KNKT Belum Tahu Penyebab Lion Air Jatuh di Tanjung Karawang
A
A
A
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 178 penumpang. Pasalnya, hingga saat ini petugas belum menemukan black boks milik pesawat tersebut.
"Kita belum berani memastikan apapun sebelum menemukan black boksnya. Kita ambil data dari menara pengawas. Meskipun ini pesawat moderen dan ada data yang diambil dari pesawat tapi yang penting black boksnya," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Sementara itu, Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi meminta kepada seluruh masyarakat memanjatkan doa supaya para korban dapat ditemukan dengan selamat.
"Mudah-mudahan kita berdoa ada yang selamat. Sekarang masih proses pencarian tersebut. Bagaimana situasi terkini satu sampai dua jam masih akan kita monitor," tuturnya.
Diketahui, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
"Kita belum berani memastikan apapun sebelum menemukan black boksnya. Kita ambil data dari menara pengawas. Meskipun ini pesawat moderen dan ada data yang diambil dari pesawat tapi yang penting black boksnya," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Sementara itu, Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi meminta kepada seluruh masyarakat memanjatkan doa supaya para korban dapat ditemukan dengan selamat.
"Mudah-mudahan kita berdoa ada yang selamat. Sekarang masih proses pencarian tersebut. Bagaimana situasi terkini satu sampai dua jam masih akan kita monitor," tuturnya.
Diketahui, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
(mhd)