Soal Pose 2 Jari, Anies Dapat Dukungan Ulama dan Jawara
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menemui dan mengucapkan terima kasis kepada ulama, jawara dan habaib yang menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta.
Aksi ulama, jawara dan habaib yang tergabung dalam Presidium Rakyat Betawi sebagai bentuk dukungan untuk Anies yang dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait pose dua jarinya dalam acara Partai Gerindra beberapa waktu lalu.
Anies mengucapkan terima kasih kepada Presidium Rakyat Betawi yang menyampaikan pendapatnya dengan menjunjung tinggi ketertiban. (Baca Juga: Tangani Perkara, Anies Baswedan Minta Bawaslu Gunakan Akal Sehat
"Para alim ulama, para habaib, para jawara yang siang hari ini untuk tidak tinggal diam mengikhtiarkan akan pentingnya kesetaraan di republik ini, saya ucapkan terima kasih," kata Anies saat menemui massa aksi di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Anies menambahkan, keadilan di Ibu Kota Jakarta merupakan yang harus dikedepankan. Karena, kata dia, hal itu menjadi salah satu visinya untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta.
"Kita perjuangkan keadilan di kota ini. Dan saya mohon pada semuanya mari kita bekerja bersama di semua sektor," kata orang nomor 1 di DKI Jakarta ini.
Berdasarkan informasi, kedatangan rombongan warga asli Jakarta itu untuk membela Anies dan menyampaikan pernyataan sikap. (Baca Juga: Dipanggil Bawaslu, Gubernur Anies Dicecar 27 Pertanyaan
Mediator Presidium Rakyat Betawi Teguh Arif mengatakan, Bawaslu harus lebih fokus pada hal-hal yang bersifat substansial dan menggunakan akal sehat sehingga bisa memilih mana laporan yang layak ditanggapi atau tidak.
"Bawaslu berlaku adil dan melakukan pemeriksaan kepada para pejabat lainnya yang mengacungkan satu jari dan atau jempol yang jelas-jelas menyatakan dukungan dan berkampanye untuk mengekspresikan dukungan mereka kepada pasangan Calon Presiden-wakil Presiden nomor urut 01," pinta Teguh.
Kemudian, lanjut dia, Presidium Rakyat Betawi siap mengawal pemerintahan Anies apabila ada pihak-pihak lain yang ingin mengkriminalisasi kebijakan dan menghambat roda pemerintahan DKI Jakarta. (Baca Juga: Bawaslu Masih Lakukan Kajian Internal Soal Pose Dua Jari Anies(mhd)
Aksi ulama, jawara dan habaib yang tergabung dalam Presidium Rakyat Betawi sebagai bentuk dukungan untuk Anies yang dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait pose dua jarinya dalam acara Partai Gerindra beberapa waktu lalu.
Anies mengucapkan terima kasih kepada Presidium Rakyat Betawi yang menyampaikan pendapatnya dengan menjunjung tinggi ketertiban. (Baca Juga: Tangani Perkara, Anies Baswedan Minta Bawaslu Gunakan Akal Sehat
"Para alim ulama, para habaib, para jawara yang siang hari ini untuk tidak tinggal diam mengikhtiarkan akan pentingnya kesetaraan di republik ini, saya ucapkan terima kasih," kata Anies saat menemui massa aksi di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Anies menambahkan, keadilan di Ibu Kota Jakarta merupakan yang harus dikedepankan. Karena, kata dia, hal itu menjadi salah satu visinya untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta.
"Kita perjuangkan keadilan di kota ini. Dan saya mohon pada semuanya mari kita bekerja bersama di semua sektor," kata orang nomor 1 di DKI Jakarta ini.
Berdasarkan informasi, kedatangan rombongan warga asli Jakarta itu untuk membela Anies dan menyampaikan pernyataan sikap. (Baca Juga: Dipanggil Bawaslu, Gubernur Anies Dicecar 27 Pertanyaan
Mediator Presidium Rakyat Betawi Teguh Arif mengatakan, Bawaslu harus lebih fokus pada hal-hal yang bersifat substansial dan menggunakan akal sehat sehingga bisa memilih mana laporan yang layak ditanggapi atau tidak.
"Bawaslu berlaku adil dan melakukan pemeriksaan kepada para pejabat lainnya yang mengacungkan satu jari dan atau jempol yang jelas-jelas menyatakan dukungan dan berkampanye untuk mengekspresikan dukungan mereka kepada pasangan Calon Presiden-wakil Presiden nomor urut 01," pinta Teguh.
Kemudian, lanjut dia, Presidium Rakyat Betawi siap mengawal pemerintahan Anies apabila ada pihak-pihak lain yang ingin mengkriminalisasi kebijakan dan menghambat roda pemerintahan DKI Jakarta. (Baca Juga: Bawaslu Masih Lakukan Kajian Internal Soal Pose Dua Jari Anies(mhd)