Jakarta Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program C40 Selama Dua Hari
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku bangga karena Jakarta akan menjadi tuan rumah peluncuran Program C40 Climate Action Planning untuk Kawasan Asia Tenggara.
Anies bersama perwakilan lima negara yakni Jakarta (Indonesia), Hanoi (Vietnam), Ho Chi Minh (Vietnam), Kuala Lumpur (Malaysia) dan Quezon City (Filipina) mengumumkan komitmen bersama untuk memenuhi Perjanjian Paris.
Kelima kota ini bergabung dengan lebih dari 70 kota lainnya di bawah naungan C40 untuk meluncurkan secara resmi Program C40 Climate Action Planning untuk Kawasan Asia Tenggara.
"Kesempatan ini merupakan kebanggaan bagi saya dan DKI Jakarta untuk menjadi tuan rumah dari kegiatan penting ini. C40 Climate Action Planning Program yang dilaksanakan di Jakarta hari ini sampai dengan esok hari," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).
Dia senang Jakarta dijadikan tuan rumah untuk program C40 Climate Action Planning ini. Karena, kata dia, ini adalah kesempatan untuk belanja ide, membagikan apa saja telah dilakukan.
"Dan juga kami berharap untuk menghubungkan dan saling bertukar pengalaman," kata Anies.
Dia menjelaskan, beberapa tantangan yang dihadapi DKI Jakarta terkait isu lingkungan hidup untuk bisa didiskusikan bersama guna mencari solusi terbaik dari berbagai belahan dunia.
Beberapa isu lingkungan tersebut antara lain gas emisi rumah kaca, peralihan dari kendaraan pribadi menuju transportasi publik, penurunan permukaan tanah, dan limpahan air yang berasal dari hulu karena DKI Jakarta merupakan muara dari 13 anak sungai menuju Laut Jawa.
"Kita berharap bisa saling bertukar ide, kami berharap bisa mempelajari, dan kami berharap bisa membuka masalah kami untuk kalian, kemudian kami berharap kalian mendatangkan beberapa praktik terbaik yang telah dilakukan untuk kami adaptasikan," kata Anies.
Kemudian, kata dia, perkembangan ekonomi juga masih menjadi fokus Pemprov DKI Jakarta. Tetapi juga tak melupakan masalah lainnya.
"Tantangan kita hari ini adalah bagaimana memastikan perkembangan perekonomian di Jakarta juga berbarengan dengan ekologi. Karena di masa lalu, rupanya ekonomi dan ekologi bekerja bersama-sama. Bahkan dua kata ini berasal dari akar yang sama, yaitu oikos-nomos dan oikos-logos. Keduanya berasal dari akar yang sama. Kita harus membawa keduanya bersama-sama. DKI Jakarta ini sekarang berkomitmen bahwa kami bukan hanya berfokus pada ekonomi, tapi juga di ekologi. Oleh karena itu, pertemuan ini sangat penting bagi kami," papar Anies.
Sementara itu, Direktur Eksekutif C40 Cities, Mark Watts, menyatakan kota-kota di Asia Tenggara merupakan pusat pertumbuhan yang paling dinamis di dunia saat ini. Namun, kota-kota ini juga menghadapi kerentanan yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim.
"Komitment yang dicanangkan Jakarta, Hanoi, Ho Chi Minh, Kuala Lumpur dan Quezon City merupakan langkah pentung untuk memastikan kenaikan suhu global masih dalam batas yang aman menurut penelitian terkini. C40 akan berupaya mendukung seluruh upaya yang dilakukan kota-kota tersebut untuk dapat mencapai tujuan bersama ini," ucap Mark Watts.
Perlu diketahui, Program C40 Cities Climate Action Planning direncakan akan mendukung peningkatan kapasitas kota-kota tersebut untuk merumuskan aksi perubahan iklim yang terintegrasi dan inklusif untuk dapat mengurangi emisi Gas Rumah Kaca secara signifikan, beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan memperoleh manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi secara luas.
Program bantuan teknis ini diluncurkan bersama dengan kota-kota dengan agar dapat berbagi praktik baik dalam upaya aksi perubahan iklim. Program C40 Climate Action Planning Southeast Asia didukung oleh Pemerintah Inggris dan Kementerian Luar Negeri Denmark yang hadir diwakili oleh Rob Fen (Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste) dan Rasmus Abildgaard Kristensen (Duta Besar Denmark untuk Indonesia).
DKI Jakarta bersama dengan kota-kota Asia Tenggara yang tergabung dalam C40 Cities akan merampungkan Climate Action Plan pada September 2020. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri telah mencanagkan beberapa Kegiatan Strategis Daerah terkait transportasi, pengurangan sampah dan pengelolaan lingkungan yang berkontribusi pada pengendalian dampak perubahan iklim.
Beberapa inisiatif tersebut antara lain target untuk mengoperasikan 100 bis listrik pertama pada paruh kedua tahun 2020 dan 1.600 unit lagi pada tahun 2021; merenovasi 1.000 sekolah dengan penambahan panel surya pada tahun 2022; meningkatkan efisiensi energi, air dan mengurangi produksi sampah di bangunan gedung pada tahun 2030; serta memperluas cakupan kegiatan partisipasi masyarakat melalui penambahan Kampung Iklim.
