Puluhan Bus Transjakarta Tak Terurus di Ciputat Milik PT INKA
Puluhan Bus Transjakarta Tak Terurus di Ciputat Milik PT INKA
A
A
A
JAKARTA - 36 Bus Transjakarta yang tak terurus di kawasan Ciputat, Tangerang, Banten merupakan milik PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA). Hingga kini, status Bus Transjakarta tersebut belum ada kejelasan, dikarenakan proses pengadaan yang bermasalah.
"Belum ada serah terima ke Pemprov DKI, jadi masih milik INKA," ujar Senior Manager Humas, Sekretariat, dan Protokoler INKA, Hartono saat dikonfirmasi, Rabu (31/7/2019).
Dia mengatakan, belum ada kejelasan dari pihak Pemprov DKI mengenai pembatalan kontrak tersebut.
"Mengenai pembatalan kontrak itu, kita kan belum menerima pembatalannya. Makanya ini masih dalam proses penyelesaian," ungkapnya.
Dia menambahkan, mengenai proses pembayaran yang telah diberikan oleh Pemprov DKI pada waktu itu hanya sebatas uang muka, sebesar 20 persen dari nilai kontrak pembelian.
Akan tetapi dia tidak mengingat besaran anggaran yang telah digelontorkan untuk pengadaan Transjakarta tersebut.
"Sesuai kontrak kan membayar uang muka. Persisnya berapa harus dicek lagi," imbuhnya.
Diketahui pengadaan bus Transjakarta saat itu disinyalir ada permainan sogok menyogok antara Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi DKI Jakarta, Udar Pristono, dengan pihak perusahaan. (Baca Juga: Korupsi Bus Transjakarta Rugikan Negara Hampir Setengah Triliun)
"Belum ada serah terima ke Pemprov DKI, jadi masih milik INKA," ujar Senior Manager Humas, Sekretariat, dan Protokoler INKA, Hartono saat dikonfirmasi, Rabu (31/7/2019).
Dia mengatakan, belum ada kejelasan dari pihak Pemprov DKI mengenai pembatalan kontrak tersebut.
"Mengenai pembatalan kontrak itu, kita kan belum menerima pembatalannya. Makanya ini masih dalam proses penyelesaian," ungkapnya.
Dia menambahkan, mengenai proses pembayaran yang telah diberikan oleh Pemprov DKI pada waktu itu hanya sebatas uang muka, sebesar 20 persen dari nilai kontrak pembelian.
Akan tetapi dia tidak mengingat besaran anggaran yang telah digelontorkan untuk pengadaan Transjakarta tersebut.
"Sesuai kontrak kan membayar uang muka. Persisnya berapa harus dicek lagi," imbuhnya.
Diketahui pengadaan bus Transjakarta saat itu disinyalir ada permainan sogok menyogok antara Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi DKI Jakarta, Udar Pristono, dengan pihak perusahaan. (Baca Juga: Korupsi Bus Transjakarta Rugikan Negara Hampir Setengah Triliun)
(rhs)
Explore More