Omzet Turun, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Buka Kios pada 22 Mei

Senin, 20 Mei 2019 - 19:44 WIB
Omzet Turun, Pedagang...
Omzet Turun, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Buka Kios pada 22 Mei
A A A
JAKARTA - Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengaku khawatir dengan aksi unjuk rasa yang akan digelar massa pendukung capres pada 22 Mei lusa. Kendati demikian, pedagang akan tetap buka sembari melihat perkembangan situasi di lapangan.

Diketahui, salah satu rencana titik kumpul massa adalah di kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, yang tak jauh dari Pasar Tanah Abang.

Ditemui SINDOnews, Senin (20/5/2019), sebagian pedagang Pasar Tanah Abang menyebutkan akan tetap buka kios seperti biasanya pada tanggal 22 Mei nanti. Namun jika terjadi kerusuhan, mereka akan segera menutup kios.

Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengaku dirugikan jika ada aksi unjuk rasa. Sebab, masyarakat pasti malas keluar sehingga berdampak pada pendapatan mereka.

"Enggak habis pikir, kenapa lakuin demo-demo gitu sih, kan bikin mandek usaha kita orang di Pasar Tanah Abang," ujar Lusi (50), pemilik kios pakaian muslim wanita di Blok B.

Ia menuturkan, pada hari biasa dan hari libur, omzetnya bisa mencapai Rp15 juta per hari. Namun belakang ini mulai berkurang.

Hal senada diungkapkan Yudi (35), pedagang pakaian muslim. Dia mengaku dalam sepekan ini kiosnya sepi dari pembeli. Pada hari biasa, sebelum informasi adanya aksi unjuk rasa, kiosnya selalu ramai dikunjungi pembeli.

"Omzet sehari bisa sampai Rp10 juta hingga Rp12 jutaan, tapi minggu ini terbilang sepi pembeli. Mungkin karena mau ada demo di Jakarta kali yah," tuturnya.

Memang tidak semua pedagang mengalami penurunan omzet seperti Lusi dan Yudi. Rina, pemilik kios pakaian pria dan wanita misalnya, sangat bersyukur barang dagangannya ada yang borong. "Alhamdulillah kalau omset ada kenaikan, barang dagangan saya diborong sama orang dari Surabaya," katanya.

Tapi ia tak menampik jika aksi unjuk rasa Rabu lusa bisa berpengaruh terhadap pendapatnya. Sebab, Pasar Tanah Abang dikenal dengan kepadatan lalu lintasnya, terlebih saat bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran. Apalagi ditambah ada aksi unjuk rasa.

"Entar kalau macet enggak akan ada pembeli yang mau datang deh, karena kan jalanan pasti macet banget tuh," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0724 seconds (0.1#10.140)