Beroperasi secara Komersil, Anies Minta Integrasi MRT Terus Dilakukan
A
A
A
JAKARTA - Moda transportasi massal berbasis rel atau Mass Rapid Transit (MRT) resmi beroperasi secara komersil hari ini. Integrasi masih menjadi evaluasi untuk mengoptimalkan operasional MRT.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, operasional MRT harus didukung oleh integrasi dengan berbagai moda transportasi umum massal. Hal ini untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga dalam beraktivitas, terutama saat harus berpindah ke jenis transportasi umum lainnya.
"Tadi saya lihat di kereta juga banyak sekali warga kita sudah mulai menggunakan. Target kita sebenarnya lebih banyak yang menggunakan (MRT), bukannya sederhana di angka 60.000 (penumpang). Tapi, kita ingin lebih banyak warga Jakarta yang bisa memanfaatkan kendaraan umum massal apalagi bila terintegrasi,” kata Anies usai menggunakan MRT menuju Kantor Balai Kota Jakarta, pada Senin (1/4/2019).
Anies menjelaskan, integrasi MRT dengan bus Transjakarta baru terjadi di Stasiun Bundaran HI. Dia berencana akan kembali membangun inteerasi tersebut di Stasiun ASEAN melalui skybridge yang menghubungi Halte Transjakarta koridor 13 (Ciledug-Tendean) untuk memudahkan warga berpindah menaiki Transjakarta, maupun sebaliknya saat beraktivitas.
Mantan Menteri Pendidikan itu menilai integrasi seperti itu merupakan kata kunci. Ke depan, semua perencanaan transportasi harus bisa memenuhi persyaratan terintegrasi. Termasuk integrasi tiket dan jadwal. Misalnya, ketika pengguna membeli tiket diloket, informasi mengenai kedatangan moda transportasi lain sudah tersedia begitu masuk stasiun.
"Tadi saya berhenti di Stasiun ASEAN di sana ada persimpangan antara Transjakarta dengan MRT. Saya selalu menggarisbawahi soal integrasi dan persimpangan itu adalah contoh sempurna perencanaan tanpa integrasi. Bagaimana nanti lewat di atasnya ada Transjakarta dibangun relatif bersamaan tapi tidak ada sedikitpun sambungan antarkeduanya. Jadi bagi warga dari Ciledug yang mau turun pindah ke MRT enggak bisa. Sama dari warga Lebak Bulus yang naik MRT turun di sana pindah ke Transjakarta juga enggak bisa," jelasnya.
Perlu diketahui, pada tahap awal resmi beroperasi secara komersial ini, sebanyak 8 rangkaian kereta Ratangga yang dioperasikan, dari total 16 rangkaian. Selama satu bulan awal, tarif komersial MRT Jakarta akan dipotong 50%. Pengoperasionalan secara komersial MRT mulai berlaku pukul 05.30 WIB.
Kereta pertama Ratangga berangkat pukul 05.30 WIB dari Stasiun Lebak Bulus dan Blok M menuju Bundaran HI. Sementara itu, kereta pertama Ratangga dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus berangkat pukul 05.36 WIB. Kemudian, dilanjutkan setiap 10 menit sekali untuk kereta berikutnya.
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono menuturkan, integrasi Stasiun ASEAN dengan halte bus Transjakarta di CSW sedang disayembarakan. Namun dia tidak mau berkomentar soal kapan sayembara itu selesai dan pembangunan Integrasi di laksanakan."Sedang diadakan sayembara untuk integrasi ASEAN," ungkapnya singkat.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, operasional MRT harus didukung oleh integrasi dengan berbagai moda transportasi umum massal. Hal ini untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga dalam beraktivitas, terutama saat harus berpindah ke jenis transportasi umum lainnya.
"Tadi saya lihat di kereta juga banyak sekali warga kita sudah mulai menggunakan. Target kita sebenarnya lebih banyak yang menggunakan (MRT), bukannya sederhana di angka 60.000 (penumpang). Tapi, kita ingin lebih banyak warga Jakarta yang bisa memanfaatkan kendaraan umum massal apalagi bila terintegrasi,” kata Anies usai menggunakan MRT menuju Kantor Balai Kota Jakarta, pada Senin (1/4/2019).
Anies menjelaskan, integrasi MRT dengan bus Transjakarta baru terjadi di Stasiun Bundaran HI. Dia berencana akan kembali membangun inteerasi tersebut di Stasiun ASEAN melalui skybridge yang menghubungi Halte Transjakarta koridor 13 (Ciledug-Tendean) untuk memudahkan warga berpindah menaiki Transjakarta, maupun sebaliknya saat beraktivitas.
Mantan Menteri Pendidikan itu menilai integrasi seperti itu merupakan kata kunci. Ke depan, semua perencanaan transportasi harus bisa memenuhi persyaratan terintegrasi. Termasuk integrasi tiket dan jadwal. Misalnya, ketika pengguna membeli tiket diloket, informasi mengenai kedatangan moda transportasi lain sudah tersedia begitu masuk stasiun.
"Tadi saya berhenti di Stasiun ASEAN di sana ada persimpangan antara Transjakarta dengan MRT. Saya selalu menggarisbawahi soal integrasi dan persimpangan itu adalah contoh sempurna perencanaan tanpa integrasi. Bagaimana nanti lewat di atasnya ada Transjakarta dibangun relatif bersamaan tapi tidak ada sedikitpun sambungan antarkeduanya. Jadi bagi warga dari Ciledug yang mau turun pindah ke MRT enggak bisa. Sama dari warga Lebak Bulus yang naik MRT turun di sana pindah ke Transjakarta juga enggak bisa," jelasnya.
Perlu diketahui, pada tahap awal resmi beroperasi secara komersial ini, sebanyak 8 rangkaian kereta Ratangga yang dioperasikan, dari total 16 rangkaian. Selama satu bulan awal, tarif komersial MRT Jakarta akan dipotong 50%. Pengoperasionalan secara komersial MRT mulai berlaku pukul 05.30 WIB.
Kereta pertama Ratangga berangkat pukul 05.30 WIB dari Stasiun Lebak Bulus dan Blok M menuju Bundaran HI. Sementara itu, kereta pertama Ratangga dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus berangkat pukul 05.36 WIB. Kemudian, dilanjutkan setiap 10 menit sekali untuk kereta berikutnya.
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono menuturkan, integrasi Stasiun ASEAN dengan halte bus Transjakarta di CSW sedang disayembarakan. Namun dia tidak mau berkomentar soal kapan sayembara itu selesai dan pembangunan Integrasi di laksanakan."Sedang diadakan sayembara untuk integrasi ASEAN," ungkapnya singkat.
(whb)