Dua Koridor Bus Transjakarta Ini Sulit Dilakukan Sterilisasi
A
A
A
JAKARTA - Dua koridor bus Transjakarta menjadi perhatian serius Ditlantas Polda Metro Jaya dalam melakukan sterilisasi jalur bus kebanggaan Pemprov DKI tersebut. Di dua koridor ini tercatat sebagai penyumbang terbanyak angka pelanggaran lalu lintas menerobos jalur bus Transjakarta.
Kedua koridor tersebut tersebut yakni, Koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan Koridor IX Pluit-Pinang Ranti. Pantauan SINDOnews di Koridor IV Ragunan-Dukuh Atas terlihat masih banyak kendaraan pribadi mulai dari roda empat hingga roda dua bebas melenggang di jalur bus Transjakarta.
Seperti dijalan Raya Buncit, jalur arteri yang macet parah membuat sejumlah pengendara memilih menerobos busway. "Soalnya enggak keliatan ada bus Transjakarta-nya, jadi mubazir jalurnya," ujar Kiki pengemudi mobil saat ditemui di lampu merah Mampang.
Headway yang cukup panjang membuat jalur busway memang terlihat seperti jalan hantu. Pasalnya, dengana diberi pembatas tinggi dan jarangnya bus Transjakarta lewat maka jalur terebut sangat kosong. "Kalau dilihat beda banget sama jalan umum, di jalan umum padat tapi jalur bus Transjakarta kosong," ujar warga Ragunan, Jakarta. Selatan ini.
Terpisah, Polda Metro Jaya mencatat dua koridor bus Transjakarta yang saat ini masih banyak pelanggaran yaitu Koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan Koridor IX Pluit-Pinang Ranti. Kasubdit BinGakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan, dua koridor tersebut menjadi perhatian utama dalam penegakan dan sterilisasi yang dilakukan oleh pihaknya.
"Sampai saat ini koridor VI dan IX yang masih banyak pelanggaran, kami juga tempatkan ekstra petugas disana," katanya. Menurutnya, dalam melakukan sterilisasi tersebut pihaknya juga tidak pandang bulu. Siapapun pelanggarnya akan dikenakan sanksi penilangan, bahkan anggota kepolisian sekalipun.
"Aturannya sudah jelas kalau jalur itu hanya boleh dilewati oleh bus Transjakarta," tegasnya. Dari catatan Ditlantas Polda Metro Jaya tidak sterilnya jalur tersebut karena selain disipilin pengguna jalan yang rendah banyaknya mix traffic di kedua koridor tersebut juga menjadi penyebab tingginya penyerobotan.
"Kalau di Koridor IX banyak sekali jalan yang tidak memakai sparator sehingga kendaraan pribadi bisa langsung masuk," tuturnya. Untuk saat ini, antisipasi yang dilakukan sementara adalah menempatkan petugas di lokasi-lokasi yang rawan penyerobotan.
Selain itu, penindakan yang dilakukan berupa penilangan. "Untuk membuat efek jera kita sudah berlakukan tilang, tidak adalagi teguran," ucapnya.
Kedua koridor tersebut tersebut yakni, Koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan Koridor IX Pluit-Pinang Ranti. Pantauan SINDOnews di Koridor IV Ragunan-Dukuh Atas terlihat masih banyak kendaraan pribadi mulai dari roda empat hingga roda dua bebas melenggang di jalur bus Transjakarta.
Seperti dijalan Raya Buncit, jalur arteri yang macet parah membuat sejumlah pengendara memilih menerobos busway. "Soalnya enggak keliatan ada bus Transjakarta-nya, jadi mubazir jalurnya," ujar Kiki pengemudi mobil saat ditemui di lampu merah Mampang.
Headway yang cukup panjang membuat jalur busway memang terlihat seperti jalan hantu. Pasalnya, dengana diberi pembatas tinggi dan jarangnya bus Transjakarta lewat maka jalur terebut sangat kosong. "Kalau dilihat beda banget sama jalan umum, di jalan umum padat tapi jalur bus Transjakarta kosong," ujar warga Ragunan, Jakarta. Selatan ini.
Terpisah, Polda Metro Jaya mencatat dua koridor bus Transjakarta yang saat ini masih banyak pelanggaran yaitu Koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan Koridor IX Pluit-Pinang Ranti. Kasubdit BinGakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan, dua koridor tersebut menjadi perhatian utama dalam penegakan dan sterilisasi yang dilakukan oleh pihaknya.
"Sampai saat ini koridor VI dan IX yang masih banyak pelanggaran, kami juga tempatkan ekstra petugas disana," katanya. Menurutnya, dalam melakukan sterilisasi tersebut pihaknya juga tidak pandang bulu. Siapapun pelanggarnya akan dikenakan sanksi penilangan, bahkan anggota kepolisian sekalipun.
"Aturannya sudah jelas kalau jalur itu hanya boleh dilewati oleh bus Transjakarta," tegasnya. Dari catatan Ditlantas Polda Metro Jaya tidak sterilnya jalur tersebut karena selain disipilin pengguna jalan yang rendah banyaknya mix traffic di kedua koridor tersebut juga menjadi penyebab tingginya penyerobotan.
"Kalau di Koridor IX banyak sekali jalan yang tidak memakai sparator sehingga kendaraan pribadi bisa langsung masuk," tuturnya. Untuk saat ini, antisipasi yang dilakukan sementara adalah menempatkan petugas di lokasi-lokasi yang rawan penyerobotan.
Selain itu, penindakan yang dilakukan berupa penilangan. "Untuk membuat efek jera kita sudah berlakukan tilang, tidak adalagi teguran," ucapnya.
(whb)