Sebanyak 25 Ruas Jalan Ganjil-Genap Tersedia Busway

Kamis, 08 Agustus 2019 - 07:49 WIB
Sebanyak 25 Ruas Jalan Ganjil-Genap Tersedia Busway
Sebanyak 25 Ruas Jalan Ganjil-Genap Tersedia Busway
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menjamin kualitas dan ketersediaan angkutan umum yang melayani 25 ruas jalan perluasan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap.

Karena itu, masyarakat diminta meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan angkutan umum saat perluasan sistem ganjil genap diberlakukan. “Saya menjamin sistem angkutan umum sudah baik di 25 ruas jalan yang terkena perluasan ganjil genap," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo kemarin.

Syafrin menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi, jarak antar-kedatangan (headway) angkutan umum di 25 ruas jalan tersebut sudah teratur. Sebab, transjakarta di ruas-ruas jalan tersebut beroperasi di jalur khusus. “Untuk koridor Transjakarta pada koridor ganjil genap ini kami tetapkan sudah dedicated lane, artinya untuk headway dan frekuensinya bisa kita jamin sehingga perjalanan lebih lancar," katanya.

Dia mengatakan, waktu pelaksanaan tetap sama dengan ganjil genap yang berlaku saat ini, yakni pagi dan sore. Hanya saja ada penambahan waktu pada sore yang biasanya pukul 21.00 WIB menjadi pukul 22.00 WIB. Menurutnya, penambahan waktu satu jam tersebut lantaran kondisi lalu lintas saat itu masih dalam jam sibuk. “Hal yang menarik dari kebijakan ini adalah untuk pengecualian kendaraan listrik tidak terkena ganjil genap," ungkapnya.

Pemprov DKI resmi mengeluarkan kebijakan perluasan ganjil-genap di beberapa ruas jalan Jakarta. Mulai kemarin hingga 8 September mendatang, Dinas Perhubungan dibantu Ditlantas Polda Metro Jaya akan menyosialisasikan kebijakan tersebut kepada seluruh pengendara.

Menurut Syafrin, ada empat peraturan baru dan berbeda yang harus diketahui masyarakat mengenai perluasan ganjil genap ini. Peraturan ini berbeda dengan yang sebelumnya diberlakukan pada waktu Asian Games 2018, ganjil-genap yang diperluas. Di antaranya ruas jalan bertambah.

Syafrin mengungkapkan, jika sebelumnya hanya ada sembilan ruas jalan di Jakarta yang diterapkan ganjil genap, kini bertambah 16 ruas jalan, sehingga menjadi 25 koridor. Kemudian waktu pelaksanaannya lebih lama. Khususnya pada sore hari yakni selama lima jam. Sedangkan pada pagi hari masa berlaku peraturan tersebut tak berubah dari pukul 06.00-10.00 WIB.

Yang menarik kata dia dari peraturan ini, adalah memberi pengecualian untuk kendaraan listrik yang akan beroperasi di jalan Ibu Kota. "Jadi ini adalah hal yang baru dari kebijakan yang diambil oleh Gubernur," ungkapnya. Syafrin menambahkan, sebelumnya penerapan kebijakan ganjil-genap bagi kendaraan masuk dan keluar jalan tol sempat berlaku pada masa perhelatan Asian Games.

Sempat ditiadakan, kini sistem itu diterapkan kembali pada ruas-ruas tersebut. “Pengecualian yang selama ini diberikan pada on off ramp toll, ini juga kita hapuskan jadi ke depan seluruh kendaraan yang dari tol begitu keluar tol ataupun mau masuk tol selama dalam koridor ganjil-genap itu tetap diberlakukan," tuturnya. Kebijakan perluasan ganjil genap ini dinilai tidak tepat meskipun alasannya untuk pengendalian kemacetan.

Pengamat kebijakan transportasi publik Azas Tigor Nainggolan mengatakan, Pemprov DKI seharusnya membangun angkutan umum yang terintegrasi dengan baik jika ingin mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. "Yang sekarang saja polisi ampun-ampun karena harus melototi pelat nomor. Kalau sekarang diperluas (aturan ganjil genap kendaraan) itu kasian polisi sama ibu polwan," ujar Tigor.

Menurutnya, transportasi umum yang terintegrasi sekarang seperti Moda Raya Terpadu (MRT) dan Transjakarta serta Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek belum maksimal. Masyarakat masih terkendala untuk ke tempat tujuan. "Sekarang malah makin banyak transportasi online. Pengalaman di India itu ketika angkutan umumnya bagus ojek onlinen-nya pelan-pelan angkat kaki," ucapnya.

Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengaku akan terus melakukan evaluasi perluasan wilayah ganjil genap yang akan diberlakukan oleh Dishub DKI Jakarta. "Kita kaji dari waktu ke waktu kita analisa selalu kita lakukan evaluasi kita mendengar masukan dari siapapun," ujarnya.

Menurut dia, salah satu permasalahan lalu lintas di Jakarta adalah meningkatnya pertumbuhan kendaraan. Maka dari itu, program ganjil genap dapat menjadi salah satu langkah pemecahan permasalahan yang terjadi. “Melihat pertumbuhan kendaraan, dengan melihat pergerakan kepadatan di jalan, untuk itulah (program ganjil genap) jawaban yang bisa dilakukan," tuturnya
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4848 seconds (0.1#10.140)