Pemprov DKI Jalin Kerja Sama Program Samsat Online
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Samsat Online Nasional 2019 (e-Samsat). Perjanjian itu dilakukan di Ruang Vicon Lantai 2 Gedung NTMC, Jalan Letjen MT Haryono Kav. 37-38 Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis 4 April 2019.
Dalam kegiatan yang dihadiri perwakilan Kemendagri, Polri, Jasa Raharja dan berbagai institusi bank, Anies menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi inovasi berbasis teknologi digital yang memudahkan masyarakat mengurus administrasi Samsat tersebut.
"Hari ini, yang selama ini mungkin berjenjang di mata masyarakat, hari ini diintegrasikan, teknologi memfasilitasi. Karena itu, izinkan saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja besar yang menghasilkan MoU dan PKS pada hari ini. Khusus pada tiga instansi, yaitu Polri, Kemendagri, dan Jasa Raharja yang menggagas, mewujudkan pelaksanaan Sistem Samsat Online yang diawali pada tahun 2017, dan hari ini akan ditingkatkan pada level nasional," ungkap Anies.
Anies menuturkan, pengintegrasian layanan bukan sekadar memudahkan berbagai institusi pemerintahan dalam bekerja, tapi yang jauh lebih penting adalah memudahkan warga mendapatkan pelayanan.
Melalui aplikasi Samsat Online Nasional yang dapat diunduh pada Google Play maupun App Store, masyarakat akan merasakan semua layanan yang melewati pintu Samsat menjadi layanan yang berjalan efektif-efisien.
"Kita berharap nantinya dengan adanya pengintegrasian ini, dari sisi masyarakat ada kemudahan di dalam mengurus apapun. Di sisi lain, dari sisi pertanggungjawaban publik, kita juga memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jauh lebih baik. Segalanya bisa diukur dengan ukuran-ukuran yang obyektif. Dengan demikian, maka mutu pelayanan akan terus-menerus bisa kita tingkatkan," ujarnya.
Mantan Mendikbud itu menjelaskan, program Samsat Online Nasional akan meningkatkan pendapatan asli daerah yang bermanfaat bagi pembangunan di penjuru wilayah Indonesia. Gubernur Anies juga mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi baru ini dengan cara mengunduhnya di telepon pintar masing-masing.
"Hari ini, di Jakarta rata-rata 14.000 warga yang mengerjakan secara manual. Ini harus pindah, sekarang menggunakan online. Fasilitasnya ada. Tidak memiliki implikasi biaya. Nyaman, mudah, dan tuntas. Tanpa harus menghabiskan waktu, biaya untuk mengerjakan secara manual. Jadi, ini adalah sebuah terobosan sepenuhnya untuk masyarakat, agar masyarakat merasakan kemudahan," tutup Anies.
Dalam kegiatan yang dihadiri perwakilan Kemendagri, Polri, Jasa Raharja dan berbagai institusi bank, Anies menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi inovasi berbasis teknologi digital yang memudahkan masyarakat mengurus administrasi Samsat tersebut.
"Hari ini, yang selama ini mungkin berjenjang di mata masyarakat, hari ini diintegrasikan, teknologi memfasilitasi. Karena itu, izinkan saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja besar yang menghasilkan MoU dan PKS pada hari ini. Khusus pada tiga instansi, yaitu Polri, Kemendagri, dan Jasa Raharja yang menggagas, mewujudkan pelaksanaan Sistem Samsat Online yang diawali pada tahun 2017, dan hari ini akan ditingkatkan pada level nasional," ungkap Anies.
Anies menuturkan, pengintegrasian layanan bukan sekadar memudahkan berbagai institusi pemerintahan dalam bekerja, tapi yang jauh lebih penting adalah memudahkan warga mendapatkan pelayanan.
Melalui aplikasi Samsat Online Nasional yang dapat diunduh pada Google Play maupun App Store, masyarakat akan merasakan semua layanan yang melewati pintu Samsat menjadi layanan yang berjalan efektif-efisien.
"Kita berharap nantinya dengan adanya pengintegrasian ini, dari sisi masyarakat ada kemudahan di dalam mengurus apapun. Di sisi lain, dari sisi pertanggungjawaban publik, kita juga memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jauh lebih baik. Segalanya bisa diukur dengan ukuran-ukuran yang obyektif. Dengan demikian, maka mutu pelayanan akan terus-menerus bisa kita tingkatkan," ujarnya.
Mantan Mendikbud itu menjelaskan, program Samsat Online Nasional akan meningkatkan pendapatan asli daerah yang bermanfaat bagi pembangunan di penjuru wilayah Indonesia. Gubernur Anies juga mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi baru ini dengan cara mengunduhnya di telepon pintar masing-masing.
"Hari ini, di Jakarta rata-rata 14.000 warga yang mengerjakan secara manual. Ini harus pindah, sekarang menggunakan online. Fasilitasnya ada. Tidak memiliki implikasi biaya. Nyaman, mudah, dan tuntas. Tanpa harus menghabiskan waktu, biaya untuk mengerjakan secara manual. Jadi, ini adalah sebuah terobosan sepenuhnya untuk masyarakat, agar masyarakat merasakan kemudahan," tutup Anies.
(mhd)