Kemeriahan Kenduri Demokrasi Pil RW di Perumahan BCD Bogor

BOGOR - Warga perumahan Bumi Cilebut Damai (BCD ), Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, menggelar Pemilihan Ketua RW (Pil RW) periode 2018-2023, Minggu (25/11/2018). Pil RW 18 ini berlangsung demokratis yang disambut gembira warga setempat.

Pelaksanaan Pil RW tersebut turut dihadiri Kepala Desa (Kades) Cilebut Barat Muhadi, dan Kapolsek Sukaraja Kompol Lusi Saptaningsih. Dalam sambutannya, Kades Muhadi menyampaikan sangat mengapresiasi Pil RW yang digelar warga Perumahan BCD ini dan diharapkan bisa menjadi contoh Pil RT/RW di lingkungan masyarakat di luar RW 18.

"Ini yang namanya demokrasi. Demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos dan kratos, yang berarti suara rakyat," kata Muhadi.

Muhadi berharap semangat dan pastisipasi warga BCD dalam Pil RW ini bisa lebih ditingkatkan lagi dalam menyongsong Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Adapun kepada Ketua RW terpilih, Muhadi berpesan agar bisa merangkul warga untuk membangun lingkungan RW 18 ke arah yang lebih baik lagi.



Kompol Lusi Saptaningsih juga mengapresiasi Pil RW di perumahan BCD yang berlangsung demokratis dan aman. Ia mengajak Ketua RW terpiih agar turut membantu polisi dalam menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtimnas) di wilayah Cilebut Barat, khususnya di perumahan BCD.

Kompol Lusi secara khusus menaruh perhatian pada persoalan keamanan warga, mengingat perumahan BCD masih tergolong perumahan baru di wilayah hukumnya. "Di Cilebut Barat ini banyak tumbuh perumahan-perubahan baru dimana bapak-bapaknya umumnya banyak bekerja di luar. Jadi kalau siang, hanya anak-anak dan ibu-ibu yang tinggal di rumah," katanya.

Sementara itu, Ketua RW 18 Trisno menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan Pil RW yang berlangsung demokratis, aman, dan lancar. Ia berharap Ketua RW terpilih bisa membawa perubahan bagi perumahan BCD menjadi lebih baik lagi ke depannya.



Pil RW 18 ini diikuti dua calon, yakni Choky Pasaribu dari RT 05 dengan nomor urut 01, dan Aef Syaefurrohman yang diusung warga RT 01 dengan nomor urut 02. Hasil pencoblosan pilihan 263 warga dari total 370 daftar pemilih, Choki ditetapkan sebagai Ketua RW terpilih dengan perolehan suara 60 persen atau 158 suara. Sementara Aef mendapat dukungan 102 suara atau 39 persen, dan suara tidak sah 3 (1 persen).

Begitu mengetahui hasil penghitungan suara, Aef langsung mendatangi Choki dan memeluk sahabatnya itu, pertanda ia menerima dengan lapang dada hasil pemilihan RW ini. Baginya kalah menang merupakan hal biasa dalam alam demokrasi.

"Target saya ikut Pil RW bukan untuk menang, tapi bagaimana proses demokrasi berjalan dengan baik di sini. Dan siapapun yang menang tujuannya adalah demi memajukan perumahan BCD ke depan," ucapnya.

Sementara itu, Choki berharap tetap mendapat dukungan dari Aef dalam menjalankan tugasnya sebagai RW lima tahun ke depan. Terutama dukungan dari para RT dan seluruh warga perumahan BCD. "Tidak ada yang kalah dan menang di sini, melainkan kebersamaan untuk menjadikan BCD nyaman, aman dan tenteram," katanya.

Nuansa kenduri demokrasi memang sudah terasa di perumahan BCD ini sejak sepekan terakhir. Spanduk-spanduk, umbul-umbul, hingga baliho kedua kandidat, menghiasi sudut-sudut jalan dan tembok perumahan.



Ketua Panitia Pil RW, Arif Rahman Hakim, menyebutkan, beberapa rangkaian acara juga digelar sebelumnya, di antaranya perkenalan kedua kandidat melalui forum diskusi/dialog terbuka. Dialog ini melibatkan para pengurus RT, tokoh masyarakat, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), para remaja, dan puluhan warga.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, banyak masukan yang disampaikan warga untuk kemajuan BCD ke depan. Mulai dari persoalan infrastruktur, fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos), hingga sistem keamanan.

Untuk memeriahkan Pil RW ini, juga diadakan bazar kuliner dan UMKM di sekitar lokasi TPS yang diikuti puluhan stand. Puluhan peserta bazar merupakan usaha rumahan dan palaku UMKM di perumahan BCD. Bazar ini mendapat sambutan positif dari warga. Terbukti, produk yang dijual di area bazar, khususnya jenis makanan dan minuman, rata-rata ludes terjual sebelum siang hari.