan ajakan menjaga persatuan dan kesatuan.
(mhd)