Sebelum Ditemukan Tewas, Anak Punk Ini Sempat Diculik
A
A
A
TANGERANG - Peristiwa pembunuhan anak punk di kebun kosong, dekat Prapatan Gaplek, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih misterius.
Polisi yang menangani kasus ini juga belum mampu menangkap pelaku. Hingga kini, Kapolsek Pamulang Kompol Endang Sukmawijaya mengatakan, masih bekerja di lapangan.
"Belom bro, masih di lapangan nih. Lagi di Depok," kata Endang saat ditelepon KORAN SINDO seraya langsung menutup telepon genggamnya, Kamis (17/1/2019).
Saat dihubungi kembali, Endang pun tidak menjawab dan membalas pesan tertulisnya. Di tengah kesibukan polisi mencari para pelaku, rekan korban sesama anak punk di Pamulang, memberikan informasi terbaru.
Ebet (15), rekan korban sesama anak punk yang sehari-hari bekerja mengamen di jalanan mengatakan, beberapa jam sebelum korban ditemukan tewas, mereka bersama.
"Sekitar jam 13.00 WIB an, saya dan korban masih mengamen di bilangan Pasar Ciputat. Lalu, tiba-tiba datang dua orang anak punk lainnya memakai motor, menghampiri kami," kata Ebet kepada wartawan di Pamulang.
Kedua orang tidak dikenal itu, berperawakan lebih besar dari mereka berdua. Salah satunya bahkan terlihat memakai atribut ojek online. Mereka memaksa korban ikut. (Baca Juga: Anak Punk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kosong Pamulang
"Kedua orang itu sempat menanyakan nama seseorang kepada kami. Tetapi kami tidak mengenal nama orang itu, dan mereka langsung membawa Ridwan dengan paksa. Kami sempat menolak mereka," jelasnya.
Peristiwa ini, langsung dilaporkan Ebet kepada seniornya, sesama anak punk, yakni Cimen. Saat itu, mereka bersama-sama mencari Ridwan, tetapi tidak ketemu.
Hingga akhirnya, beredar kabar ditemukan mayat seorang remaja di kebun kosong, dengan ciri-ciri seperti Ridwan. Kabar mayat anak punk ini, didapatkan hanya beberapa jam setelah Ridwan diculik di Ciputat.
"Pada malam sebelum pembunuhan itu, pada Selasa 15 Januari 2019, memang terjadi keributan antar anak punk di wilayah Gaplek, Pondok Cabe. Tetapi itu bukan Ridwan, dia tidak terlibat," sambung Cimen.
Dia menduga, penculikan Ridwan berkaitan erat dengan peristiwa keributan malam itu, dan kedua orang yang menculiknya, merupakan punker yang terlibat keributan.
Polisi yang menangani kasus ini juga belum mampu menangkap pelaku. Hingga kini, Kapolsek Pamulang Kompol Endang Sukmawijaya mengatakan, masih bekerja di lapangan.
"Belom bro, masih di lapangan nih. Lagi di Depok," kata Endang saat ditelepon KORAN SINDO seraya langsung menutup telepon genggamnya, Kamis (17/1/2019).
Saat dihubungi kembali, Endang pun tidak menjawab dan membalas pesan tertulisnya. Di tengah kesibukan polisi mencari para pelaku, rekan korban sesama anak punk di Pamulang, memberikan informasi terbaru.
Ebet (15), rekan korban sesama anak punk yang sehari-hari bekerja mengamen di jalanan mengatakan, beberapa jam sebelum korban ditemukan tewas, mereka bersama.
"Sekitar jam 13.00 WIB an, saya dan korban masih mengamen di bilangan Pasar Ciputat. Lalu, tiba-tiba datang dua orang anak punk lainnya memakai motor, menghampiri kami," kata Ebet kepada wartawan di Pamulang.
Kedua orang tidak dikenal itu, berperawakan lebih besar dari mereka berdua. Salah satunya bahkan terlihat memakai atribut ojek online. Mereka memaksa korban ikut. (Baca Juga: Anak Punk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kosong Pamulang
"Kedua orang itu sempat menanyakan nama seseorang kepada kami. Tetapi kami tidak mengenal nama orang itu, dan mereka langsung membawa Ridwan dengan paksa. Kami sempat menolak mereka," jelasnya.
Peristiwa ini, langsung dilaporkan Ebet kepada seniornya, sesama anak punk, yakni Cimen. Saat itu, mereka bersama-sama mencari Ridwan, tetapi tidak ketemu.
Hingga akhirnya, beredar kabar ditemukan mayat seorang remaja di kebun kosong, dengan ciri-ciri seperti Ridwan. Kabar mayat anak punk ini, didapatkan hanya beberapa jam setelah Ridwan diculik di Ciputat.
"Pada malam sebelum pembunuhan itu, pada Selasa 15 Januari 2019, memang terjadi keributan antar anak punk di wilayah Gaplek, Pondok Cabe. Tetapi itu bukan Ridwan, dia tidak terlibat," sambung Cimen.
Dia menduga, penculikan Ridwan berkaitan erat dengan peristiwa keributan malam itu, dan kedua orang yang menculiknya, merupakan punker yang terlibat keributan.
(mhd)