Tanggul Kali Serua Jebol, Puluhan Rumah di Pondok Aren Terendam
A
A
A
TANGERANG - Hujan deras yang mengguyur sejak pagi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mengakibatkan tanggul Kali Serua, di Kampung Bulak, jebol. Akibatnya, puluhan rumah di Kapling Pondok Kacang Permai terendam banjir .
Matari (45), warga lingkungan RT02/04 mengatakan, banjir mulai masuk ke dalam rumah warga sekira pukul 14.00 WIB. Sejumlah warga pun tampak mengungsi.
"Ada sekitar 10 KK yang sudah mengungsi. Mereka mengungsi di Masjid Raya Arahman, dan rumah para tetangga mereka. Tetapi sebagian besar masih bertahan," ungkapnya, di lokasi banjir, Jumat (1/2/2019).
Dilanjutkan dia, tanggul yang jebol memiliki panjang sekira 20 meter. Sehingga, air masuk ke dalam kapling sangat cepat, dan langsung menggenangi seluruh rumah.
"Tanggul yang jebol berada di sisi selatan Kali Serua. Di luar rumah, ketinggian banjir bisa mencapai 2,5 meter. Tetapi kalau di dalam rumah bisa 1,5 meter. Itu pun rumah yang sudah ditinggiin," ungkapnya.
Alloen Setiawan, warga sekitar mengatakan, banjir mengakibatkan akses Jalan Maharta Raya lumpuh total dengan ketinggian air hingga 60 meter lebih. Sejumlah motor yang nekat menerobos, akhirnya mogok kemasukan air.
"Sudah ada 15 motor yang mati di tengah jalan. Warga sudah bilang, tidak bisa melintas, karena air tinggi. Tetapi mereka masih saja nekat melintas," sambungnya.
Warga penghuni kapling yang baru pulang kerja pun kaget, melihat rumahnya sudah berubah menjadi satu dengan sungai. Mereka tidak bisa masuk ke dalam rumah, dan menunggu dijemput perahu karet. (Baca: Imbas Air Kiriman, Dua Kemacetan di Tangerang Terendam Banjir )
"Sudah ada perahu karet yang diterjunkan oleh BPBD Tangsel. Ada satu. Masih cukup. Warga yang ingin masuk dan keluar rumah, dijemput dengan perahu karet," ungkapnya.
Selain merendam puluhan rumah di Kapling Pondok Kacang Permai, banjir juga merendam puluhan rumah lainnya yang ada di Perumahan Maharta, dan rumah warga yang ada di sekitar lokasi jebolnya tanggul.
Babay, pengendara motor menambahkan, dirinya tidak menyangka ternyata air banjir cukup tinggi di jalan. Dirinya pun terpaksa menerobos air. Namun, motornya mati.
"Airnya tinggi banget tadi di tengah. Ada sekira 60 centimeter. Kirain bisa lewat. Ternyata tidak. Mogok nih motor saya tadi kemasukan air. Sepertinya air masuk ke mesin. Ini mau cari bengkel," tukasnya.
Matari (45), warga lingkungan RT02/04 mengatakan, banjir mulai masuk ke dalam rumah warga sekira pukul 14.00 WIB. Sejumlah warga pun tampak mengungsi.
"Ada sekitar 10 KK yang sudah mengungsi. Mereka mengungsi di Masjid Raya Arahman, dan rumah para tetangga mereka. Tetapi sebagian besar masih bertahan," ungkapnya, di lokasi banjir, Jumat (1/2/2019).
Dilanjutkan dia, tanggul yang jebol memiliki panjang sekira 20 meter. Sehingga, air masuk ke dalam kapling sangat cepat, dan langsung menggenangi seluruh rumah.
"Tanggul yang jebol berada di sisi selatan Kali Serua. Di luar rumah, ketinggian banjir bisa mencapai 2,5 meter. Tetapi kalau di dalam rumah bisa 1,5 meter. Itu pun rumah yang sudah ditinggiin," ungkapnya.
Alloen Setiawan, warga sekitar mengatakan, banjir mengakibatkan akses Jalan Maharta Raya lumpuh total dengan ketinggian air hingga 60 meter lebih. Sejumlah motor yang nekat menerobos, akhirnya mogok kemasukan air.
"Sudah ada 15 motor yang mati di tengah jalan. Warga sudah bilang, tidak bisa melintas, karena air tinggi. Tetapi mereka masih saja nekat melintas," sambungnya.
Warga penghuni kapling yang baru pulang kerja pun kaget, melihat rumahnya sudah berubah menjadi satu dengan sungai. Mereka tidak bisa masuk ke dalam rumah, dan menunggu dijemput perahu karet. (Baca: Imbas Air Kiriman, Dua Kemacetan di Tangerang Terendam Banjir )
"Sudah ada perahu karet yang diterjunkan oleh BPBD Tangsel. Ada satu. Masih cukup. Warga yang ingin masuk dan keluar rumah, dijemput dengan perahu karet," ungkapnya.
Selain merendam puluhan rumah di Kapling Pondok Kacang Permai, banjir juga merendam puluhan rumah lainnya yang ada di Perumahan Maharta, dan rumah warga yang ada di sekitar lokasi jebolnya tanggul.
Babay, pengendara motor menambahkan, dirinya tidak menyangka ternyata air banjir cukup tinggi di jalan. Dirinya pun terpaksa menerobos air. Namun, motornya mati.
"Airnya tinggi banget tadi di tengah. Ada sekira 60 centimeter. Kirain bisa lewat. Ternyata tidak. Mogok nih motor saya tadi kemasukan air. Sepertinya air masuk ke mesin. Ini mau cari bengkel," tukasnya.
(ysw)