Lima Wilayah di Kabupaten Bekasi Terancam Kekeringan
A
A
A
BEKASI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyebutkan lima wilayah terancam mengalami kekeringan menyusul musim kemarau berkepanjangan. Saat ini, ancaman kekeringan sudah mengancam warga di wilayah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya mengatakan, bencana kekeringan sudah melanda wilayah di Kecamatan Cibarusah dan empat kecamatan lainya juga terancama kekeringan. ”Saat ini baru tiga Desa di wilayah Cibarusah yang terdampak kekeringan,” katanya kepada wartawan, Kamis (27/6/2019).
Tiga Desa di Kecamatan Cibarusah itu diantaranya, Desa Ridogalih, Desa Ridomanah dan Desa Sirnajati. Fenomena ini sudah rutin terjadi setiap tahun apabila musim kemarau datang, dan pemerintah daerah melakukan upaya jangka pendek dengan memberikan air bersih kepada warga sekitar.
Sedangkan empat wilayah yang rawan terjadi kekeringan itu berada di Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Babelan, dan Tambun Utara. Ancaman kekeringan makin parah lantaran lima daerah tersebut tidak dilalui aliran sungai. Sehingga, setiap musim kemarau selalu diterjang kekeringan.
Adeng menjelaskan, fenomena kekeringan memang rutin terjadi setiap tahunya. Pada umumnya terjadi di wilayah Kecamatan Cibarusah. ”Karena kekeringan jadi warga sekarang banyak yng mengandalkan Kalo Cipamingkis dan Kali Cihoe untuk kebutuhan rumah tangganya,” jelasnya.
Dari ketiga desa itu, kata dia, kekeringan yang paling parah terjadi di Desa Ridomanah. Bukan hanya ada tempat tinggal tapi daerah sana juga ada lahan pertanian. Selain rendahnya curah hujan, penyebab kekeringan di wilayah itu karena dataran wilayah tersebut tinggi. Lalu karakteristik tanah tidak mengandung air di dalamnya.
Makanya, kata dia, warga kerap hanya mengandalkan air dari Kali Cihoe. Bahkan, sebagian warga juga ada yang mengandalkan turunnya hujan. Sebagian besar warga sengaja membangun kolam semata-mata untuk menampung air hujan. ”Warga disitu kalau sudah kedatangan musim penghujan sangat senang, karena bisa mendapatkan air,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya mengatakan, bencana kekeringan sudah melanda wilayah di Kecamatan Cibarusah dan empat kecamatan lainya juga terancama kekeringan. ”Saat ini baru tiga Desa di wilayah Cibarusah yang terdampak kekeringan,” katanya kepada wartawan, Kamis (27/6/2019).
Tiga Desa di Kecamatan Cibarusah itu diantaranya, Desa Ridogalih, Desa Ridomanah dan Desa Sirnajati. Fenomena ini sudah rutin terjadi setiap tahun apabila musim kemarau datang, dan pemerintah daerah melakukan upaya jangka pendek dengan memberikan air bersih kepada warga sekitar.
Sedangkan empat wilayah yang rawan terjadi kekeringan itu berada di Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Babelan, dan Tambun Utara. Ancaman kekeringan makin parah lantaran lima daerah tersebut tidak dilalui aliran sungai. Sehingga, setiap musim kemarau selalu diterjang kekeringan.
Adeng menjelaskan, fenomena kekeringan memang rutin terjadi setiap tahunya. Pada umumnya terjadi di wilayah Kecamatan Cibarusah. ”Karena kekeringan jadi warga sekarang banyak yng mengandalkan Kalo Cipamingkis dan Kali Cihoe untuk kebutuhan rumah tangganya,” jelasnya.
Dari ketiga desa itu, kata dia, kekeringan yang paling parah terjadi di Desa Ridomanah. Bukan hanya ada tempat tinggal tapi daerah sana juga ada lahan pertanian. Selain rendahnya curah hujan, penyebab kekeringan di wilayah itu karena dataran wilayah tersebut tinggi. Lalu karakteristik tanah tidak mengandung air di dalamnya.
Makanya, kata dia, warga kerap hanya mengandalkan air dari Kali Cihoe. Bahkan, sebagian warga juga ada yang mengandalkan turunnya hujan. Sebagian besar warga sengaja membangun kolam semata-mata untuk menampung air hujan. ”Warga disitu kalau sudah kedatangan musim penghujan sangat senang, karena bisa mendapatkan air,” imbuhnya.
(ysw)