Ibu dan 2 Anak Korban Lion Air Akan Dimakamkan di Bangka Belitung

Rabu, 07 November 2018 - 22:30 WIB
Ibu dan 2 Anak Korban...
Ibu dan 2 Anak Korban Lion Air Akan Dimakamkan di Bangka Belitung
A A A
JAKARTA - Satu keluarga yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 berhasil teridentifikasi. Adapun jenazah Resti Amelia (26) dan dua anaknya, Radhika Widjaya (4) dan Rafezha Widjaya (1,9) bakal dimakamkan di Bangka Belitung, sedang ayahnya Daniel Suharja Widjaya (30) dimakamkan di Jakarta.

Ibunda Resti, Idariyani tampak begitu tegar menghadapi kejadian yang menimpa anak, menantu, dan dua cucu tercintanya itu. Dia tampak tabah saat menerima penyerahan jenazah anggota keluarganya tersebut dari RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Meski begitu, wajahnya tampak begitu lesu karena kesedihan dan kepedihan mendalam akibat kehilangan anak, menantu, dan cucunya itu. Dia pun tak kuasa menahan tetesan air matanya saat menerima jenazah dua cucunya pada Rabu (7/11/2018) ini.

Idariyani mengatakan, anak tercintanya, Resti telah teridentifikasi pada Senin, 5 November kemarin dan jenazahnya pun telah dibawa ke kampung halamannya di Bangka Belitung untuk dimakamkan. Sedang menantunya, Daniel teridentifikasi pada Selasa, 7 November kemarin.

"Suamiku sudah pulang kemarin untuk mengantar dan memakamkan anakku di kampung, Bangka Belitung dan sudah dimakamkan kemarin. Sedang kami (dia bersama dua jenazah cucunya) pulang besok pagi," ujarnya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/11/2018).

Menurutnya, dua cucu itu bakal dimakamkan di tempat yang sama dengan anaknya dan saling berdampingan, yang mana letaknya berada di samping kebon rumahnya. Dengan begitu, dia yang kerap pergi ke kebon rumahnya itu bisa setiap hari ke makam anak dan cucunya untuk mendoakannya.

"Jadi tiap hari bisa dilihat dan bisa didoakan, biar berasa anak cucuku tetap hidup di hatiku," tuturnya.

Dia menerangkan, jenazah menantunya, Daniel sudah dimakamkan di kawasan Jakarta sesuai permintaan keluarganya pada Rabu (7/11/2018) ini. Siang ini, dia pun menghadiri pemakaman menantunya tersebut.

"Menantuku, keluarga besarnya minta dimakamkan di Jakarta, jadi saya berilah, masa saya mau serakah. Sedang anak dan cucuku dibawa ke kampung. Alhamdulillah, keluarga menantu tak mempermasalahkan saat saya minta dua cucuku (dimakamkan di Bangka)," jelasnya.

Adapun penantiannya selama di Jakarta sejak Selasa, 30 Oktober lalu akhirnya terbayarkan dengan teridentifikasinya jenazah anak, cucu, dan menantunya itu. Selama di Jakarta, dia pun merasakan letih, sakit dan pedih karena kehilangan.

Apalagi, ungkapnya, dia harus bolak-balik dan ditelfon sana sini guna mengurus dan melengkapi data serta persyaratan demi proses identifikasi tersebut. Ditambah lagi, dia jauh dari rumahnya di Bangka Belitung.

Selain itu, ada juga sejumlah kesalahan teknis, seperti salahnya memberi alamat pada anaknya yang masih hidup dan membawa data ke Jakarta, juga kerapnya berpindah-pindah hotel.

Meski di dalam hatinya dia ingin sekali menjerit sekeras-kerasnya menghadapi kesusahan ini, dia tetap bersyukur karena banyak pihak, pejabat, dan aparat yang membantu dalam mengirim data dan persyaratan guna identifikasi dari Bangka ke Jakarta.

Kini, paling tidak dia sudah merasa lega lantaran anak, menantu, dan dua cucunya telah berhasil teridentifikasi sehingga dia dan suaminya bisa memberikan pemakaman yang layak.

"Lega hati ini, biar sakit, pedih karena sangat mencintai cucuku dan menyayangi anak juga menantuku. Tak bisa lupa lah, tapi tak tahu Allah hanya menitipkan sebentar," katanya menahan air matanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)