Warga Sipil dan Wartawan Jadi Korban Dalam Insiden di Polsek Ciracas
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah warga sipil diduga turut menjadi korban dalam insiden di depan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (12/12/2018) dini hari tadi. Warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian diduga dianiaya oleh massa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO di lapangan, salah seorang warga dianiaya lantaran melintas di tengah kerumunan massa yang berada di depan Polsek Ciracas. Saat itu, ruas Jalan Raya Bogor memang sempat diblokade lantaran kerumunan massa bertahan di depan Polsek Ciracas.
Sepeda motor yang dikendarai korban dianggap memprovokasi kelompok massa hingga akhirnya pengendara tersebut dianiaya dan sepeda motornya dirusak. Selain itu, dua orang warga yang berada di lokasi dan merekam kerumunan massa, juga sempat menjadi korban penganiayaan. Sejak awal, kelompok massa tersebut memang melarang setiap warga mengambil gambar di lokasi kejadian.
Dua wartawan yang berada di lokasi juga sempat dianiaya kelompok massa saat mereka merusak Mapolsek Ciracas. Akibat penganiayaan tersebut, seorang wartawan media online mengalami luka sobek di bagian wajah.
“Saya dipukul sekitar empat orang. Saya enggak bilang saya wartawan karena sejak awal mereka memang tidak mau ada dokumentasi apapun di lokasi ini,” ungkap wartawan yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Sementara Efrizal, wartawan sebuah televisi nasional yang juga berada di lokasi kejadian mengaku, tas miliknya berisi laptop dan sejumlah peralatan kerja hangus dibakar kelompok massa tersebut.
“Saya sempat terpojok di dalam ruangan dan sejumlah orang mengamuk di dalam ruangan itu. Saya berhasil keluar ruangan tapi tas ketinggalan dan setelah kejadian saya balik lagi ke ruangan itu, tas saya sudah hangus semua,” tegasnya
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengungkapkan, keberadaan kelompok massa tersebut diduga kuat terkait dengan kasus pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir di kawasan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, yang terjadi sehari sebelumnya. Diduga massa tidak puas dengan penanganan kasus penganiayaan tersebut.
“Mungkin karena massa tidak puas, mereka melakukan tindakan anarkis. Teman-teman lihat sendiri, ada mobill polisi jadi korban, bahkan termasuk mobil teman-teman dari Puspom Kodam, termasuk bangunan kecil di Polsek Ciracas," kata Idham di lokasi kejadian Rabu pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO di lapangan, salah seorang warga dianiaya lantaran melintas di tengah kerumunan massa yang berada di depan Polsek Ciracas. Saat itu, ruas Jalan Raya Bogor memang sempat diblokade lantaran kerumunan massa bertahan di depan Polsek Ciracas.
Sepeda motor yang dikendarai korban dianggap memprovokasi kelompok massa hingga akhirnya pengendara tersebut dianiaya dan sepeda motornya dirusak. Selain itu, dua orang warga yang berada di lokasi dan merekam kerumunan massa, juga sempat menjadi korban penganiayaan. Sejak awal, kelompok massa tersebut memang melarang setiap warga mengambil gambar di lokasi kejadian.
Dua wartawan yang berada di lokasi juga sempat dianiaya kelompok massa saat mereka merusak Mapolsek Ciracas. Akibat penganiayaan tersebut, seorang wartawan media online mengalami luka sobek di bagian wajah.
“Saya dipukul sekitar empat orang. Saya enggak bilang saya wartawan karena sejak awal mereka memang tidak mau ada dokumentasi apapun di lokasi ini,” ungkap wartawan yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Sementara Efrizal, wartawan sebuah televisi nasional yang juga berada di lokasi kejadian mengaku, tas miliknya berisi laptop dan sejumlah peralatan kerja hangus dibakar kelompok massa tersebut.
“Saya sempat terpojok di dalam ruangan dan sejumlah orang mengamuk di dalam ruangan itu. Saya berhasil keluar ruangan tapi tas ketinggalan dan setelah kejadian saya balik lagi ke ruangan itu, tas saya sudah hangus semua,” tegasnya
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengungkapkan, keberadaan kelompok massa tersebut diduga kuat terkait dengan kasus pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir di kawasan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, yang terjadi sehari sebelumnya. Diduga massa tidak puas dengan penanganan kasus penganiayaan tersebut.
“Mungkin karena massa tidak puas, mereka melakukan tindakan anarkis. Teman-teman lihat sendiri, ada mobill polisi jadi korban, bahkan termasuk mobil teman-teman dari Puspom Kodam, termasuk bangunan kecil di Polsek Ciracas," kata Idham di lokasi kejadian Rabu pagi.
(thm)