Antisipasi Penculikan, Disdik Bogor Instruksikan Sekolah Ikut Waspada
A
A
A
BOGOR - Untuk mengantisipasi kasus penculikan kembali terjadi, Dinas Pendidikan Kota Bogor mengintruksikan sekolah menutup pagar ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu, pihak sekolah juga diminta ikut waspada dengan keberadaan orang tak dikenal yang ingin menjemput siswa di sekolah.
Kepala Dinas Pendikan Kota Bogor Fahrudin saat dikonfirmasi mengaku pihaknya telah menginstruksikan sekolah-sekolah di wilayahnya agar senantiasa mewaspadai tindak kejahatan penculikan.
"Iya kemarin saya sudah meminta pihak sekolah ikut waspada, jaga ketertiban sekolah dengan tidak membiarkan para penjemput lalu lalang keluar masuk halaman sekolah," ujarnya kepada wartawan, Rabu (7/8/2019).
Bahkan, lanjut jika diperlukan saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung tutup pagar semua pagar sekolah. Pihak sekolah juga diminta melarang orang tua maupun penjemput tidak menunggu putra putrinya di dalam halaman sekolah.
"Kami khawatir para penculik itu juga bebas masuk ke dalam, lingkungan sekolah juga jadi tidak tertib, tidak kondusif dan rawan disusupi orang-orang yang berniat jahat. Selain itu kalau pagar ditutup memudahkan guru dalam pantau peserta didiknya selama KBM berlangsung," katanya.
Mengenai kasus penculikan kemarin, Fahrudin mengatakan saat itu korban sedang istirahat jajan di depan sekolah kemudian pundaknya ditepuk orang tak dikenal. "Sehingga tidak sadarkan diri dan mau diajak pergi oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor," katanya.
Untungnya, lanjut Fahrudin, motor pelaku kehabisan bensin tidak jauh dari lokasi penculikan. Korban yang saat itu mulai sadar segera gunakan kesempatan tadi untuk melarikan diri ke wilayah pemukiman warga. (Baca Juga: Pundak Ditepuk, Bocah SD di Bogor Diculik dari Sekolah)
Kemudian oleh warga korban langsung diamankan dan segera mengantarkan korban ke Gereja Zebaoth Kota Bogor mengikuti keinginan korban.
"Kemudian pihak gereja segera mengenali korban dan langsung menghubungi orang tua korban, tidak menunggu lama kedua orang tuanya dan kepala sekolah beserta guru korban didampingi dari tiba di lokasi yang tak lama kemudian saya pun ikut menjemputnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pendikan Kota Bogor Fahrudin saat dikonfirmasi mengaku pihaknya telah menginstruksikan sekolah-sekolah di wilayahnya agar senantiasa mewaspadai tindak kejahatan penculikan.
"Iya kemarin saya sudah meminta pihak sekolah ikut waspada, jaga ketertiban sekolah dengan tidak membiarkan para penjemput lalu lalang keluar masuk halaman sekolah," ujarnya kepada wartawan, Rabu (7/8/2019).
Bahkan, lanjut jika diperlukan saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung tutup pagar semua pagar sekolah. Pihak sekolah juga diminta melarang orang tua maupun penjemput tidak menunggu putra putrinya di dalam halaman sekolah.
"Kami khawatir para penculik itu juga bebas masuk ke dalam, lingkungan sekolah juga jadi tidak tertib, tidak kondusif dan rawan disusupi orang-orang yang berniat jahat. Selain itu kalau pagar ditutup memudahkan guru dalam pantau peserta didiknya selama KBM berlangsung," katanya.
Mengenai kasus penculikan kemarin, Fahrudin mengatakan saat itu korban sedang istirahat jajan di depan sekolah kemudian pundaknya ditepuk orang tak dikenal. "Sehingga tidak sadarkan diri dan mau diajak pergi oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor," katanya.
Untungnya, lanjut Fahrudin, motor pelaku kehabisan bensin tidak jauh dari lokasi penculikan. Korban yang saat itu mulai sadar segera gunakan kesempatan tadi untuk melarikan diri ke wilayah pemukiman warga. (Baca Juga: Pundak Ditepuk, Bocah SD di Bogor Diculik dari Sekolah)
Kemudian oleh warga korban langsung diamankan dan segera mengantarkan korban ke Gereja Zebaoth Kota Bogor mengikuti keinginan korban.
"Kemudian pihak gereja segera mengenali korban dan langsung menghubungi orang tua korban, tidak menunggu lama kedua orang tuanya dan kepala sekolah beserta guru korban didampingi dari tiba di lokasi yang tak lama kemudian saya pun ikut menjemputnya," ujarnya.
(ysw)