Benahi Rute Angkot, Dishub Kota Tangerang: Banyak Trayek Akan Dihapus
A
A
A
TANGERANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang mengaku sedang melakukan pembenahan terkiat rute angkutan kota (angkot) yang bersinggungan dengan Bus Rapid Transit (BRT). Dishub Kota Tangerang mengakui, akan ada banyak trayek angkot yang akan dihapus.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Tangerang Saeful Rohman menambahkan, pihaknya sangat mendukung keputusan yang akan diambil pemerintah, dalam pembenahan angkot yang rutenya bersinggungan dengan BRT Koridor 1 dan 2.
Dengan adanya pembenahan itu, pihaknya berharap tidak ada lagi senggolan antarsopir angkot dengan BRT yang sedang dikembangkan Pemkot Tangerang saat ini.
"Ini bukan menghapuskan angkot, kita hanya mengalihkan. Karena saat ini angkot tidak masuk ke lingkungan. Sehingga, nanti saat warga keluar rumah, warga langsung ketemu dengan angkot," katanya kepada wartawan, Rabu (17/10/2018).
Sedikitnya, ada 3 angkot yang akan terkena dampak pembenahan ini. Di Koridor 1 ada angkot R01 tujuan Jatake-Poris, dan Koridor 2 ada angkot R11 tujuan Perumnas-Cikokol, dan angkot R02 tujuan Perumnas-Poris.
Jumlah angkot R01 ada sekira 300 unit. Begitupun dengan angkot R11 dan R02 yang masing-masing sekira 300 unit, dengan total keseluruhan mencapai hingga 900 unit.
"Nanti akan banyak trayek angkot yang akan dihapuskan. Jadi mereka akan mutar di kawasan perumahan. Trayek yang akan dihapuskan, sesuai dengan Koridor 1 dan 2. Arah kebijakannya seperti itu," jelasnya.
Menurutnya, langkah ini lebih strategis dari yang ada saat ini. Apalagi, banyak trayek angkot yang ada juga sudah mati, dan banyak angkot yang beroperasi tidak layak.
"Jadi sopir dan pengusaha angkot tidak lagi memikirkan setoran. Karena semua sudah dibebankan oleh APBD dan dibayar per kilometer. Misal perhari 80 Km, itu yang akan kita bayarkan, kayak Gojek," paparnya.
Sistem pembayarannya pun nanti memakai tiketing. Misal, masyarakat bayar Rp3.000, bisa untuk angkot dan BRT juga. Sehingga, akan lebih murah ketimbang tarif angkot saat ini.
"Jadi, nanti masyarakat juga yang akan diuntungkan. Karena tujuannya, memberikan layanan ke masyarakat dengan moda transportasi massal. Sopir dan pengusaha juga tidak memikirkan setoran," jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Tangerang Saeful Rohman menambahkan, pihaknya sangat mendukung keputusan yang akan diambil pemerintah, dalam pembenahan angkot yang rutenya bersinggungan dengan BRT Koridor 1 dan 2.
Dengan adanya pembenahan itu, pihaknya berharap tidak ada lagi senggolan antarsopir angkot dengan BRT yang sedang dikembangkan Pemkot Tangerang saat ini.
"Ini bukan menghapuskan angkot, kita hanya mengalihkan. Karena saat ini angkot tidak masuk ke lingkungan. Sehingga, nanti saat warga keluar rumah, warga langsung ketemu dengan angkot," katanya kepada wartawan, Rabu (17/10/2018).
Sedikitnya, ada 3 angkot yang akan terkena dampak pembenahan ini. Di Koridor 1 ada angkot R01 tujuan Jatake-Poris, dan Koridor 2 ada angkot R11 tujuan Perumnas-Cikokol, dan angkot R02 tujuan Perumnas-Poris.
Jumlah angkot R01 ada sekira 300 unit. Begitupun dengan angkot R11 dan R02 yang masing-masing sekira 300 unit, dengan total keseluruhan mencapai hingga 900 unit.
"Nanti akan banyak trayek angkot yang akan dihapuskan. Jadi mereka akan mutar di kawasan perumahan. Trayek yang akan dihapuskan, sesuai dengan Koridor 1 dan 2. Arah kebijakannya seperti itu," jelasnya.
Menurutnya, langkah ini lebih strategis dari yang ada saat ini. Apalagi, banyak trayek angkot yang ada juga sudah mati, dan banyak angkot yang beroperasi tidak layak.
"Jadi sopir dan pengusaha angkot tidak lagi memikirkan setoran. Karena semua sudah dibebankan oleh APBD dan dibayar per kilometer. Misal perhari 80 Km, itu yang akan kita bayarkan, kayak Gojek," paparnya.
Sistem pembayarannya pun nanti memakai tiketing. Misal, masyarakat bayar Rp3.000, bisa untuk angkot dan BRT juga. Sehingga, akan lebih murah ketimbang tarif angkot saat ini.
"Jadi, nanti masyarakat juga yang akan diuntungkan. Karena tujuannya, memberikan layanan ke masyarakat dengan moda transportasi massal. Sopir dan pengusaha juga tidak memikirkan setoran," jelasnya.
(ysw)