Soal Dipo MRT di Kampung Bandan, PT KAI Buka Dialog dengan Pemprov DKI
A
A
A
JAKARTA - Bertahun-tahun ogah membicarakan kawasan Stasiun Kampung Bandan, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akhirnya mulai membuka komunikasi soal Pembangunan Dipo MRT di Kampung Bandan, Jakarta Barat dengan Pemprov DKI Jakarta.
“Kita harus sinergi. Artinya kita bisa komunikasi dengan Pemda DKI soal Kampung Bandan,” kata Dirut PT KAI, Edi Sukmoro di Jakarta, Minggu (23/6/2019).
Sebelum PT MRT Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta alami kendala saat ingin membangun fase 2 MRT, Bundaran HI - Kampung Bandan. Pemprov DKI menginginkan pembangunan Dipo MRT di kawasan Kampung Bandan, namun hal itu terkendala lantaran lahan tersebut milik PT KAI.
Meskipun berulang kali dilobi, namun PT KAI enggan melepaskan lahan yang kini jadi stasiun peti kemas Kereta Api peti kemas milik anak perusahaan Ka Logistik (kalog). Upaya itu kemudian mendapati jalan buntu. Terlebih rencananya PT KAI bakal membangun kawasan Kampung Bandan untun dijadikan rute baru Ka Bandara kedepannya. (Baca Juga: MRT Siapkan Rp22,5 Triliun untuk Pembangunan Koridor Bundaran HI-Jakarta Kota)
Edi Sukmoro sendiri tak menampik bila kawasan Kampung Bandan merupakan aset milik PT KAI. Meski demikian sesama bangsa Indonesia, aset tersebut merupakan milik bersama.
Bahkan kedepannya, Edi mengharapkan sinergitas antara PT KAI dengan Pemprov DKI tak melulu soal Kampung Bandan. Ia kemudian mencontohkan kawasan Pasar Senen yang menurutnya perlu dilakukan pembenahan, khususnya bila melihat arus mudik dan balik lebaran kemarin.
“Bayangkan di Stasiun Pasar Senen. Keluar dari stasiun ketemunya malah terminal bus. Nah kita mau tata bareng nanti, sebab arus lalu lintasnya terganjal,” tutupnya.
“Kita harus sinergi. Artinya kita bisa komunikasi dengan Pemda DKI soal Kampung Bandan,” kata Dirut PT KAI, Edi Sukmoro di Jakarta, Minggu (23/6/2019).
Sebelum PT MRT Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta alami kendala saat ingin membangun fase 2 MRT, Bundaran HI - Kampung Bandan. Pemprov DKI menginginkan pembangunan Dipo MRT di kawasan Kampung Bandan, namun hal itu terkendala lantaran lahan tersebut milik PT KAI.
Meskipun berulang kali dilobi, namun PT KAI enggan melepaskan lahan yang kini jadi stasiun peti kemas Kereta Api peti kemas milik anak perusahaan Ka Logistik (kalog). Upaya itu kemudian mendapati jalan buntu. Terlebih rencananya PT KAI bakal membangun kawasan Kampung Bandan untun dijadikan rute baru Ka Bandara kedepannya. (Baca Juga: MRT Siapkan Rp22,5 Triliun untuk Pembangunan Koridor Bundaran HI-Jakarta Kota)
Edi Sukmoro sendiri tak menampik bila kawasan Kampung Bandan merupakan aset milik PT KAI. Meski demikian sesama bangsa Indonesia, aset tersebut merupakan milik bersama.
Bahkan kedepannya, Edi mengharapkan sinergitas antara PT KAI dengan Pemprov DKI tak melulu soal Kampung Bandan. Ia kemudian mencontohkan kawasan Pasar Senen yang menurutnya perlu dilakukan pembenahan, khususnya bila melihat arus mudik dan balik lebaran kemarin.
“Bayangkan di Stasiun Pasar Senen. Keluar dari stasiun ketemunya malah terminal bus. Nah kita mau tata bareng nanti, sebab arus lalu lintasnya terganjal,” tutupnya.
(ysw)