Konsep Integrasi Jaklingko, Strategi Anies Ajak Warga Gunakan Angkutan Umum
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa penggabungan tiga moda transportasi menjadi satu cluster merupakan cara dirinya mengajak warga berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
"Begini jadi pengelolaan transportasi umum kita oleh BUMD. Ada PT Transjakarta ada MRT dan PT LRT Jakarta. Tiga badan ini sekarang bekerja sama ama erat. Bahkan saya memindahkan direksi MRR ke Dirut Transjakarta supaya bisa bekerja dengan baik," kata Anies kepada wartawan, Senin (24/6/2019).
Adanya tiga moda dalam satu manajemen Transjakarta menurut Anies sudah cukup untuk membenahi angkutan publik.
"Saat ini mereka kerjakan sebagai perusahaan, karen itu tidak perlu badan baru lagi toh ini udah perusahaan perusahaan bukan badan pemerintah. Maksudnya bukan SKPD tapi BUMD," tambah Anies.
Mantan Mendikbud itu juga melihat kemajuan dari konsep integrasi Jaklingko yang dikomandoi oleh PT Transjakarta. (Baca Juga: JakLingko Jadi Induk Transportasi Publik di Jakarta)
"Insya Allah sejauh ini kemajuannya postif. Indikasinya apa? Indikasinya rute baru Transjakarta yang mengikuti kebutuhan moda transportasi umum lainnya. Jadi perintahnya pada semua sama, bahwa kata kuncinya integrasi. Jadi tidak boleh lagi Transjakarta bikin rencana tanpa mempertimbangkan MRT dan LRT. Sebaliknya juga begitu. MRT bikin rencana harus memperhitungkan LRT dan Transjakarta. Jadi ini alhamdullilah telah berjalan," jelasnya.
Rute-rute baru, diklaim mampu mengintegrasikan moda-moda transportasi tersebut. "Jadi insya Allah integrasiin ini sudah berjalan di treknya lalu yang kita ingin lakukan lebih jauh adalah Transjakarta dengan operator angkot bisa lebih luas jangkauannya. Jaklingko sehingga coverage untuk warga bisa lebih banyak. Karena yang menantang selalu adalah kilometer pertama dan terakhir. Dari rumah tempat berangkat dan kilometer terakhir di tempat tujuan," tutupnya.
"Begini jadi pengelolaan transportasi umum kita oleh BUMD. Ada PT Transjakarta ada MRT dan PT LRT Jakarta. Tiga badan ini sekarang bekerja sama ama erat. Bahkan saya memindahkan direksi MRR ke Dirut Transjakarta supaya bisa bekerja dengan baik," kata Anies kepada wartawan, Senin (24/6/2019).
Adanya tiga moda dalam satu manajemen Transjakarta menurut Anies sudah cukup untuk membenahi angkutan publik.
"Saat ini mereka kerjakan sebagai perusahaan, karen itu tidak perlu badan baru lagi toh ini udah perusahaan perusahaan bukan badan pemerintah. Maksudnya bukan SKPD tapi BUMD," tambah Anies.
Mantan Mendikbud itu juga melihat kemajuan dari konsep integrasi Jaklingko yang dikomandoi oleh PT Transjakarta. (Baca Juga: JakLingko Jadi Induk Transportasi Publik di Jakarta)
"Insya Allah sejauh ini kemajuannya postif. Indikasinya apa? Indikasinya rute baru Transjakarta yang mengikuti kebutuhan moda transportasi umum lainnya. Jadi perintahnya pada semua sama, bahwa kata kuncinya integrasi. Jadi tidak boleh lagi Transjakarta bikin rencana tanpa mempertimbangkan MRT dan LRT. Sebaliknya juga begitu. MRT bikin rencana harus memperhitungkan LRT dan Transjakarta. Jadi ini alhamdullilah telah berjalan," jelasnya.
Rute-rute baru, diklaim mampu mengintegrasikan moda-moda transportasi tersebut. "Jadi insya Allah integrasiin ini sudah berjalan di treknya lalu yang kita ingin lakukan lebih jauh adalah Transjakarta dengan operator angkot bisa lebih luas jangkauannya. Jaklingko sehingga coverage untuk warga bisa lebih banyak. Karena yang menantang selalu adalah kilometer pertama dan terakhir. Dari rumah tempat berangkat dan kilometer terakhir di tempat tujuan," tutupnya.
(rhs)