Peredaran Narkoba Dalam Kampus Dikendalikan Seorang Narapidana dari Lapas
A
A
A
JAKARTA - Polisi berhasil membongkar peredaran narkoba yang dilakukan di dalam kampus perguruan tingi di Jakarta. Setelah diselidiki, ternyata jaringan narkoba ini dikendalikan seorang narapidana dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) di Jakarta.
Kanit 3 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Ahmad Ardhy mengatakan, hasil pemeriksaan dan penyidikan sementara, jaringan ini dikendalikan salah satu narapidana di lapas Jakarta.
Narapidana itu kemudian memerintahkan HK (27) yang diketahui kurir untuk menyuplai ganja ke kampus-kampus. HK sendiri merupakan sempat mengenyam pendidikan di salah satu kampus terkenal di kawasan Jakarta Pusat sebelum akhirnya drop out (DO). “HK juga membawa 80 kilogram ganja dari karawang,” tegas Ardhy.
Setelah sampai di Jakarta, lanjut Ardhy, ganja itu kemudian di distribusikan ke sejumlah kampus kampus melalui tangan TBW (23) dan PH (21). Kouta tiap kampus berbeda tergantung pesanan dan hasil penjualan barang itu.
Meski masih menyelidiki ganja tersebut berasal dari mana. Namun dirinya meyakini Ganja yang diedarkan jaringan ini berasal dari Aceh. Kepastian itu tengah diselidiki pihaknya.
Lebih lanjut, Ardhy mengutarakan hasil tes urine yang dilakukan terhadap lima pelaku. Diketahui kelima selain konsumsi ganja juga mengkonsumsi sabu, hal ini terungkap setelah adanya kandung amphetamine dalam urine kelimanya.
Hingga berita ini ditulis, polisi dibawah kepemimpinan dirinya masih memburu sejumlah pelaku lain yang kerap menjual narkoba di lingkungan kampus di Jakarta.
Kanit 3 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Ahmad Ardhy mengatakan, hasil pemeriksaan dan penyidikan sementara, jaringan ini dikendalikan salah satu narapidana di lapas Jakarta.
Narapidana itu kemudian memerintahkan HK (27) yang diketahui kurir untuk menyuplai ganja ke kampus-kampus. HK sendiri merupakan sempat mengenyam pendidikan di salah satu kampus terkenal di kawasan Jakarta Pusat sebelum akhirnya drop out (DO). “HK juga membawa 80 kilogram ganja dari karawang,” tegas Ardhy.
Setelah sampai di Jakarta, lanjut Ardhy, ganja itu kemudian di distribusikan ke sejumlah kampus kampus melalui tangan TBW (23) dan PH (21). Kouta tiap kampus berbeda tergantung pesanan dan hasil penjualan barang itu.
Meski masih menyelidiki ganja tersebut berasal dari mana. Namun dirinya meyakini Ganja yang diedarkan jaringan ini berasal dari Aceh. Kepastian itu tengah diselidiki pihaknya.
Lebih lanjut, Ardhy mengutarakan hasil tes urine yang dilakukan terhadap lima pelaku. Diketahui kelima selain konsumsi ganja juga mengkonsumsi sabu, hal ini terungkap setelah adanya kandung amphetamine dalam urine kelimanya.
Hingga berita ini ditulis, polisi dibawah kepemimpinan dirinya masih memburu sejumlah pelaku lain yang kerap menjual narkoba di lingkungan kampus di Jakarta.
(ysw)