Sepanjang 2019, 3 Bayi di Tangsel Dibunuh Ibu Kandung

Rabu, 13 Maret 2019 - 18:08 WIB
Sepanjang 2019, 3 Bayi di Tangsel Dibunuh Ibu Kandung
Sepanjang 2019, 3 Bayi di Tangsel Dibunuh Ibu Kandung
A A A
TANGERANG SELATAN - Kasus pembunuhan bayi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sepanjang 2019 ini mengalami peningkatan. Dalam kurun tiga bulan terakhir, sedikitnya ada tiga kasus pembunuhan terhadap bayi yang dilakukan orang terdekat.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho mengatakan, pelaku pembunuhan terhadap bayi ialah ibu kandung."Bayi dilahirkan secara normal tanpa bantuan dokter, setelah itu dibekap hingga tewas lalu dibuang," kata Alex kepada wartawan Rabu (13/3/2019).

Alex melanjutkan, kasus pembunuhan bayi, banyak terjadi di kawasan perumahan dan dilakukan oleh asisten rumah tangga. Bayi yang dibunuh, merupakan anak yang tidak diinginkan.

"Tiga bulan terakhir ini sudah ada tiga kejadian bayi ditemukan meninggal atau dibunuh oleh ibu kandung sendiri. Ini kejadian yang ketiga kalinya, terjadi di Kecamatan Ciputat," ujarnya.

Dari pemeriksaan terhadap para pelaku itu, diketahui bahwa motif pelaku melakukan aksinya, karena malu bayi yang ada dalam kandungnya didapat dari di luar pernikahan."Motifnya karena yang bersangkutan malu, anak tersebut dilahirkan tidak dalam proses pernikahan. Jadi bapak kandung atau pacar dari pelaku masih di bawah umur juga. Saat ini berada di Jawa Barat," tutur Alex.

Tingginya kasus pembunuhan bayi yang ada di Kota Tangsel, membuat Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie prihatin. Pihaknya pun akan menghidupkan satgas lingkungan.

"Kita sudah punya Satgas Perlindungan Anak di tingkat RT/RW. Itu harus diaktifkan lagi. Jika tidak mau merawat, ya ngomong. Saya hamil di luar nikah, dan tidak punya biaya untuk melahirkan," ungkap Ben.

Sedangkan untuk anak-anak yang tidak diinginkan orangtuanya itu, nantinya akan dicarikan orang tua asuh oleh pemerintah daerah. Sehingga, anak-anak itu tidak terlantar lagi. "Nanti anaknya kalau perlu kita rawat. Nanti harus ada adopsinya. Makanya dibuat kajiannya dulu, jangan sampai membuka peluang orang enak saja buntingin, nanti yang tanggung jawab pemda," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6449 seconds (0.1#10.140)