Serang Polsek Penjaringan dan Lukai Polisi, Pelaku Diduga Depresi

Jum'at, 09 November 2018 - 13:29 WIB
Serang Polsek Penjaringan dan Lukai Polisi, Pelaku Diduga Depresi
Serang Polsek Penjaringan dan Lukai Polisi, Pelaku Diduga Depresi
A A A
JAKARTA - Seorang pemuda bernama Rohandi (31) nekat menyerang Polsek Penjaringan, Jalan Pluit Selatan Raya, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Berbekal golok dan pisau babi, Rohandi menyerang Bripka Sihite dengan membabi buta di Mapolsek Penjaringan dini hari tadi.

Kejadian itu membuat Bripka Sihite terluka. Tangannya tersayat hingga membuat dirinya harus menjalani perawatan medis. Aksi nekat Rohandi harus pupus usai petugas memberikan tindakan terukur ke tangannya.

"Ia langsung menyerah dan melepaskan parangnya," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim ketika dikonfirmasi, Jumat (9/11/2018).
Serang Polsek Penjaringan dan Lukai Polisi, Pelaku Diduga Depresi
Mustakim melanjutkan, kejadian ini bermula ketika Rohandi datang menggunakan sepeda motor Honda Revo ke Mapolsek Penjaringan dini hari. Ketika menaruh sepeda motor di luar polsek, Rohandi kemudian langsung menyerang Bripka Sihite yang tengah berjaga di luar dan menyerangnya menggunakan parang.

Tidak sampai di situ, Rohandi pun mengejar Bripka Sihite yang mencari bantuan rekannya ke dalam mapolsek. Rohadi masih menyerang Sihite hingga melempar pisau babinya.

Puasnya menyerang Sihite, Rohandi kemudian kembali menyerang dua anggota Aipda Dedi Raharjo dan Aipda Giyarto yang kala itu berada di ruang penyidikan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Bahkan, Rohadi memecahkan kaca ruangan penyidik.

"Dia masih berteriak sebelum kami melumpuhkan dengan tembakan di lengan kirinya," kata Mustakim.

Hingga kini polisi sendiri sudah mengamankan Rohandi. Kakanya pun sudah menjenguknya dan bertemu dengannya.

"Kata keluarganya ia kena depresi," ucap Mustakim sembari mengatakan pelaku telah dipecat perusahaannya dan kini mengidap beberapa penyakit.

Meski demikian, Mustakim menegaskan, pelaku bukanlah kelompok teroris. Pembuktian itu dilakukan dengan menggeledah rumahnya. "Tidak ditemukan adanya tanda-tanda simpatisan," ujar Mustakim.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7991 seconds (0.1#10.140)