Bottle Neck di Jatinegara dan Cakung jadi Penyebab Antrean Kereta
Bottle Neck di Jatinegara dan Cakung jadi Penyebab Antrean Kereta
A
A
A
JAKARTA - Pengoperasian Double Double Track (DDT) ruas Cakung - Jatinegara sepanjang 9,5 kilometer menimbulkan permasalahan bagi perjalanan KRL Commuter Line Bekasi dan Cikarang pada Jumat (12/4/2019). Waktu tempuh dari Bekasi menuju Jakarta Kota menjadi lebih lama dari biasanya.
Vice President Coorporate Communication PT KCI, Anne Purba mengatakan, pengoperasian jalur DDT berimbas pada keterlambatan sejumlah perjalanan KRL lintas Jakarta Kota-Bekasi/Cikarang. Hal ini merupakan imbas jalur dilintas tersebut ditutup sementara pada Kamis, 11 April 2019 malam hingga Jumat dini hari tadi."Terjadi bottle neck di ruas Cakung dan keluar Jatinegara," kata Anne pada Jumat (12/4/2019).
Meski demikian, Anne mengatakan, seluruh perangkat terkait switch over terpantau berfungsi normal, walau tinggi lalu lintas akan memakan waktu cukup lama."Kita berharap secepatnya, melihat dari DDT tidak lebih dari dua hari normal. Tapi ini kan Jakarta ini perjalanannya banyak KRL saja hampir 1.000 untuk menyesuaikan,” kata Anne.
Anne melanjutkan, kepadatan yang terjadi karena operasi DDT mencapai waktu 15-30 menit. Hal serupa juga terjadi pada KA Jarak Jauh yang harus saling bergantian lantaran pengoperasian switch over DDT ini
“Ini kan masih dalam tahap memulai, pasti kita akan mengurai antrean itu secepatnya,” ujar Anne.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten, Jumardi mengatakan, kemacetan yang terjadi di ruas Jatinegar Cakung disebabkan adanya penyesuaian pola operasi. "Sejak pukul 02.00 WIB saya berada di Stasiun Cakung sampai pukul 06.30 WIB, menikmati bagaimana arus dari Timur bisa dipecah masuk. Bagaimana arus dari Barat tadinya empat menjadi ditambah dua lagi. Di situ kan ada bottle necking, disitu lah penyesuaiannya,” kata Jumardi.
Termasuk di Jatinegara, Jumardi melanjutkan antrean di Bekasi yang dilepas satu-satu masuk Cakung kembali terjadi karena penyempitan di Jatinegara. Karena di ruas ini, jalur kereta kembali menyempit dari empat ke dua.
Vice President Coorporate Communication PT KCI, Anne Purba mengatakan, pengoperasian jalur DDT berimbas pada keterlambatan sejumlah perjalanan KRL lintas Jakarta Kota-Bekasi/Cikarang. Hal ini merupakan imbas jalur dilintas tersebut ditutup sementara pada Kamis, 11 April 2019 malam hingga Jumat dini hari tadi."Terjadi bottle neck di ruas Cakung dan keluar Jatinegara," kata Anne pada Jumat (12/4/2019).
Meski demikian, Anne mengatakan, seluruh perangkat terkait switch over terpantau berfungsi normal, walau tinggi lalu lintas akan memakan waktu cukup lama."Kita berharap secepatnya, melihat dari DDT tidak lebih dari dua hari normal. Tapi ini kan Jakarta ini perjalanannya banyak KRL saja hampir 1.000 untuk menyesuaikan,” kata Anne.
Anne melanjutkan, kepadatan yang terjadi karena operasi DDT mencapai waktu 15-30 menit. Hal serupa juga terjadi pada KA Jarak Jauh yang harus saling bergantian lantaran pengoperasian switch over DDT ini
“Ini kan masih dalam tahap memulai, pasti kita akan mengurai antrean itu secepatnya,” ujar Anne.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten, Jumardi mengatakan, kemacetan yang terjadi di ruas Jatinegar Cakung disebabkan adanya penyesuaian pola operasi. "Sejak pukul 02.00 WIB saya berada di Stasiun Cakung sampai pukul 06.30 WIB, menikmati bagaimana arus dari Timur bisa dipecah masuk. Bagaimana arus dari Barat tadinya empat menjadi ditambah dua lagi. Di situ kan ada bottle necking, disitu lah penyesuaiannya,” kata Jumardi.
Termasuk di Jatinegara, Jumardi melanjutkan antrean di Bekasi yang dilepas satu-satu masuk Cakung kembali terjadi karena penyempitan di Jatinegara. Karena di ruas ini, jalur kereta kembali menyempit dari empat ke dua.
(whb)
Explore More