Pengamat: Seharusnya Transjakarta Sudah Capai Target 1 Juta Penumpang
A
A
A
JAKARTA - Direktur Institut Studi Transportasi (Instrans), Dharmaningtyas meminta PT TransJakarta mengevaluasi manajemen operasional bus. Sebab, dengan kondisi sekarang, seharusnya Transjakarta sudah bisa mencapai target satu juta penumpang perhari.
Saat ini, katanya, ada 80 koridor Bus Rapid Transit (BRT) dan Non BRT, jumlah bus mencapai 1.750 dan subsidinya mencapai Rp3 triliun, penumpang harusnya sudah mencapai target 1 juta penumpang.
"Sebelum dimulai beroperasinya Transjakarta Koridor 1 pada 2004, kondisi angkutan umum di Jakarta masih amat buruk, baik untuk bus maupun KRL, tapi share angkutan umum masih di atas 50 persen," katanya kepada wartawan, Rabu (2/1/2019).
Sekarang, lanjutnya, kondisi angkutan umum sudah bagus, jadi tidak ada alasan lagi enggan naik angkutan umum. "Hanya orang yang manja lah egois saja yang masih tetep keukeuh harus naik mobil pribadi," jelasnya.
sementara itu, Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menilai target penumpang 231 juta sepanjang tahun 2019 ini sangat kecil. Sebab, ada beberapa bus kota dan bus kecil yang akan terintegrasi dengan Transjakarta.
Apalagi bila ada tambahan MRT dan LRT. Menurutnya, apabila tidak bisa mencapai 365 juta dengan satu juta penumpang perhari, paling tidak target lebih dari 240 juta penumpang. "TransJakarta jadi pengumpan MRT dan LRT. Seharusnya bisa lebih dari 240 juta," ujarnya.
Saat ini, katanya, ada 80 koridor Bus Rapid Transit (BRT) dan Non BRT, jumlah bus mencapai 1.750 dan subsidinya mencapai Rp3 triliun, penumpang harusnya sudah mencapai target 1 juta penumpang.
"Sebelum dimulai beroperasinya Transjakarta Koridor 1 pada 2004, kondisi angkutan umum di Jakarta masih amat buruk, baik untuk bus maupun KRL, tapi share angkutan umum masih di atas 50 persen," katanya kepada wartawan, Rabu (2/1/2019).
Sekarang, lanjutnya, kondisi angkutan umum sudah bagus, jadi tidak ada alasan lagi enggan naik angkutan umum. "Hanya orang yang manja lah egois saja yang masih tetep keukeuh harus naik mobil pribadi," jelasnya.
sementara itu, Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menilai target penumpang 231 juta sepanjang tahun 2019 ini sangat kecil. Sebab, ada beberapa bus kota dan bus kecil yang akan terintegrasi dengan Transjakarta.
Apalagi bila ada tambahan MRT dan LRT. Menurutnya, apabila tidak bisa mencapai 365 juta dengan satu juta penumpang perhari, paling tidak target lebih dari 240 juta penumpang. "TransJakarta jadi pengumpan MRT dan LRT. Seharusnya bisa lebih dari 240 juta," ujarnya.
(ysw)