Marak Penyerangan Geng Motor, Polres Jaksel Larang Kegiatan SOTR
A
A
A
JAKARTA - Setelah dua remaja tewas karena kasus penyerangan geng motor , Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar mengeluarkan seruan untuk melarang kegiatan sahur on the road (SOTR). Polisi berjanji akan melakukan tindakan tegas jika ada remaja yang masih nekat melakukan SOTR.
Kasus tewasnya dua remaja tersebut terjadi di Cipedak, Jagakarsa pada Selasa 7 Mei 2019 dan di Lenteng Agung pada Rabu 8 Mei 2019. Keduanya tewas saat sedang nongkrong menunggu wakti sahur. "Jadi mereka diserang oleh gerimbolan bermotor," katanya kepada wartawan, Minggu (12/5/2019). (Baca Juga: Tawuran dan Geng Motor Mengancam Jelang Sahur, Polisi Giatkan Patroli)
Atas dasar itu, untuk mencehah timbulnya korban jiwa maka pihaknya melarang segala kegiatan sahur on the road yang kerap dilakukan oleh masyarakat.
"Dari pengalaman sebelumnya memang kelompok ini selalu bentrok bila bertemu di jalan, maka kami mengimbau untuk tidak melajukan kegiayan SOTR pada bulan Ramadhan ini," tegasnya.
Dia menuturkan dari dua aksi tewasnya remaja korban penyerangn tersebut pihaknya telah menangkap tujuh pelaku terduga anggota geng motor yang terlibat. "Beberapa di antaranya masih buron termasuk pelaku pembacokan yang di Lenteng Agung," ujarnya.
Kapolres mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan kegiatan Sahur On The Road untuk menghindari bentrokan antar kelompok. "Kami imbau agar tidak lakukan Sahur on the road yang bisa berpotensi konflik. Silahkan sahur di tempat yang aman dan tidak berkumpul di pinggir jalan," ungkapnya. (Baca Juga: Serang Pelajar SMK hingga Tewas, 5 Kawanan Geng Motor Diringkus)
Indra pun memastikan pihaknya bersama TNI akan rutin menggelar patroli hingga jelang waktu sahur. "Bagi siapapun yang melanggar aturan atau membawa senjata tajam akan kami tindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Begitu juga soal balap liar yang meresahkan masyarakat," tukasnya.
Ditempat terpisah, Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan melakukan tindakan. "Saya sudah perintahkan anggota di lapangan untuk patroli lebih lama, bila menemukan ada pengendara yang mencurigakan untuk segera diperiksa," kata Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf.
Dia menegaskan, untuk titik balap liar juga telah mengalami pengurangan yang cukup signifikan. "Kita juga telah sebar anggota, tindakan tegas juga kita laksanakan bila menemukan ada aksi pelanggaran," pungkasnya.
Kasus tewasnya dua remaja tersebut terjadi di Cipedak, Jagakarsa pada Selasa 7 Mei 2019 dan di Lenteng Agung pada Rabu 8 Mei 2019. Keduanya tewas saat sedang nongkrong menunggu wakti sahur. "Jadi mereka diserang oleh gerimbolan bermotor," katanya kepada wartawan, Minggu (12/5/2019). (Baca Juga: Tawuran dan Geng Motor Mengancam Jelang Sahur, Polisi Giatkan Patroli)
Atas dasar itu, untuk mencehah timbulnya korban jiwa maka pihaknya melarang segala kegiatan sahur on the road yang kerap dilakukan oleh masyarakat.
"Dari pengalaman sebelumnya memang kelompok ini selalu bentrok bila bertemu di jalan, maka kami mengimbau untuk tidak melajukan kegiayan SOTR pada bulan Ramadhan ini," tegasnya.
Dia menuturkan dari dua aksi tewasnya remaja korban penyerangn tersebut pihaknya telah menangkap tujuh pelaku terduga anggota geng motor yang terlibat. "Beberapa di antaranya masih buron termasuk pelaku pembacokan yang di Lenteng Agung," ujarnya.
Kapolres mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan kegiatan Sahur On The Road untuk menghindari bentrokan antar kelompok. "Kami imbau agar tidak lakukan Sahur on the road yang bisa berpotensi konflik. Silahkan sahur di tempat yang aman dan tidak berkumpul di pinggir jalan," ungkapnya. (Baca Juga: Serang Pelajar SMK hingga Tewas, 5 Kawanan Geng Motor Diringkus)
Indra pun memastikan pihaknya bersama TNI akan rutin menggelar patroli hingga jelang waktu sahur. "Bagi siapapun yang melanggar aturan atau membawa senjata tajam akan kami tindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Begitu juga soal balap liar yang meresahkan masyarakat," tukasnya.
Ditempat terpisah, Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan melakukan tindakan. "Saya sudah perintahkan anggota di lapangan untuk patroli lebih lama, bila menemukan ada pengendara yang mencurigakan untuk segera diperiksa," kata Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf.
Dia menegaskan, untuk titik balap liar juga telah mengalami pengurangan yang cukup signifikan. "Kita juga telah sebar anggota, tindakan tegas juga kita laksanakan bila menemukan ada aksi pelanggaran," pungkasnya.
(ysw)