Sampah Plastik Capai 100 Ton Perhari, Pemkot Depok Godok Perwali
A
A
A
DEPOK - Pemerintah Kota Depok menyiapkan Peraturan Wali Kota (Perwal) terkait pengurangan sampah plastik. Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menyebutkan bahwa jumlah sampah plastik setiap harinya mencapai 100 ton.
"Kurang lebih 100 ton per hari sampah plastik di Depok," kata Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok, Iyay Gumilar kepada wartawan, Selasa (4/12/2018).
Dari jumlah itu sampah dari kemasan sachetan yang paling banyak. Karena saat ini hampir seluruh produk dikemas menggunakan plastik yang mengakibatkan sampah. "Sampah plastik sachet sekitar 200 kilogram sehari. Ini banyak juga jumlahnya," tukasnya.
Dia menuturkan 100 ton sampah plastik yang diproduksi setiap harinya, tidak semua masuk ke TPA. Ada sebagian sampah plastik yang diolah di bank sampah. Hanya residu saja yang masuk ke TPA. "Dari 100 ton sampah plastik, sekitar 2 ton diantaranya sampah plastik kresek dari ritel dan pasar tradisional," paparnya.
Untuk itu Pemkot Depok tengah berupaya menekan penggunaan sampah plastik dengan berbagai upaya. Untuk tahap ini sedang dikaji perwal mengenai pengaturan sampah plastik. "Intinya kami mendorong untuk pengurangan sampah plastik di Depok," tukasnya.
Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad menuturkan, yang dimiliki Kota Depok saat ini adalah Perda Pengolahan Sampah yang didalamnya termasuk dibahas soal sampah plastik.
Namun untuk teknisnya akan dibuatkan Perwal khusus sampah plastik. "Kita belum punya perda khusus (sampah plastik). Makanya harus ada Perwal khusus pengolahan sampah (plastik). Dan ini sedang kami ramu konsepnya," kata Idris.
Idris mengatakan, semangat dikeluarkan perwal tersebut untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu contoh konkrit kata dia bisa dengan penggunaan botol minum di kalangan ASN Depok.
"Ini belum imbauan tertulis, baru kita pancing-pancing saja. Ternyata di beberapa dinas sudah ada semangat untuk memulai sesuatu yang kecil. Lingkupnya tidak banyak, tapi paling tidak ada permulaan," tandasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Kania Parwanti menambahkan pihaknya akan mengikuti kebijakan yang dibuat pemerintah. "Sedang dalam kordinasi dengan DLHK, karena mereka yang merencanakan. Kalau kami ikut saja," katanya.
"Kurang lebih 100 ton per hari sampah plastik di Depok," kata Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok, Iyay Gumilar kepada wartawan, Selasa (4/12/2018).
Dari jumlah itu sampah dari kemasan sachetan yang paling banyak. Karena saat ini hampir seluruh produk dikemas menggunakan plastik yang mengakibatkan sampah. "Sampah plastik sachet sekitar 200 kilogram sehari. Ini banyak juga jumlahnya," tukasnya.
Dia menuturkan 100 ton sampah plastik yang diproduksi setiap harinya, tidak semua masuk ke TPA. Ada sebagian sampah plastik yang diolah di bank sampah. Hanya residu saja yang masuk ke TPA. "Dari 100 ton sampah plastik, sekitar 2 ton diantaranya sampah plastik kresek dari ritel dan pasar tradisional," paparnya.
Untuk itu Pemkot Depok tengah berupaya menekan penggunaan sampah plastik dengan berbagai upaya. Untuk tahap ini sedang dikaji perwal mengenai pengaturan sampah plastik. "Intinya kami mendorong untuk pengurangan sampah plastik di Depok," tukasnya.
Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad menuturkan, yang dimiliki Kota Depok saat ini adalah Perda Pengolahan Sampah yang didalamnya termasuk dibahas soal sampah plastik.
Namun untuk teknisnya akan dibuatkan Perwal khusus sampah plastik. "Kita belum punya perda khusus (sampah plastik). Makanya harus ada Perwal khusus pengolahan sampah (plastik). Dan ini sedang kami ramu konsepnya," kata Idris.
Idris mengatakan, semangat dikeluarkan perwal tersebut untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu contoh konkrit kata dia bisa dengan penggunaan botol minum di kalangan ASN Depok.
"Ini belum imbauan tertulis, baru kita pancing-pancing saja. Ternyata di beberapa dinas sudah ada semangat untuk memulai sesuatu yang kecil. Lingkupnya tidak banyak, tapi paling tidak ada permulaan," tandasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Kania Parwanti menambahkan pihaknya akan mengikuti kebijakan yang dibuat pemerintah. "Sedang dalam kordinasi dengan DLHK, karena mereka yang merencanakan. Kalau kami ikut saja," katanya.
(ysw)