BPBD: Jakarta Belum Terdampak Musim Kemarau
A
A
A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus melakukan monitoring ke sejumlah wilayah untuk mencari dampak dari musim kemarau. Sejauh ini BPDB belum menemukan adanya wilayah atau warga Jakarta yang terdampak musim kemarau.
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI M Ridwan mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan dinas-dinas untuk mengantisipasi dampak kekeringan di musim kemarau.
"Pihak-pihak terkait misalnya Palyja, Aetra, dan kelurahan, jika terjadi ada dampak dari kekeringan. Tapi saat ini belum ada dampak. Kalau ada silakan hubungi Jakarta Siaga 112 untuk layanan emergency. Nanti akan di-follow up ke dinas terkait," ujar Ridwan kepada wartawan, Rabu (10/7/2019).
Menurut Ridwan, berdasarkan hasil monitoring sementara wilayah Jakarta belum ada yang terkena dampak musim kemarau atau yang mengalami kekeringan. (Baca juga: 11 Wilayah di Ibu Kota Masuk Kategori Berat Hari Tanpa Hujan)
"Di Jakarta akibat kemarau ini berbeda dengan daerah lain. Kita kan daerah perkotaan, berbeda dengan yang luar. Itukan akibatnya pada kekeringan dan kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dampak kemarau, bisa juga bahaya kebakaran karena kekeringan," jelasnya.
Sejumlah penyakit juga perlu diwaspadai saat masuk musim kemarau. Penyakit pernapasan paling banyak diderita warga saat cuaca terik dan kering seperti saat ini. (Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor Terima Laporan 7 Wilayah Dilanda Kekeringan)
"Di samping itu kami sampaikan juga pada masyarakat, masalah penyakit yang mungkin terjadi seperti ISPA, batuk pilek, diare, penyakit mata dan kulit kering. Itu mungkin saja penyakit penyerta ketika kemarau. Kita sudah monitor ke seluruh wilayah, tapi alhamdulillah sampai saat ini belum ada," tegasnya.
Untuk masalah air bersih di musim kemarau, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Harapannya, layanan air bersih dapat dinikmati oleb masyarakat. ( Baca: PAM Jaya Siagakan 26 Mobil Tangki Air Bersih Antisipasi Kekeringan )
"Kami juga sudah kontak Aetra dan Palyja dan dikatakan distribusi air berjalan normal dan lancar untuk DKI," tutupnya.
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI M Ridwan mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan dinas-dinas untuk mengantisipasi dampak kekeringan di musim kemarau.
"Pihak-pihak terkait misalnya Palyja, Aetra, dan kelurahan, jika terjadi ada dampak dari kekeringan. Tapi saat ini belum ada dampak. Kalau ada silakan hubungi Jakarta Siaga 112 untuk layanan emergency. Nanti akan di-follow up ke dinas terkait," ujar Ridwan kepada wartawan, Rabu (10/7/2019).
Menurut Ridwan, berdasarkan hasil monitoring sementara wilayah Jakarta belum ada yang terkena dampak musim kemarau atau yang mengalami kekeringan. (Baca juga: 11 Wilayah di Ibu Kota Masuk Kategori Berat Hari Tanpa Hujan)
"Di Jakarta akibat kemarau ini berbeda dengan daerah lain. Kita kan daerah perkotaan, berbeda dengan yang luar. Itukan akibatnya pada kekeringan dan kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dampak kemarau, bisa juga bahaya kebakaran karena kekeringan," jelasnya.
Sejumlah penyakit juga perlu diwaspadai saat masuk musim kemarau. Penyakit pernapasan paling banyak diderita warga saat cuaca terik dan kering seperti saat ini. (Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor Terima Laporan 7 Wilayah Dilanda Kekeringan)
"Di samping itu kami sampaikan juga pada masyarakat, masalah penyakit yang mungkin terjadi seperti ISPA, batuk pilek, diare, penyakit mata dan kulit kering. Itu mungkin saja penyakit penyerta ketika kemarau. Kita sudah monitor ke seluruh wilayah, tapi alhamdulillah sampai saat ini belum ada," tegasnya.
Untuk masalah air bersih di musim kemarau, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Harapannya, layanan air bersih dapat dinikmati oleb masyarakat. ( Baca: PAM Jaya Siagakan 26 Mobil Tangki Air Bersih Antisipasi Kekeringan )
"Kami juga sudah kontak Aetra dan Palyja dan dikatakan distribusi air berjalan normal dan lancar untuk DKI," tutupnya.
(thm)