Polisi Tes Urine Puluhan Sopir Bus Mudik di Terminal Bekasi
A
A
A
BEKASI - Polrestro Bekasi Kota melakukan pemeriksaan urine terhadap puluhan sopir bus di Terminal Induk Bekasi Jalan IR H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengecek kesiapan para sopir bus mengangkut ribuan pemudik.
"Ada sebanyak 80 sopir bus yang mengikuti tes urine ini. Dari pemeriksaan itu, hasilnya negatif atau mereka terbebas dari pengaruh narkoba dan alkohol," ungkap Kasat Narkoba Polrestro Bekasi Kota, Kompol Sigit Haryono pada Jumat (31/5/2019).
Menurut Sigit, pemeriksaan ini dilakukan secara mendadak tanpa diketahui oleh sopir bus. Bahkan, 80 sopir dijadikan sampel dan dipilih secara acak oleh petugas.
Polisi yang mengenakan pakaian dinas lalu menyisir ke bus-bus dan mengajak para sopir untuk mengikuti tes urine. Sedangkan polisi berpakaian preman dikerahkan untuk mengantisipasi sopir yang kabur.
"Pemetaan di lapangan tidak ada sopir atau kernet yang mencurigakan atau kabur saat anggota tiba di lapangan," ujarnya. Tes urine ini dilakukan untuk mengantisipasi pengemudi yang menyalahgunakan obat. Sebab narkoba dan alkohol sangat membahayakan penggunanya apalagi saat berkendara membawa pemudik.
"Sopir yang dipengaruhi obat-obatan sangat membahayakan keselamatan penumpang maupun pengendara lain," imbuhnya. Para sopir yang dites urine, kata dia, untuk mengetahui kandungan narkoba seperti morfin, ganja, amphetamin, metamfetamin, CCCAIN dan benzodiazepine, serta alkohol dan sebagainya.
Kasubbag Humas Polrestro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, rangkaian ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan Polrestro Bekasi Kota demi memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat dalam menggunakan angkutan massal. Erna mengatakan, petugas menggunakan alat tes narkoba yang dicelupkan ke dalam wadah berisi urine.
"Ada sebanyak 80 sopir bus yang mengikuti tes urine ini. Dari pemeriksaan itu, hasilnya negatif atau mereka terbebas dari pengaruh narkoba dan alkohol," ungkap Kasat Narkoba Polrestro Bekasi Kota, Kompol Sigit Haryono pada Jumat (31/5/2019).
Menurut Sigit, pemeriksaan ini dilakukan secara mendadak tanpa diketahui oleh sopir bus. Bahkan, 80 sopir dijadikan sampel dan dipilih secara acak oleh petugas.
Polisi yang mengenakan pakaian dinas lalu menyisir ke bus-bus dan mengajak para sopir untuk mengikuti tes urine. Sedangkan polisi berpakaian preman dikerahkan untuk mengantisipasi sopir yang kabur.
"Pemetaan di lapangan tidak ada sopir atau kernet yang mencurigakan atau kabur saat anggota tiba di lapangan," ujarnya. Tes urine ini dilakukan untuk mengantisipasi pengemudi yang menyalahgunakan obat. Sebab narkoba dan alkohol sangat membahayakan penggunanya apalagi saat berkendara membawa pemudik.
"Sopir yang dipengaruhi obat-obatan sangat membahayakan keselamatan penumpang maupun pengendara lain," imbuhnya. Para sopir yang dites urine, kata dia, untuk mengetahui kandungan narkoba seperti morfin, ganja, amphetamin, metamfetamin, CCCAIN dan benzodiazepine, serta alkohol dan sebagainya.
Kasubbag Humas Polrestro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, rangkaian ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan Polrestro Bekasi Kota demi memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat dalam menggunakan angkutan massal. Erna mengatakan, petugas menggunakan alat tes narkoba yang dicelupkan ke dalam wadah berisi urine.
(whb)