Wali Kota Airin Sebut 40 Ribu Warga Tangsel Tidak Punya Pekerjaan
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Angka pengangguran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tergolong masih tinggi. Saat ini sedikitnya 40.000 warga Tangsel tidak punya pekerjaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangsel Purnama Wijaya mengungkapkan, pengangguran di Kota Tangsel saat ini tercatat sekitar 4,67%. Angka ini sudah mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
"Angka pengangguran di Tangsel menurun setiap tahunnya. Sekarang diangka 4,67%, turun dari tahun-tahun sebelumnya yang mendekati angka 5,8%," ujar Purnama, Minggu (14/7/2019).
Dia mengatakan akan berusaha menekan angka pengangguran yang ada di Tangsel dengan menggandeng sejumlah perusahaan dan pihak terkait lainnya.
"Upaya yang akan kita lakukan antara lain merekrut tenaga kerja secara online dan bekerja sama dengan perusahaan, PJTKI, BLKI, dan job fair yang rutin kita adakan rutin setiap tahunnya," sebut Purnama.
Terpslisah, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, kerja sama dengan perusahaan swasta sangat penting untuk mengurangi pengangguran.
"Angka pengangguran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kurun waktu 2019 ini masih relatif tinggi. Saat ini ada sekitar 40 ribu warga Tangsel yang masih menganggur," kata Airin.
Airin berharap Disnaker mengevaluasi kegiatan fasilitasi lapangan pekerjaan. Apabila program bursa kerja efektif, maka angka pengangguran di Tangsel diyakini bisa terus ditekan.
Menurut Airin, perhelatan Job Fair Tangsel yang bekerja sama dengan 53 perusahaan sangat berguna di dalam mengurangi angka pengangguran.
"Saya berharap agar 12.743 lowongan itu bisa terisi semuanya. Sehingga mengurangi angka pengangguran di Tangsel yang jumlahnya mencapai 40 ribuan itu," jelasnya.
Tantangannya memang, pencari kerja dari luar Tangsel juga berlomba-lomba mencari pekerjaan di kota perdagangan dan jasa ini. Seperti warga Depok, Bogor, dan lainnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangsel Purnama Wijaya mengungkapkan, pengangguran di Kota Tangsel saat ini tercatat sekitar 4,67%. Angka ini sudah mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
"Angka pengangguran di Tangsel menurun setiap tahunnya. Sekarang diangka 4,67%, turun dari tahun-tahun sebelumnya yang mendekati angka 5,8%," ujar Purnama, Minggu (14/7/2019).
Dia mengatakan akan berusaha menekan angka pengangguran yang ada di Tangsel dengan menggandeng sejumlah perusahaan dan pihak terkait lainnya.
"Upaya yang akan kita lakukan antara lain merekrut tenaga kerja secara online dan bekerja sama dengan perusahaan, PJTKI, BLKI, dan job fair yang rutin kita adakan rutin setiap tahunnya," sebut Purnama.
Terpslisah, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, kerja sama dengan perusahaan swasta sangat penting untuk mengurangi pengangguran.
"Angka pengangguran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kurun waktu 2019 ini masih relatif tinggi. Saat ini ada sekitar 40 ribu warga Tangsel yang masih menganggur," kata Airin.
Airin berharap Disnaker mengevaluasi kegiatan fasilitasi lapangan pekerjaan. Apabila program bursa kerja efektif, maka angka pengangguran di Tangsel diyakini bisa terus ditekan.
Menurut Airin, perhelatan Job Fair Tangsel yang bekerja sama dengan 53 perusahaan sangat berguna di dalam mengurangi angka pengangguran.
"Saya berharap agar 12.743 lowongan itu bisa terisi semuanya. Sehingga mengurangi angka pengangguran di Tangsel yang jumlahnya mencapai 40 ribuan itu," jelasnya.
Tantangannya memang, pencari kerja dari luar Tangsel juga berlomba-lomba mencari pekerjaan di kota perdagangan dan jasa ini. Seperti warga Depok, Bogor, dan lainnya.
(thm)