Cegah Kebakaran, Pemkot Jakbar Gencarkan Rabu Tertib Listrik
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Barat bersama dPLN Disjaya melakukan razia instalasi listrik di permukiman penduduk. Kegiatan ini untuk meminimalisir kasus kebakaran di wilayah Jakarta Barat.
Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengatakan, kegiatan ini nantinya akan dilakukan secara rutin, hal ini mengantisipasi kebakaran yang terjadi di permukiman padat. "Tentu hampir kebanyakan kebakaran, disebabkan korsleting listrik. Makanya tiap Rabu kita akan merazia,” kata Rustam ketika dikonfirmasi pada Kamis (31/1/2019).
Rustam melanjutkan, dalam razia ini pihaknya serempak menyisir sejumlah permukiman di delapan kecamatan. Beberapa lokasi seperti Tegal Alur-Kalideres, Cengkareng Timur-Cengkareng, Kalianyar-Tambora, Jelambar- Grogol Petamburan, Jati Pulo-Palmerah, Kedoya-Kebon Jeruk, hingga Meruya-Kembangan.
Di lokasi itu, petugas menemukan banyaknya warga yang melakukan penyambungan ilegal. Karenanya beberapa di antaranya langsung diputus.
“Kami tak mentolelir hal itu. Begitu ada yang pasang ilegal kami cabut,” tegas Rustam.
Sementara itu, Kasie Operasi Sudin Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Jakarta Barat, Rompis Romli mengakui korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran terbanyak."Hampir 70% penyebab kebakaran disebabkan korsleting listrik.
Rompis menyebutkan saat ini kebakaran tertinggi tercatat di dua kecamatan, yakni Tambora dan Cengkareng. Rompis mengakui banyak yang masyarakat yang kurang sadar bahaya memasang listrik secara ilegal dan menyambungkan melalui saklar menumpuk.
Karena dengan beberapa kecamatan dan PLN, pihaknya melakukan sosialisasi. Tindakan mencegah kebakaran dilakukan dengan mengajak masyarakat turut serta melaporkan adanya pemasangan ilegal. “Kami juga kerap melakukan sosialisasi terhadap penanganan kebakaran,” ucapnya.
Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengatakan, kegiatan ini nantinya akan dilakukan secara rutin, hal ini mengantisipasi kebakaran yang terjadi di permukiman padat. "Tentu hampir kebanyakan kebakaran, disebabkan korsleting listrik. Makanya tiap Rabu kita akan merazia,” kata Rustam ketika dikonfirmasi pada Kamis (31/1/2019).
Rustam melanjutkan, dalam razia ini pihaknya serempak menyisir sejumlah permukiman di delapan kecamatan. Beberapa lokasi seperti Tegal Alur-Kalideres, Cengkareng Timur-Cengkareng, Kalianyar-Tambora, Jelambar- Grogol Petamburan, Jati Pulo-Palmerah, Kedoya-Kebon Jeruk, hingga Meruya-Kembangan.
Di lokasi itu, petugas menemukan banyaknya warga yang melakukan penyambungan ilegal. Karenanya beberapa di antaranya langsung diputus.
“Kami tak mentolelir hal itu. Begitu ada yang pasang ilegal kami cabut,” tegas Rustam.
Sementara itu, Kasie Operasi Sudin Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Jakarta Barat, Rompis Romli mengakui korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran terbanyak."Hampir 70% penyebab kebakaran disebabkan korsleting listrik.
Rompis menyebutkan saat ini kebakaran tertinggi tercatat di dua kecamatan, yakni Tambora dan Cengkareng. Rompis mengakui banyak yang masyarakat yang kurang sadar bahaya memasang listrik secara ilegal dan menyambungkan melalui saklar menumpuk.
Karena dengan beberapa kecamatan dan PLN, pihaknya melakukan sosialisasi. Tindakan mencegah kebakaran dilakukan dengan mengajak masyarakat turut serta melaporkan adanya pemasangan ilegal. “Kami juga kerap melakukan sosialisasi terhadap penanganan kebakaran,” ucapnya.
(whb)