Anies bersama perwakilan lima negara yakni Jakarta (Indonesia), Hanoi (Vietnam), Ho Chi Minh (Vietnam), Kuala Lumpur (Malaysia) dan Quezon City (Filipina) mengumumkan komitmen bersama untuk memenuhi Perjanjian Paris.
Kelima kota ini bergabung dengan lebih dari 70 kota lainnya di bawah naungan C40 untuk meluncurkan secara resmi Program C40 Climate Action Planning untuk Kawasan Asia Tenggara.
"Kesempatan ini merupakan kebanggaan bagi saya dan DKI Jakarta untuk menjadi tuan rumah dari kegiatan penting ini. C40 Climate Action Planning Program yang dilaksanakan di Jakarta hari ini sampai dengan esok hari," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).
Dia senang Jakarta dijadikan tuan rumah untuk program C40 Climate Action Planning ini. Karena, kata dia, ini adalah kesempatan untuk belanja ide, membagikan apa saja telah dilakukan.
"Dan juga kami berharap untuk menghubungkan dan saling bertukar pengalaman," kata Anies.
Dia menjelaskan, beberapa tantangan yang dihadapi DKI Jakarta terkait isu lingkungan hidup untuk bisa didiskusikan bersama guna mencari solusi terbaik dari berbagai belahan dunia.
Beberapa isu lingkungan tersebut antara lain gas emisi rumah kaca, peralihan dari kendaraan pribadi menuju transportasi publik, penurunan permukaan tanah, dan limpahan air yang berasal dari hulu karena DKI Jakarta merupakan muara dari 13 anak sungai menuju Laut Jawa.
"Kita berharap bisa saling bertukar ide, kami berharap bisa mempelajari, dan kami berharap bisa membuka masalah kami untuk kalian, kemudian kami berharap kalian mendatangkan beberapa praktik terbaik yang telah dilakukan untuk kami adaptasikan," kata Anies.
Kemudian, kata dia, perkembangan ekonomi juga masih menjadi fokus Pemprov DKI Jakarta. Tetapi juga tak melupakan masalah lainnya.
"Tantangan kita hari ini adalah bagaimana memastikan perkembangan perekonomian di Jakarta juga berbarengan dengan ekologi. Karena di masa lalu, rupanya ekonomi dan ekologi bekerja bersama-sama. Bahkan dua kata ini berasal dari akar yang sama, yaitu oikos-nomos dan oikos-logos. Keduanya berasal dari akar yang sama. Kita harus membawa keduanya bersama-sama. DKI Jakarta ini sekarang berkomitmen bahwa kami bukan hanya berfokus pada ekonomi, tapi juga di ekologi. Oleh karena itu, pertemuan ini sangat penting bagi kami," papar Anies.
Sementara itu, Direktur Eksekutif C40 Cities, Mark Watts, menyatakan kota-kota di Asia Tenggara merupakan pusat pertumbuhan yang paling dinamis di dunia saat ini. Namun, kota-kota ini juga menghadapi kerentanan yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim.
"Komitment yang dicanangkan Jakarta, Hanoi, Ho Chi Minh, Kuala Lumpur dan Quezon City merupakan langkah pentung untuk memastikan kenaikan suhu global masih dalam batas yang aman menurut penelitian terkini. C40 akan berupaya mendukung seluruh upaya yang dilakukan kota-kota tersebut untuk dapat mencapai tujuan bersama ini," ucap Mark Watts.
Perlu diketahui, Program C40 Cities Climate Action Planning direncakan akan mendukung peningkatan kapasitas kota-kota tersebut untuk merumuskan aksi perubahan iklim yang terintegrasi dan inklusif untuk dapat mengurangi emisi Gas Rumah Kaca secara signifikan, beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan memperoleh manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi secara luas.
Program bantuan teknis ini diluncurkan bersama dengan kota-kota dengan agar dapat berbagi praktik baik dalam upaya aksi perubahan iklim. Program C40 Climate Action Planning Southeast Asia didukung oleh Pemerintah Inggris dan Kementerian Luar Negeri Denmark yang hadir diwakili oleh Rob Fen (Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste) dan Rasmus Abildgaard Kristensen (Duta Besar Denmark untuk Indonesia).
DKI Jakarta bersama dengan kota-kota Asia Tenggara yang tergabung dalam C40 Cities akan merampungkan Climate Action Plan pada September 2020. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri telah mencanagkan beberapa Kegiatan Strategis Daerah terkait transportasi, pengurangan sampah dan pengelolaan lingkungan yang berkontribusi pada pengendalian dampak perubahan iklim.
Beberapa inisiatif tersebut antara lain target untuk mengoperasikan 100 bis listrik pertama pada paruh kedua tahun 2020 dan 1.600 unit lagi pada tahun 2021; merenovasi 1.000 sekolah dengan penambahan panel surya pada tahun 2022; meningkatkan efisiensi energi, air dan mengurangi produksi sampah di bangunan gedung pada tahun 2030; serta memperluas cakupan kegiatan partisipasi masyarakat melalui penambahan Kampung Iklim.
(mhd)