Flyover dan JPO di Depan Kampus IISIP Jakarta Segera Terwujud
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap membangun jalan layang atau flyover di atas perlintasan rel kereta api di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, persisnya di depan Kampus Tercinta IISIP Jakarta.
Pembangunan flyover tersebut sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang setiap hari terjadi di kawasan itu. Adapun rencana pembangunan flyover sudah direncanakan sejak tahun lalu.
Camat Jagakarsa, Mundari, mengungkapkan, nantinya kendaraan yang hendak memutar balik, baik dari arah Pasar Minggu maupun dari arah Depok/Lenteng Agung, akan melintasi flyover tersebut.
"Jadi nanti pintu perlintasan kerera apinya) akan ditutup permanen. Kendaraan yang memutar balik akan naik ke jalan layang. Jadi bentuknya seperti tapal kuda, putaran balik di kedua arah. Di tengahnya akan ada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) bagi pejalan kaki," tuturnya.
Berdasarkan kajian lalu lintas, pembangunan flyover itu diprediksi mengurangi tingkat kemacetan antara 40-50%. "Kita bayangkan, kereta lewat setiap tiga menit dan kendaraan menumpuk untuk menyeberangi rel. Ini yang membuat kawasan itu macet. Prediksinya, kemacetan akan berkurang antara 40-50% kalau ada fly over itu," ucapnya.
Menurut Mundari, persiapan pembangunan flyover itu telah matang. Saat ini pihaknya mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. "Desainnya sudah siap. Sekarang masuk ke tahap sosialisasi. Mudah-mudahan bisa segera dieksekusi karena targetnya bisa selesai tahun 2019 ini," pungkasnya.
Pembangunan flyover tersebut sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang setiap hari terjadi di kawasan itu. Adapun rencana pembangunan flyover sudah direncanakan sejak tahun lalu.
Camat Jagakarsa, Mundari, mengungkapkan, nantinya kendaraan yang hendak memutar balik, baik dari arah Pasar Minggu maupun dari arah Depok/Lenteng Agung, akan melintasi flyover tersebut.
"Jadi nanti pintu perlintasan kerera apinya) akan ditutup permanen. Kendaraan yang memutar balik akan naik ke jalan layang. Jadi bentuknya seperti tapal kuda, putaran balik di kedua arah. Di tengahnya akan ada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) bagi pejalan kaki," tuturnya.
Berdasarkan kajian lalu lintas, pembangunan flyover itu diprediksi mengurangi tingkat kemacetan antara 40-50%. "Kita bayangkan, kereta lewat setiap tiga menit dan kendaraan menumpuk untuk menyeberangi rel. Ini yang membuat kawasan itu macet. Prediksinya, kemacetan akan berkurang antara 40-50% kalau ada fly over itu," ucapnya.
Menurut Mundari, persiapan pembangunan flyover itu telah matang. Saat ini pihaknya mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. "Desainnya sudah siap. Sekarang masuk ke tahap sosialisasi. Mudah-mudahan bisa segera dieksekusi karena targetnya bisa selesai tahun 2019 ini," pungkasnya.
(thm)