DKI Kaji Wacana Transjakarta Jadi Trem, Pengamat Nilai Tak Efektif

Jum'at, 26 April 2019 - 00:04 WIB
DKI Kaji Wacana Transjakarta...
DKI Kaji Wacana Transjakarta Jadi Trem, Pengamat Nilai Tak Efektif
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji wacana menjadikan Transjakarta sebagai transportasi massal berbasis rel atau trem di beberapa koridor.

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan, wacana menjadikan bus Transjakarta sebagai trem di beberapa koridor masih dipelajari dan dikaji.

Menurutnya, semua ide dan gagasan prinsip direspons sebagai sebuah masukan. Dia pun enggan menjelaskan lebih jauh apa alasan dijadikanya Transjakarta sebagai trem dan koridor mana saja yang dikaji. "Semua masih dikaji," kata Sigit saat dihubungi, Kamis (25/4/2019).

Ketua Bidang Perkretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DKI Jakarta, Aditya Dwi Laksana menilai bahwa wacana menjadikan Transjakarta sebagai trem pada kondisi saat ini tidak efektif. (Baca Juga: BPTJ Usulkan ke Pemprov DKI Agar Bus Transjakarta Diganti Trem)

Memang, kata dia, tulang punggung transportasi massal itu berbasis rel. Di beberapa Negara juga mengandalkan trem meski ada Mass Rapid Transit (MRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) dan Jakarta pada tahun 60an pun pernah memiliki trem.

Namun, lanjut Adit, apabila kembali kemasa lalu mengandalkan trem di Jakarta pada kondisi lalu lintas yang padat saat ini, tentunya tidak akan mendukung.

"Pertumbuhan lebih dari25 juta perjalanan perhari. Tidak efektif kalau Transjakarta dijadikan trem. Kalau mau berbasis rel, kembangkan MRT dan LRT," jelasnya.

Adit menyarankan agar lebih baik Pemprov DKI meningkatkan layanan BRT dan Non BRT yang saling terintegrasi hingga ke pemukiman serta mengintegrasikan dengan moda transportasi massal lainnya. Integrasi itu harus mencakup tarif, perjalanan serta pembayarannya. Bukan sebatas fisik.

Kemudian, DKI segera berlakukan sistem pengendalian lalu lintas baik berupa parkir Mahal, ataupun Elekronik Road Pricing (ERP) yang juga belum terwujud.

"Untuk Transjakarta fokus selesaikan sterilisasi, penambahan armada, percepat headway dan integrasikan ke pemukiman melalui program Jak Lingko. Jadi jangan malah balik ke trem yang sangat tidak efektif dengan kondisi saat ini," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9250 seconds (0.1#10.140)