Tokoh Betawi soal Pendatang Baru: Welcome di Jakarta Saudaraku

Minggu, 09 Juni 2019 - 15:03 WIB
Tokoh Betawi soal Pendatang Baru: Welcome di Jakarta Saudaraku
Tokoh Betawi soal Pendatang Baru: Welcome di Jakarta Saudaraku
A A A
JAKARTA - Libur Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijiruah hari ini telah berakhir. Warga Jakarta yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman sebagian telah kembali ke Ibu Kota dan bersiap menjalankan aktivitas seperti biasa pada Senin besok.

Pascalebaran, biasanya ada fenomena berpindahnya masyarakat desa ke kota yang dikenal dengan istilah urbanisasi. Fenomena Urbanisasi kerap muncul di kota-kota besar, terutama Kota Jakarta. Dimana kaum urban datang ke Ibu Kota untuk mengadu nasib memperbaiki perekonomian keluarga.

Fenomena urbanisasi inipun mendapat tanggapan dari budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra. Ia mengatakan, secara garis besar masyarakat Betawi yang notabone penduduk asli Jakarta, dengan senang hati menerima kedatangan kaum urban di Jakarta. (Baca juga: Pasca-Lebaran, Anies Prediksi 71 Ribu Pendatang Baru Masuk Jakarta)

"Begini, kite kan orang Betawi dari dulu membuka tangan selega-leganye. Jadi welcome, selamat datang saudara-saudara ku yang ingin nyapa Ibu Kota, terlepas kapasitasnya sebagai perantau yang mencari pekerjaan," ujar peneliti kebudayaan Betawi itu saat dihubungi SINDOnews, Minggu (9/6/2019).

Lebih lanjut tokoh masyarakat Betawi menyebutkan, masyarakat Betawi relatif bergimbira dengan kedatangan pendatang baru di Jakarta, karena ke depan, baik masyarakat asli Jakarta maupun pendatang baru, akan saling berkolaborasi dalam merawat, menjaga, dan melestarikan nilai luhur dari Ibu Kota Jakarta sebagai saudara sebangsa dan setanah air. (Baca juga: Usai Lebaran, Anies Tak Larang Pendatang Cari Rezeki di Ibu Kota)

"Prisip orang Betawi kan bumi ini adalah punya yang kuasa, kita manusie cuma diamanatin pelihare, cintaiin die, kite cinta ama die sebagimana kita cinta sama ema kite, kite ga sia-siain tuh tanah kite, gitu kata orang Betawi," jelasnya.

Saat ditanya lebih dalam perihal latar belakang dari para pendatang baru, ia berkesimpulan agar semua orang tetap berprasangka baik terhadap sesama, terlepas nanti dari sebagian para pendatang baru tidak mencerminkan nilai-nilai yang baik bagi Jakarta. (Baca juga: Soal Pendatang Baru, Anies Persilakan Masuk Pengamat Ini Bilang Bahaya)

"Mari kite cintain Ibu kota kita, kite kenalin ibu kota kita, kita cintain ibu kota kita dan kita serap karakter ibu kota kita yang terbuka yang egaliter yang menerima perbedaan dengan memahami itu. Maka tiada benih yang memungkinkan kita berbeda pendapat," katanya.

Soal kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meniadakan operasi yustisi kependudukan, ia menilai keputusan tersebut sudah baik. Sebab masyarakat dapat secara langsung berinteraksi tanpa adanya intimidasi dari pihak terkait perihal pendataan bagi para pendatang baru. Sehingga memungkinkan pendatang baru menjadi lebih cair di tempat barunya. (Baca juga: Tak Larang Pendatang, DKI Hanya Minta Lengkapi Dokumen Kependudukan)

"Saya rasa itu bagus ya, sah-sah aja akhirnya semua itu kembali kepada masyarakat, jadi masyarakat yang sortir itu. Jadi malah lebih asyik buat kita gitu ya, kita bisa melihat kaum urban yang datang, jadi akhirnya seleksi alam itu yang akan menentukan bagaimana kemudian perihal kehidupan mereka di sini," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3758 seconds (0.1#10.140)