Jatinegara, Matraman, dan Cakung Lokasi Favorit Pendatang Baru di Jaktim
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Timur menyatakan ada tiga kecamatan yang menjadi lokasi favorit bagi para pendatang baru menetap di wilayah tersebut. Ketiga kecamatan tersebut paling banyak diminati karena banyaknya pabrik industri.
"Tiga kecamatan yang paling banyak diserbu pendatang adalah Cakung, Matraman, dan Jatinegara. Saya kira yang Timur-Utara, kalau Timur-Selatan agak kurang karena mendekati wilayah Depok," ungkap Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar apada wartawan Kamis (27/6/2019).
Menurut Anwar, ketiga kecamatan tersebut paling banyak diminati karena banyaknya pabrik industri."Tentunya di sini ada tempat-tempat industri pabrik. Seperti contoh saat saya bagikan surat keterangan domisili sementara (SKDS), saya tanya Mbak ngapain dari Tegal ke sini. Dia jawab untuk mencari pekerjaan," ujar Anwar.
Anwar menuturkan, tidak adanya larangan untuk pendatang baru, namun para pendatang harus memiliki skill atau keahlian. Skill ini nantinya akan berguna untuk para pendatang yang mengadu nasib di Ibu Kota.
"Kita tidak bisa melarang orang ke mana pun untuk tinggal. Di Undang-Undang tercantum, setiap warga negara berhak tinggal di mana saja. Mau di DKI atau kota manapun. Namun pesan Pak Gubernur sebaiknya yang mau ke Jakarta memiliki keahlian, kemampuan dan skill. Jadi jangan sampai jadi beban kota," tegasnya.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Timur Sukma Wijaya mengatakan, data pendatang baru pasca-Lebaran sudah tercatat sebanyak 9.600 orang pendatang. "Di Jakarta ada 9.600-an pendatang baru. Semua sedang kita proses pembuatan SKDS. Namun pendataan masih terus berlanjut dan data akan terus bertambah," ucapnya.
"Tiga kecamatan yang paling banyak diserbu pendatang adalah Cakung, Matraman, dan Jatinegara. Saya kira yang Timur-Utara, kalau Timur-Selatan agak kurang karena mendekati wilayah Depok," ungkap Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar apada wartawan Kamis (27/6/2019).
Menurut Anwar, ketiga kecamatan tersebut paling banyak diminati karena banyaknya pabrik industri."Tentunya di sini ada tempat-tempat industri pabrik. Seperti contoh saat saya bagikan surat keterangan domisili sementara (SKDS), saya tanya Mbak ngapain dari Tegal ke sini. Dia jawab untuk mencari pekerjaan," ujar Anwar.
Anwar menuturkan, tidak adanya larangan untuk pendatang baru, namun para pendatang harus memiliki skill atau keahlian. Skill ini nantinya akan berguna untuk para pendatang yang mengadu nasib di Ibu Kota.
"Kita tidak bisa melarang orang ke mana pun untuk tinggal. Di Undang-Undang tercantum, setiap warga negara berhak tinggal di mana saja. Mau di DKI atau kota manapun. Namun pesan Pak Gubernur sebaiknya yang mau ke Jakarta memiliki keahlian, kemampuan dan skill. Jadi jangan sampai jadi beban kota," tegasnya.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Timur Sukma Wijaya mengatakan, data pendatang baru pasca-Lebaran sudah tercatat sebanyak 9.600 orang pendatang. "Di Jakarta ada 9.600-an pendatang baru. Semua sedang kita proses pembuatan SKDS. Namun pendataan masih terus berlanjut dan data akan terus bertambah," ucapnya.
(whb)