Bantu DKI, UMB Ajarkan Warga Soal Pengelolahan Sampah
A
A
A
JAKARTA - Membantu pengelolahan sampah di Jakarta. Universitas Mercubuana (UMB) melakukan sosialisasi pengelolahan sampah terhadap puluhan ibu-ibu.
Kegiatan itu dilakukan di kawasan RPTRA Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (20/3/2019). Penanganan limbah sampah, drainase, hingga pembuat sarpras bakal dibantu oleh mahasiswa Magister Teknis Sipil.
"Jadi kegiatan ini merupakan pengabdian yang dilakukan teman teman mahasiswa. Tujuannya, memberikan sharing dan berbagai pengetahuan dan pengalaman terkait sarana micro khususnya pemukiman padat," kata Ketua Prodi Magister Tekhnik Sipil UMB, Budi Susetyo.
Dalam sosialisasi itu, sejumlah mahasiswa mengajarkan pengelolaan sampah. Lingkungan yang tidak sehat, air limbah, hingga pembuatan septitank dilakukan. Hal ini untuk mencegah kebiasaan masyarakat yang kerap membuang sampah secara sembarang, terlebih beberapa diantaranya kerap membuang limbah ke sungai langsung.
Kondisi demikian, membuat lingkungan menjadi tidak sehat. Karena air sungai mengalir ke sejumlah tempat.
"Karena harapannya dengan memberikan sharing dapat memperoleh solusi bersama," tuturnya.
Termasuk mengenai sumur resapan, Budi melanjutkan sumur dapat menjadi bantuan. Pembuatan sumur yang baik dapat mengantisipasi hujan. Tapi bila sumur itu terkontaminasi dengan limbah, maka menjadi sumber penyakit.
"Karena kalo hujan itu bisa diresapkan. Jadi bagaiman membuat sumur resapan bersama," tuturnya.
Kegiatan semacam ini, kata Budi bukanlah yang pertama. Sebelum kegiatan serupa kerap dilakukan Budi di beberapa tempat, khususnya di kawasan sekitaran kampus UMB di Kembangan, Jakarta Barat.
Indah (37), salah satu warga menyambut baik kegiatan ini. Ia mengakui sejauh ini pihaknya belum pernah mendapatkan sosialisasi mengatasi masalah limbah dan sampah. Karena ia kerap membuang sampah secara sembarang.
Setelah ini dilakukan, Indah berkomitmen akan menularkan ini kepada keluarganya. Langkah kecil memilah sampah di rumah akan dilakukan demi menciptakan lingkungan bersih.
"Saya baru sadar betapa pentingnya sampah bagi lingkungan," tutup Indah.
Kegiatan itu dilakukan di kawasan RPTRA Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (20/3/2019). Penanganan limbah sampah, drainase, hingga pembuat sarpras bakal dibantu oleh mahasiswa Magister Teknis Sipil.
"Jadi kegiatan ini merupakan pengabdian yang dilakukan teman teman mahasiswa. Tujuannya, memberikan sharing dan berbagai pengetahuan dan pengalaman terkait sarana micro khususnya pemukiman padat," kata Ketua Prodi Magister Tekhnik Sipil UMB, Budi Susetyo.
Dalam sosialisasi itu, sejumlah mahasiswa mengajarkan pengelolaan sampah. Lingkungan yang tidak sehat, air limbah, hingga pembuatan septitank dilakukan. Hal ini untuk mencegah kebiasaan masyarakat yang kerap membuang sampah secara sembarang, terlebih beberapa diantaranya kerap membuang limbah ke sungai langsung.
Kondisi demikian, membuat lingkungan menjadi tidak sehat. Karena air sungai mengalir ke sejumlah tempat.
"Karena harapannya dengan memberikan sharing dapat memperoleh solusi bersama," tuturnya.
Termasuk mengenai sumur resapan, Budi melanjutkan sumur dapat menjadi bantuan. Pembuatan sumur yang baik dapat mengantisipasi hujan. Tapi bila sumur itu terkontaminasi dengan limbah, maka menjadi sumber penyakit.
"Karena kalo hujan itu bisa diresapkan. Jadi bagaiman membuat sumur resapan bersama," tuturnya.
Kegiatan semacam ini, kata Budi bukanlah yang pertama. Sebelum kegiatan serupa kerap dilakukan Budi di beberapa tempat, khususnya di kawasan sekitaran kampus UMB di Kembangan, Jakarta Barat.
Indah (37), salah satu warga menyambut baik kegiatan ini. Ia mengakui sejauh ini pihaknya belum pernah mendapatkan sosialisasi mengatasi masalah limbah dan sampah. Karena ia kerap membuang sampah secara sembarang.
Setelah ini dilakukan, Indah berkomitmen akan menularkan ini kepada keluarganya. Langkah kecil memilah sampah di rumah akan dilakukan demi menciptakan lingkungan bersih.
"Saya baru sadar betapa pentingnya sampah bagi lingkungan," tutup Indah.
(mhd)