Anies Baswedan: Jakarta Tidak Butuh Minuman Beralkohol
Anies Baswedan: Jakarta Tidak Butuh Minuman Beralkohol
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berkeinginan untuk melepas saham bir di PT Delta Djakarta Tbk. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Jakarta tiduk butuh alkohol.
Anies Baswedan heran ada BUMD yang membuat bir. "Kami dari awal mempertanyakan, dimana unsur pembangunannya dalam satu BUMD memproduksi bir. Di mana unsur pembangunannya? jadi kalau kita pertahankan uang disitu pertanyaan sederhana, dimana unsurnya. Kalau enggak ada unsur pembangunan jangan BUMD. Silakan kalau swasta berusaha tapi kalau negara membuat perusahaan harus ada unsur pembangunan," urai Anies di Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
Segala pembangunan yang ada, lanjut Anies, akan dinikmati oleh warga Jakarta. Tugas negara adalah membuat sejumlah pembangunan bagi rakyatnya.( Baca: Anies Baswedan Beberkan Alasan Ngotot Jual Saham Bir )
"Ada yang bangun jembatan, bangun rumah, semua unsur pembangunan karena itulah kita kemudian kita tanya inikan investasi, tugas negara itu bukan mencari untung. Pendapatan negara itu didapat lewat pajak, supaya pajak meningkat dunia usahanya maju berkembang," jelas Anies.
"Tapi kalau pemerintah bukan cari untung apalagi deviden dari pajak atau saham ini pertahun itu rata-rata Rp38 miliar. Itu equivalen dengan pajak yang dibayarkan tempat hiburan Alexis kira-kira Rp36 miliar. Jadi Alexis ditutup enggak terasa tuh di Jakarta. Sekarang kalau ditutup maka kita dapat uang Rp1,2 triliun jika kita menunggu dari deviden untuk sampai angka Rp1,2 triliun itu perlu waktu sampai 40 tahun," sambungnya.
Mantan Mendikbud itupun berharap agar anggota DPRD DKI segera menyetujui pelepasan saham di PT Delta Djakarta Tbk."Jadi argumen saya itu sudah disampaikan Mei lalu. Kita harap dewan akan menyetujui, dan dewan pertanggungjawabkan pada rakyat karena mereka adalah wakil rakyat. Saya rasa Jakarta lebih butuh air bersih bukan air beralkohol itu kebutuhan Jakarta hari ini," ucapnya.
Anies Baswedan heran ada BUMD yang membuat bir. "Kami dari awal mempertanyakan, dimana unsur pembangunannya dalam satu BUMD memproduksi bir. Di mana unsur pembangunannya? jadi kalau kita pertahankan uang disitu pertanyaan sederhana, dimana unsurnya. Kalau enggak ada unsur pembangunan jangan BUMD. Silakan kalau swasta berusaha tapi kalau negara membuat perusahaan harus ada unsur pembangunan," urai Anies di Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
Segala pembangunan yang ada, lanjut Anies, akan dinikmati oleh warga Jakarta. Tugas negara adalah membuat sejumlah pembangunan bagi rakyatnya.( Baca: Anies Baswedan Beberkan Alasan Ngotot Jual Saham Bir )
"Ada yang bangun jembatan, bangun rumah, semua unsur pembangunan karena itulah kita kemudian kita tanya inikan investasi, tugas negara itu bukan mencari untung. Pendapatan negara itu didapat lewat pajak, supaya pajak meningkat dunia usahanya maju berkembang," jelas Anies.
"Tapi kalau pemerintah bukan cari untung apalagi deviden dari pajak atau saham ini pertahun itu rata-rata Rp38 miliar. Itu equivalen dengan pajak yang dibayarkan tempat hiburan Alexis kira-kira Rp36 miliar. Jadi Alexis ditutup enggak terasa tuh di Jakarta. Sekarang kalau ditutup maka kita dapat uang Rp1,2 triliun jika kita menunggu dari deviden untuk sampai angka Rp1,2 triliun itu perlu waktu sampai 40 tahun," sambungnya.
Mantan Mendikbud itupun berharap agar anggota DPRD DKI segera menyetujui pelepasan saham di PT Delta Djakarta Tbk."Jadi argumen saya itu sudah disampaikan Mei lalu. Kita harap dewan akan menyetujui, dan dewan pertanggungjawabkan pada rakyat karena mereka adalah wakil rakyat. Saya rasa Jakarta lebih butuh air bersih bukan air beralkohol itu kebutuhan Jakarta hari ini," ucapnya.
(whb)
Explore More