Pipa Air Bocor, 28 Kelurahan di Jakarta Barat Krisis Air Bersih
A
A
A
JAKARTA - Bocornya pipa air bersih di Jalan Lapangan Bola, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, membuat sejumlah permukiman mengalami krisis air bersih. Suplai air menjadi terganggu lantaran dimatikan.
Kondisi ini terjadi lima kecamatan di Jakarta Barat, yakni Kecamatan Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Kembangan, Cengkareng, hingga Kalideres. “Sejak kemarin, air pam tidak menyala,” kata Andrew (31), salah satu warga di kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (6/11/2018).
Andrew yang telah berlangganan beberapa tahun menyayangkan sikap PAM Jaya yang tak memberitahukan sebelumnya. Terlebih sebagai pelanggan lama, Andrew rutin membayarkan tagihan setiap bulannya.
Kondisi serupa juga diungkapkan Akmal (28), warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Sejak sore kemarin dia dan keluarga sudah tak dapat menikmati air bersih saluran PAM. Suplai air tiba-tiba terputus, sehingga tak bisa memanfaatkan air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih,Akmal membeli dari gerobak dorong yang berkeliling di wilayahnya tadi pagi. Uang sebesar Rp10.000, digunakan untuk membeli lima galon air guna keperluan mandi. Sementara untuk makan minum, Akmal menggunakan air galon.
Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head PT PALYJA, Lydia Astriningworo menjelaskan, putusnya suplai air bersih ke sejumlah wilayah karena pipa air berdiameter 500 mm di Jalan Lapangan Bola, Kebon Jeruk, Jakarta Barat retak dan menyebabkan kebocoran.
Kondisi ini membuat suplai air terhadap 28 kelurahan di lima kecamatan terputus. Perbaikan pipa masih berlangsung sejak kemarin hingga sore ini.
“Kami memohon maaf sebesar besar kepada pelanggan,” kata Lydia melalui siaran persnya.
Palyja mengakui kebocoran pipa sangat sulit lantaran berada empat meter di atas jalan. Untuk mencapai pipa pihaknya terpaksa membongkar aspal, beton dan tanah. Terlebih dari analisis lapangan kebocoran yang terjadi tidak hanya satu titik, sehingga pergantian pipa harus dilakukan dan membutuhkan waktu cukup lama.
Meski demikian mempercepat proses pengerjaan, Lydia mengatakan pekerjaan teknis dilakukan selama 24 jam dengan membagi pekerja menjadi tiga shift. Sementara membantu suplai air, seluruh armada mobil tangkinya telah di sebar ke beberapa lokasi mulai dari Rumah Sakit dan rumah ibadah, untuk memasok air bersih ke beberapa wilayah.
“Kami juga akan telah menyebar beberapa air bersih melalui tangki ke beberapa lokasi,” ucap Lydia.
Kondisi ini terjadi lima kecamatan di Jakarta Barat, yakni Kecamatan Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Kembangan, Cengkareng, hingga Kalideres. “Sejak kemarin, air pam tidak menyala,” kata Andrew (31), salah satu warga di kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (6/11/2018).
Andrew yang telah berlangganan beberapa tahun menyayangkan sikap PAM Jaya yang tak memberitahukan sebelumnya. Terlebih sebagai pelanggan lama, Andrew rutin membayarkan tagihan setiap bulannya.
Kondisi serupa juga diungkapkan Akmal (28), warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Sejak sore kemarin dia dan keluarga sudah tak dapat menikmati air bersih saluran PAM. Suplai air tiba-tiba terputus, sehingga tak bisa memanfaatkan air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih,Akmal membeli dari gerobak dorong yang berkeliling di wilayahnya tadi pagi. Uang sebesar Rp10.000, digunakan untuk membeli lima galon air guna keperluan mandi. Sementara untuk makan minum, Akmal menggunakan air galon.
Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head PT PALYJA, Lydia Astriningworo menjelaskan, putusnya suplai air bersih ke sejumlah wilayah karena pipa air berdiameter 500 mm di Jalan Lapangan Bola, Kebon Jeruk, Jakarta Barat retak dan menyebabkan kebocoran.
Kondisi ini membuat suplai air terhadap 28 kelurahan di lima kecamatan terputus. Perbaikan pipa masih berlangsung sejak kemarin hingga sore ini.
“Kami memohon maaf sebesar besar kepada pelanggan,” kata Lydia melalui siaran persnya.
Palyja mengakui kebocoran pipa sangat sulit lantaran berada empat meter di atas jalan. Untuk mencapai pipa pihaknya terpaksa membongkar aspal, beton dan tanah. Terlebih dari analisis lapangan kebocoran yang terjadi tidak hanya satu titik, sehingga pergantian pipa harus dilakukan dan membutuhkan waktu cukup lama.
Meski demikian mempercepat proses pengerjaan, Lydia mengatakan pekerjaan teknis dilakukan selama 24 jam dengan membagi pekerja menjadi tiga shift. Sementara membantu suplai air, seluruh armada mobil tangkinya telah di sebar ke beberapa lokasi mulai dari Rumah Sakit dan rumah ibadah, untuk memasok air bersih ke beberapa wilayah.
“Kami juga akan telah menyebar beberapa air bersih melalui tangki ke beberapa lokasi,” ucap Lydia.
(whb)