Respons Koalisi Pejalan Kaki, DKI Akan Bangun Trotoar Sepanjang Jalan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun seluruh trotoar di sepanjang jalan ibu kota. Penataan trotoar dilakukan dengan konsep pelebaran seperti di Jalan Sudirnan-Thamrin, Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Bina Marga, Harri Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya tengah menata trotoar di lima wilayah kota dengan konsep sama seperti di Jalan Sudirman-Thamrin. Dimana, trotoar dilebarkan dengan sentuhan ramah pejalan kaki dan disabilitas.
Harri mengakui, bahwa penataan trotoar dilakukan di jalan yang sudah memiliki trotoar. Menurutnya, hal itu lantaran ingin menjadikan trotoar yang ada seperti trotoar Sudirman-Thamrin.
"Ke depan trotoar akan dibangun sepanjang jalan yang ada. Pengerjaannya secara bertahap," kata Harri saat dihubungi wartawan, Jumat 21 Juni 2019.
Harri menjelaskan, tahun ini pihaknya tengah menata trotoar di lima wilayah yang akan menjadi contoh pbamgunam trotoar di seluruh jalan wilayah DKI Jakarta. Diantaranya yaitu, Kemang, Satrio, Casblanca, Tebet, Jakarta Selatan dan dilanjutkan ke Cikini serta Matraman, Jakarta Pusat. Kemudian di Jakarta Timur di Jatinegara, Utara di Tanjung Priuk dan Jakarta Barat di Latumenten.
"Tahun depan di Gatot Subroto, Rasuna Said dan seluruhnya dengan anggaran Rp900 miliar lebih besar dibanding tahun ini hanya Rp350 miliar," pungkas Harri yang belum tahu kapan seluruh jalan dilengkapi trotoar.
Sebelumnya, Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Ahmad Safrudin mengatakan, di Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke 492, Pemprov DKI Jakarta belum memiliki niat untuk membangun trotoar. Menurutnya, Pemprov DKI sejauh ini hanya melakukan penataan lantaran dilakukan di jalan yang sudah memiliki trotoar.
"Jakarta hanya menata trotoar yang sudah ada. Jalan yang belum ada trotoar masih banyak. Pemprov DKI belum mau membangun akses pejalan kaki," kata Ahmad Safrudin saat dihubungi.
Kepala Dinas Bina Marga, Harri Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya tengah menata trotoar di lima wilayah kota dengan konsep sama seperti di Jalan Sudirman-Thamrin. Dimana, trotoar dilebarkan dengan sentuhan ramah pejalan kaki dan disabilitas.
Harri mengakui, bahwa penataan trotoar dilakukan di jalan yang sudah memiliki trotoar. Menurutnya, hal itu lantaran ingin menjadikan trotoar yang ada seperti trotoar Sudirman-Thamrin.
"Ke depan trotoar akan dibangun sepanjang jalan yang ada. Pengerjaannya secara bertahap," kata Harri saat dihubungi wartawan, Jumat 21 Juni 2019.
Harri menjelaskan, tahun ini pihaknya tengah menata trotoar di lima wilayah yang akan menjadi contoh pbamgunam trotoar di seluruh jalan wilayah DKI Jakarta. Diantaranya yaitu, Kemang, Satrio, Casblanca, Tebet, Jakarta Selatan dan dilanjutkan ke Cikini serta Matraman, Jakarta Pusat. Kemudian di Jakarta Timur di Jatinegara, Utara di Tanjung Priuk dan Jakarta Barat di Latumenten.
"Tahun depan di Gatot Subroto, Rasuna Said dan seluruhnya dengan anggaran Rp900 miliar lebih besar dibanding tahun ini hanya Rp350 miliar," pungkas Harri yang belum tahu kapan seluruh jalan dilengkapi trotoar.
Sebelumnya, Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Ahmad Safrudin mengatakan, di Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke 492, Pemprov DKI Jakarta belum memiliki niat untuk membangun trotoar. Menurutnya, Pemprov DKI sejauh ini hanya melakukan penataan lantaran dilakukan di jalan yang sudah memiliki trotoar.
"Jakarta hanya menata trotoar yang sudah ada. Jalan yang belum ada trotoar masih banyak. Pemprov DKI belum mau membangun akses pejalan kaki," kata Ahmad Safrudin saat dihubungi.
(mhd)