Ide Menyimpan Mayat Iin di Lemari Ternyata Usul Nissa Regina
A
A
A
JAKARTA - Polisi masih terus mendalami kasus pembunuhan terhadap perempuan muda pemandu karaoke bernama Ciktuti Iin Puspita (22), yang tewas di kamar indekosnya, Jalan Mampang Prapatan VIII, Jakarta Selatan. Mayat korban ditemukan Selasa (20/11/2018) siang dalam kondisi membusuk dalam lemari.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, pelaku Yustian (24) dan pacarnya Nissa Regina (17) memiliki peran masing-masing dalam pembunuhan itu. Tersangka Yustian berperan mengeksekusi dan melakukan pembunuhan terhadap perempuan asal Palembang itu.
"Sedangkan tersangka NR (Nissa Regina), perannya dia tidak melakukan apa-apa, tapi dia yang menyarankan agar korban disimpan di dalam lemari," ujar Indra Jafar kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).
Adapun alasan jenazah korban disimpan dalam lemari adalah untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang mereka perbuat tersebut. Seusai memasukan jasad korban ke lemari, pelaku kabur hingga akhirnya ditangkap di kampung halaman Yustian, Jambi.
"Mereka panik dan melihat sudah meninggal (korban). Kelihatan dari tindakan yang dilakukan mereka ingin menghilangkan jejak. Lantai (yang terdapat darah) itu dibersihkan menggunakan kain dan baju yang saat ini kami jadikan barang bukti," tuturnya.
Polisi siang tadi sudah menggelar rekonstruksi atau reka ulang kasus pembunuhan ini di indekos korban kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Dalam rekonstruksi itu ada 13 adegan yang diperankan pelaku sepasang kekasih itu.
Adapun 13 adegan itu, di antaranya, pelaku sudah berada di kamar korban menunggu korban. Korban datang dan menendang-nendang pintu indekosnya sebanyak tiga kali lantaran pelaku tak segera membukakan pintu. Setelah pintu terbuka terjadilah percekcokan antaran korban dan pelaku.
Selanjutnya, pelaku Yustian lalu memukul kepala korban dengan palu, lalu menjerat lehernya dengan tali sweater. Korban tergeletak dan keduanya panik, korban lalu dimasukan ke dalam lemari oleh kedua tersangka.
Palu disembunyikan di bawah kasur korban. Kedua pelaku duduk sejenak di kasur dan mengobrol sebentar tentang rencana kabur ke Jambi. Yustian dan Nissa Regina lalu keluar kamar dan menutup pintu hingga akhirnya pergi dari kamar kosan korban untuk kabur.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, pelaku Yustian (24) dan pacarnya Nissa Regina (17) memiliki peran masing-masing dalam pembunuhan itu. Tersangka Yustian berperan mengeksekusi dan melakukan pembunuhan terhadap perempuan asal Palembang itu.
"Sedangkan tersangka NR (Nissa Regina), perannya dia tidak melakukan apa-apa, tapi dia yang menyarankan agar korban disimpan di dalam lemari," ujar Indra Jafar kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).
Adapun alasan jenazah korban disimpan dalam lemari adalah untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang mereka perbuat tersebut. Seusai memasukan jasad korban ke lemari, pelaku kabur hingga akhirnya ditangkap di kampung halaman Yustian, Jambi.
"Mereka panik dan melihat sudah meninggal (korban). Kelihatan dari tindakan yang dilakukan mereka ingin menghilangkan jejak. Lantai (yang terdapat darah) itu dibersihkan menggunakan kain dan baju yang saat ini kami jadikan barang bukti," tuturnya.
Polisi siang tadi sudah menggelar rekonstruksi atau reka ulang kasus pembunuhan ini di indekos korban kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Dalam rekonstruksi itu ada 13 adegan yang diperankan pelaku sepasang kekasih itu.
Adapun 13 adegan itu, di antaranya, pelaku sudah berada di kamar korban menunggu korban. Korban datang dan menendang-nendang pintu indekosnya sebanyak tiga kali lantaran pelaku tak segera membukakan pintu. Setelah pintu terbuka terjadilah percekcokan antaran korban dan pelaku.
Selanjutnya, pelaku Yustian lalu memukul kepala korban dengan palu, lalu menjerat lehernya dengan tali sweater. Korban tergeletak dan keduanya panik, korban lalu dimasukan ke dalam lemari oleh kedua tersangka.
Palu disembunyikan di bawah kasur korban. Kedua pelaku duduk sejenak di kasur dan mengobrol sebentar tentang rencana kabur ke Jambi. Yustian dan Nissa Regina lalu keluar kamar dan menutup pintu hingga akhirnya pergi dari kamar kosan korban untuk kabur.
(thm)