Anies Minta Proyek NCICD Tidak Mematikan Mata Pencaharian Nelayan

Kamis, 29 November 2018 - 21:02 WIB
Anies Minta Proyek NCICD Tidak Mematikan Mata Pencaharian Nelayan
Anies Minta Proyek NCICD Tidak Mematikan Mata Pencaharian Nelayan
A A A
JAKARTA - Banjir rob di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, mulai surut sejak Rabu (28/11/2018) malam. Kampung Nelayan di RT 006/RW 022 Pluit, Penjaringan, sebelumnya direndam banjir rob sejak Jumat (23/11/2018). Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu.

Meskipun telah surut, namun Pemprov DKI tetap mewaspadai datangnya banjir rob di kawasan itu. Untuk mengantisipasi genangan ke depannya, DKI akan melanjutkan proyek tanggul raksasa melalui program Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Proyek ini dipercaya akan membantu kawasan Utara Jakarta dari ancaman banjir rob.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan, pembangunan tanggul bertujuan membantu dan melindungi kawasan kampung pesisir dari genangan rob. “Tapi diingatkan, jangan sampai merugikan kehidupan nelayan," ujar Anies saat mendatangi lokasi banjir rob.

Karenanya, dalam pembangunan NCICD Anies meminta tetap memperhatikan kondisi lapangan, salah satunya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tidak jauh dari lokasi proyek tanggul. Anies berjanji akan mengajak sejumlah pihak untuk berdiskusi, mulai dari masyarakat hingga Dinas Sumber Daya Air (SDA). Tujuannya, memastikan proyek NCICD berjalan tanpa gangguan. “Intinya, bagaimana tanggul laut terbangun dan kegiatan nelayan terfasilitasi,” sebut Anies.

Berdasarkan laporan yang ia terima dari Dinas Sumber Daya Air (SDA), sedikitnya terdapat 52 meter sisa tanggul yang ditargetkan selesai di tahun ini. Anies optimistis akhir tahun nanti pekerjaan itu selesai. Adapun catatan KORAN SINDO, sedikitnya masih terdapat empat lokasi yang belum terbangun NCICD, yakni kawasan Kamal Muara, Muara Baru, Sunda Kelapa, dan Kali Blencong.

Dihubungi terpisah, Kabid Aliran Timur Dinas SDA, Nelson Simanjutak, mengatakan, saat ini pembangunan NCICD sudah mencapai 75 persen. Nelson optimistis sebelum akhir tahun pembangunan NCICD bisa selesai. Untuk itu, pihaknya kini tengah mengebut pengerjaan. Seperti di kawasan Muara Kali Blencong, Marunda, Jakarta Utara. Di kawasan itu sedikitnya 1.094 spun-pile akan dipasang lebih dari satu kilometer. Hingga kini, tercatat sudah 754 batang spun-pile telah terpasang sementara sisanya masih dalam proses pengerjaan.

Spun-pile ini diyakini Nelson mampu menahan genangan rob dan ombak besar hingga 20 tahun ke depan. Terlebih dalam memasangnya, dari 24 meter ketinggian, 20 meternya telah tertanam, sehingga tinggi tanggul di atas permukaan air laut mencapai 4 meter, dan mampu menahan tinggi air yang kini mencapai 1,5-2 meter.

Selain berfungsi sebagai penghalang rob, tanggul juga sebagai pembatas garis antara pantai. “Jadi ketika mau dibangun atau ada proyek, kan ada batasnya, biar enggak ke laut laut,” jelasnya.

Nelson menuturkan, selama ini garis pantai bisa berubah ubah akibat sedimentasi yang terjadi di bibir daratan. Kondisi ini membuat penurunan tanah terjadi. Apabila tanggul tidak dibangun, ia khawatir banjir rob menggenang kawasan itu.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7977 seconds (0.1#10.140)